Kabupaten Klaten
Wamendikdasmen Pantau Pelaksanaan MBG di SDN Mlese Klaten: Menumbuhkan Hidup Sehat Dan Disiplin
Wamendikdasmen menyampaikan MBG bukan hanya sebatas distribusi makanan, namun juga menjadi sarana pembentukan karakter.
Editor: Delta Lidina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Suasana Selasa pagi (5/8/2025) di SD Negeri Mlese, Klaten, terasa sedikit berbeda saat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) menyambangi sekolah itu.
Ditemani Wakil Bupati Klaten dan Kepala Dinas Pendidikan, ia datang bukan hanya untuk sekadar melihat aktivitas belajar, tapi juga menyaksikan langsung bagaimana program makan bergizi (MBG) dijalankan di sekolah dasar tersebut.
Satu hal yang jadi perhatian serius baginya. Pihaknya ingin memastikan, bahwa makan bergizi di sekolah benar-benar berkontribusi pada pembentukan kebiasaan hidup sehat anak-anak.
"Kami di Kementerian Pendidikan (bertugas memastikan) agar pelaksanaan makan bergizi ini betul-betul bisa membentuk kebiasaan anak-anak kita untuk hidup sehat, hidup tertib dan juga disiplin," kata Fajar, penuh penekanan.
Meski pengelolaan MBG secara nasional berada di tangan Badan Gizi Nasional, menurutnya kementeriannya tetap punya andil besar.
Alasannya sederhana, karena sekolah adalah tempat program ini benar-benar dijalankan, dan murid adalah penerima manfaatnya.

"Jadi kami sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa program MBG ini bisa berlangsung secara baik, bisa harmonis dengan proses pembelajaran, bisa menumbuhkan proses hidup yang sehat dan juga disiplin," lanjutnya.
Fajar pun langsung meninjau ke kelas. Ia melihat bagaimana siswa kelas 1 menerima makan pagi mereka. Ia pun mencermati waktu penyajian dan peralatan makan yang digunakan.
"Tadi saya cek, anak kelas 1 kan dapat makan jam 8.00. Kemudian untuk sendoknya, anak-anak disarankan bawa masing-masing dari rumah. Tadi saya lihat ada beberapa anak yang tidak membawa sendok, jadi harus cuci tangan," ujarnya sambil mengamati antusiasme anak-anak menyantap makanan.
Baca juga: Dispersip Klaten Dorong Budaya Baca Lewat Bedah Buku Pujangga Jawa
Namun, tak semua anak terlihat antusias. Ada yang memilih tidak makan. Alasannya? Sudah sarapan di rumah.
"Tadi juga ada satu anak kelas satu yang saya lihat enggak mau makan, setelah saya cek alasannya masih kenyang karena sudah sarapan di rumah. Nah, saat dapat makan jam 8 kan mungkin dirasa masih kenyang," kisahnya.
Fajar juga mencatat bahwa preferensi makanan bisa memengaruhi minat anak untuk menghabiskan makanannya.
"Jadi saya tanya juga ada anak yang memang sukanya makan ikan sehingga kalau ayam mereka bawa pulang ke rumah. Tapi kalau susu saya tanya suka semua," katanya sambil tersenyum.
Sumber: Tribun Solo
BNN Jateng Ajak Pemkab Klaten Perkuat Penanggulangan Narkoba |
![]() |
---|
Penais Award 2025 untuk Klaten, Bupati Hamenang Apresiasi Penyuluh Agama |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Sambangi Murid SMP yang Viral, Tegaskan Fokus Utama adalah Pendidikan Anak |
![]() |
---|
Petani Ringinputih Mengeluh Sawah Kekeringan, Bupati Klaten Hamenang: Segera Dicarikan Solusi |
![]() |
---|
Ribuan Warga Klaten Terbantu, BPBD Salurkan Ratusan Tangki Air Bersih Sepanjang Agustus |
![]() |
---|