Kunci Jawaban
Jawaban: Hal Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Experiential Learning?
Berikut jawaban dari pertanyaan yang muncul di UKPPPG 2025: Hal apa yang perlu diperhatikan dalam penerapan experiential learning?
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) 2025 saat ini sedang berlangsung serentak di seluruh Indonesia, sejak 30 Juli hingga 3 Agustus 2025.
Selain soal-soal pedagogik dan profesional, peserta juga dihadapkan pada pertanyaan reflektif, salah satunya: “Hal apa yang perlu diperhatikan dalam penerapan experiential learning?”
Pertanyaan ini bukan hanya menguji pemahaman konsep, tetapi juga sejauh mana guru mampu menerapkannya secara praktis dalam konteks pembelajaran.
Untuk membantu para peserta menyusun jawaban yang tepat dan relevan, berikut kami sajikan kunci jawaban atau panduan isi soal reflektif tersebut.
Baca juga: Bagaimana Lesson Study Berkembang Di Indonesia? Kunci Jawaban PINTAR Kemenag Modul 3.1 Tahun 2025

Apa Itu Experiential Learning?
Experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman adalah pendekatan di mana peserta didik belajar melalui keterlibatan langsung, refleksi, dan penerapan.
Model ini menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, dengan guru berperan sebagai fasilitator. Konsep ini banyak digunakan dalam pendekatan Kurikulum Merdeka karena mampu menumbuhkan pemahaman mendalam, karakter, dan kompetensi siswa secara menyeluruh.
Kunci Jawaban / Panduan Reflektif: Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Berikut poin-poin penting yang bisa dijadikan kerangka jawaban:
1. Relevansi Pengalaman dengan Tujuan Pembelajaran
Pastikan pengalaman yang disajikan selaras dengan kompetensi inti dan capaian pembelajaran. Aktivitas harus memiliki makna dan keterkaitan langsung dengan materi yang sedang dipelajari.
“Dalam menerapkan experiential learning, penting bagi guru untuk memastikan bahwa pengalaman belajar yang diberikan benar-benar mendukung tujuan pembelajaran dan sesuai dengan konteks kehidupan siswa.”
2. Fasilitasi Refleksi yang Bermakna
Pembelajaran berbasis pengalaman tidak hanya berhenti pada praktik, tetapi juga harus dilanjutkan dengan proses refleksi. Guru perlu mendorong siswa untuk berpikir kritis dan menghubungkan pengalaman tersebut dengan pengetahuan atau keterampilan baru.
“Refleksi merupakan bagian penting dalam experiential learning. Tanpa refleksi, pengalaman hanya menjadi aktivitas tanpa makna pembelajaran yang mendalam.”
3. Penciptaan Lingkungan Belajar yang Aman dan Inklusif
Sumber: TribunTrends.com
Bagaimana Lesson Study Berkembang Di Indonesia? Kunci Jawaban PINTAR Kemenag Modul 3.1 Tahun 2025 |
![]() |
---|
Jawaban: Kemampuan Individu Memberikan Respons Sesuai Perasaan Orang Lain Dipahami sebagai Konsep |
![]() |
---|
Aplikasi Yang Digunakan Sebagai Manajemen Referensi Adalah? Jawaban PINTAR Kemenag 2.2 Tahun 2025 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Soal Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru 2025 |
![]() |
---|
Urutan Sistematika Karya Tulis Ilmiah Secara Umum Adalah? Jawaban PINTAR Kemenag 2.2 Tahun 2025 |
![]() |
---|