Kabupaten Klaten
Sejarah Yaa Qawiyyu: Sebar Apem, Simbol Persatuan dan Ampunan dari Jatinom
Saparan Yaa Qawiyyu dilaksanakan pada Jumat Pahing, 8 Agustus 2025 atau 13 Sapar 1959 Dal dalam penanggalan Jawa.
Editor: Delta Lidina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Tradisi ratusan tahun di Jatinom, Kabupaten Klaten, masih terus dijaga dan dirawat masyarakat hingga kini.
Ialah tradisi Saparan Yaa Qawiyyu, atau yang dikenal dengan Sebar Apem, sebuah kearifan lokal yang sarat makna spiritual dan sosial.
Tahun ini, Saparan Yaa Qawiyyu dilaksanakan pada Jumat Pahing, 8 Agustus 2025 atau 13 Sapar 1959 Dal dalam penanggalan Jawa.
Tradisi ini berlangsung setiap bulan Sapar, sesuai kalender Jawa Islam (Aboge), khususnya antara tanggal 12 hingga 20.
Dalam keterangan tertulisnya, KRT Moh. Daryanta Rekso Hastonodipuro menyebutkan bahwa tradisi ini berakar dari keteladanan Kiai Ageng Gribig, seorang ulama penyebar Islam yang baru kembali dari ibadah haji pada tahun 1619 Masehi.
Sesampainya di Jatinom, Kiai Ageng Gribig menggelar majelis zikir dan tahlil selepas Salat Jumat. Dalam majelis tersebut, beliau membagikan oleh-oleh kue apem kepada para santri dan tamu yang hadir.

Namun, karena jumlahnya tidak cukup, sang istri, Nyai Ageng (Raden Ayu Mas Winongan), segera membuat kue apem hangat untuk dibagikan kepada seluruh yang hadir.
Dari kisah sederhana ini, lahirlah tradisi andum apem atau sebar apem, yang menjadi simbol penting dalam perayaan Yaa Qawiyyu.
Simbol Ampunan dan Persatuan
Kue apem yang disebarkan dalam tradisi ini bukan sekadar hidangan, tetapi menyimpan pesan simbolik yang dalam.
Baca juga: Meriah! Bupati Klaten Hamenang Ikuti Kirab Gunungan Apem Ya Qawiyyu Sambil Bagikan Makanan ke Warga
Kata “apem” berasal dari bahasa Arab al-‘afwu atau ‘afwun yang berarti ampunan. Maknanya, masyarakat diajak untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tak hanya itu, bentuk apem yang bulat melambangkan kebulatan tekad dan persatuan.
Tradisi ini mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan, tidak berpecah belah, serta saling memaafkan.
Penyusunan gunungan apem pun memiliki filosofi tersendiri.
Sumber: Tribun Solo
Apem Jatinom Jadi Incaran di Tradisi Yaa Qawiyyu |
![]() |
---|
Bupati Klaten Ambil Bagian Tradisi Yaa Qawiyyu, Puluhan Ribuan Apem Disebar ke Warga |
![]() |
---|
Meriah! Bupati Klaten Hamenang Ikuti Kirab Gunungan Apem Ya Qawiyyu Sambil Bagikan Makanan ke Warga |
![]() |
---|
TP PKK Klaten Rayakan HUT ke-80 RI dengan Trekking dan Lomba di Kalitalang |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Segera Distribusikan Bibit Pohon dari Ucapan Hari Jadi ke-221 |
![]() |
---|