Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional? Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025

Berikut ini kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025 dengan soal Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional? 

TRIBUNTRENDS.COM - Mengapa Guru Perlu Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah? Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025.

Bapak/Ibu guru peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025, kalian pasti akan menemui pertanyaan krusial ini dalam Cerita Reflektif Modul 2 Topik Materi Pembelajaran Sosial Emosional dalam Konteks Keteladanan Guru:

"Dalam lingkungan sekolah, perlukah guru menguasai pembelajaran sosial emosional?"

Materi ini secara khusus menyoroti pentingnya Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dalam Konteks Keteladanan Guru.

Jawaban mendalam atas pertanyaan tersebut, yang juga diuraikan rinci oleh TribunTrends.com, bisa kalian temukan di bawah ini.

Baca juga: Fungsi Asesmen Awal Pembelajaran, Kunci Jawaban Modul 3.8 Pelatihan Literasi PINTAR Kemenag 2025

Dalam lingkungan sekolah, perlukah guru menguasai pembelajaran sosial emosional?

Contoh Jawaban 1:

Dalam pengalaman saya mengajar, saya menemukan bahwa kemampuan akademik siswa seringkali dipengaruhi oleh kondisi emosional mereka.

Ketika siswa merasa aman, dihargai, dan dipahami, mereka lebih terbuka dalam belajar.

Pembelajaran sosial emosional membantu saya memahami cara menciptakan lingkungan kelas yang mendukung, serta merespons perilaku siswa dengan pendekatan yang bijak.

Maka, penguasaan ini bukan sekadar tambahan, melainkan kebutuhan utama dalam dunia pendidikan masa kini.

Contoh Jawaban 2:

Sebagai guru pemula, saya sempat berfokus hanya pada aspek kognitif siswa.

Namun suatu hari, saya melihat seorang siswa yang terus diam dan tidak mengerjakan tugasnya. Alih-alih memarahinya, saya mencoba duduk dan mendengarkan keluh kesahnya.

Dari situ saya sadar, pembelajaran sosial emosional sangat penting agar guru mampu membangun koneksi dan empati dengan siswa. Tanpa pemahaman ini, saya mungkin hanya menjadi pengajar, bukan pendidik.