Refleksi Bapak/Ibu Setelah Mempelajari Materi Ini Dalam Kerangka 4F! Jawaban Modul 3 FPPN PPG 2025

TRIBUNTRENDS.COM - Salah satu tugas penting dalam pembelajaran Modul 3: Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) adalah menuliskan cerita reflektif berdasarkan pemahaman yang diperoleh setelah mempelajari materi.

Tugas ini mendorong para guru untuk benar-benar menyelami makna dari topik "Mari Kita Junjung Kode Etik Guru", melalui pendekatan reflektif yang terstruktur menggunakan kerangka 4F.

Contoh ini menggambarkan bagaimana seorang guru dapat menginternalisasi nilai-nilai dalam kode etik, kemudian menerapkannya dalam praktik nyata di lingkungan sekolah.

Sebagai refleksi, banyak guru menyadari bahwa menjadi pendidik bukan hanya tentang menyampaikan pengetahuan, tetapi juga tentang menjunjung tinggi nilai moral, etika, dan integritas.

Melalui kode etik profesi, guru diarahkan untuk menjadi pribadi yang mampu menjadi panutan, tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi rekan sejawat dan masyarakat luas.

Pembelajaran Modul 3 Subtema: Apa yang Dapat Aku Lakukan sebagai Guru?

Baca juga: Renungkan Bagian Mana yang Masih Menjadi Tantangan untuk Diwujudkan Bapak/Ibu, Jawaban PPG Modul 3

Cerita Reflektif

Pasang infografis kode etik profesi guru di tempat yang mudah dilihat semua guru sebagai simbol komitmen menjunjung tinggi etika profesi. 

Tuliskan refleksi Bapak/Ibu setelah mempelajari materi ini dalam kerangka 4F berikut: 

1. Facts (Fakta): Fakta atau konteks nyata terkait materi 

2. Feeling (Perasaan): Perasaan setelah mempelajari materi 

3. Finding (Temuan): Hikmah atau pelajaran yang diperoleh 

4. Future (Masa Depan): Tindakan ke depan sebagai pendidik

Baca juga: Kode Etik Guru, Apakah Perilaku Guru sebagai Pendidik Perlu Diatur? Kunci Jawaban Modul 3 PPG 2025

Contoh Jawaban

Saya menyadari bahwa kode etik merupakan pedoman penting bagi seorang guru demi menjaga martabat, profesionalisme, dan integritasnya. Dalam konteks di tempat saya mengajar, masih terjadi sikap dan perbuatan yang kadang tidak sesuai, seperti terlambat datang, kurang adil, atau masih melibatkan masalah pribadi di ruang belajar. 

Hal ini menjadi masalah yang dapat menurunkan mutu dan citra profesi guru di masyarakat. Setelah memahami materi ini, saya merasa lebih terbuka dan tercerahkan, menyadari bahwa peran saya bukan hanya sebatas menyampaikan materi, tapi juga menjadi teladan yang patut dicontoh, menjaga sikap, dan perbuatan sesuai etika. 

Saya menemukan hikmah penting bahwa kode etik bukan sekadar peraturan, tapi merupakan pedoman moral dan sikap profesional yang harus diterapkan setiap saat demi menjaga kewibaunan dan martabat profesi.

Ke depannya, saya akan memasang infografis Kode Etik Profesi Guru di tempat yang mudah dilihat, seperti ruang guru, dengan menjaga kesadaran dan komitmen bersama. Saya juga akan terus belajar, melatin diri, dan menjago sikap profesional, sehingga dapat menjadi teladan yang mampu mendidik dan mencerdaskan bangsa sesuai visi indonesia.