Kabar Wilayah
Dijuluki Bumi Gora, Wilayah Ini Masuk 10 Provinsi Terpadat, Lampung dan Kepulauan Riau Dilompati
Siapa sangka, provinsi kecil di timur Indonesia yang dijuluki Bumi Gora berhasil menyalip Lampung dan Kepri dalam hal kepadatan penduduk. Manakah itu?
Penulis: Sinta Manila
Editor: Tim Newsmaker
DKI Jakarta memegang rekor posisi pertama sebagai daerah terpadat. Hal itu tentu tidak mengejutkan, namun ternyata sebuah provinsi yang dijuluki Bumi Gora diam-diam mencatat lonjakan penduduk hingga mengungguli wilayah-wilayah yang lebih dulu padat. Manakah itu?
TRIBUNTRENDS.COM - Di antara 38 provinsi yang membentang dari Sabang hingga Merauke, satu pertanyaan menarik untuk diajukan, provinsi mana yang paling padat penduduknya di Indonesia?
Tak perlu ragu, jawabannya jelas ada di DKI Jakarta.
Sebagai jantung pemerintahan dan pusat ekonomi negara, Jakarta memang menjadi magnet utama bagi penduduk dari seluruh penjuru tanah air.

Dengan luas wilayah hanya sekitar 664,01 kilometer persegi, ibu kota ini dihuni oleh lebih dari 11 juta jiwa, menjadikannya provinsi terpadat di Indonesia.
Tak heran jika Jakarta kerap digambarkan sebagai wilayah yang penuh sesak dan menanggung beban berat pembangunan nasional.
Namun, Jakarta bukan satu-satunya daerah dengan tingkat kepadatan tinggi.
Ada sejumlah provinsi lain yang juga mengalami tekanan akibat tingginya jumlah penduduk yang menetap di wilayah yang relatif sempit.
Menariknya, Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil masuk dalam daftar 10 besar provinsi terpadat di Indonesia, bahkan mengungguli Lampung dan Kepulauan Riau, dua provinsi yang selama ini dikenal cukup ramai.
Nusa Tenggara Barat memiliki julukan Bumi Gora. Julukan ini diberikan karena sistem pertanian Gora yang pernah diterapkan di Lombok Selatan.
Sistem ini terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani.
Menurut data yang dirangkum dari berbagai sumber, kepadatan penduduk dihitung berdasarkan jumlah jiwa yang tinggal dalam satu kilometer persegi wilayah.
Angka ini menjadi indikator penting dalam memahami dinamika sosial, ekonomi, hingga tantangan pembangunan di suatu wilayah.

Kepadatan tinggi bisa menandakan perkembangan ekonomi yang pesat, tetapi juga bisa memunculkan masalah seperti kemacetan, tekanan terhadap sumber daya, hingga keterbatasan layanan publik.
Secara nasional, pada tahun 2024, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 282.477.584 jiwa, menjadikan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia.