Kabupaten Klaten
Anak-anak Lereng Merapi Terancam Tak Bisa Lanjut SMA Negeri, Bupati Hamenang Siapkan Langkah Ini!
Selagi Bupati Hamenang mencari solusi, Kepala Desa Tlogowatu Suprat Widoyo mengaku sudah mengupayakan fasilitas sebisanya.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Harapan puluhan anak lulusan SMP di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Klaten, untuk melanjutkan ke SMA Negeri masih menggantung.
Keterbatasan daya tampung di SMA Negeri 1 Karangnongko Kampus 2 membuat sekira 40 siswa terancam tak punya bangku di sekolah negeri.
Namun, secercah harapan datang dari Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo. Saat dimintai tanggapan atas situasi ini, Bupati menyatakan siap turun tangan.
“Nanti kami segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk kemudian mencari solusi secepat mungkin,” kata Hamenang kepada media, Selasa (18/6/2025).
Saat ini, sekolah yang berlokasi di Desa Tlogowatu itu hanya bisa menampung dua rombongan belajar (rombel) atau 72 siswa. Padahal, jumlah pendaftar mencapai 112 siswa, mayoritas dari Kemalang.
“Iya, pasti nanti berikan surat rekomendasi. Begitu ini menjadi laporan kami, saya tanda tangan dan secepatnya kami sodorkan ke Provinsi,” lanjutnya.

Meski pendidikan SMA berada di bawah kendali Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bupati Hamenang menegaskan pihaknya tidak akan lepas tangan.
“Yang perlu dipahami kewenangan di Kabupaten Klaten ini hanya terbatas di SD dan SMP. Sehingga SMA, SMK ini kewenangan dari provinsi,” jelasnya.
“Tapi kalau memang ada persoalan, silakan laporkan ke kami, ke Pak Wakil juga boleh. Insyaallah akan kami follow up,” janjinya.
Sementara itu, Kepala Desa Tlogowatu Suprat Widoyo mengaku sudah mengupayakan fasilitas sebisanya.
Baca juga: Forkopimda Goes to School: Jurus Bupati Hamenang Redam Kenakalan Remaja dan Bangun Karakter Bangsa
Kelas jauh SMA di desanya bahkan digelar di balai desa, rumah warga, hingga gedung serbaguna, demi menampung semangat belajar anak-anak.
“Kami sudah usahakan dua rombel, tapi masih banyak yang belum tertampung. Mohon agar ditambah satu kelas lagi. Warga siap sediakan ruangannya,” kata Suprat penuh harap.

Dari 600 lebih lulusan SMP di Kemalang tahun ini, hanya sebagian kecil yang bisa masuk SMA negeri. Selebihnya diarahkan ke sekolah swasta, tapi tak semua orang tua sanggup karena alasan ekonomi.
“Banyak anak-anak kami dari keluarga miskin, bahkan yatim piatu. Biaya sekolah swasta itu berat buat mereka,” tambahnya.
Lebih jauh, warga berharap agar pembangunan SMA Negeri Kemalang bisa segera direalisasikan agar kejadian serupa tak terus berulang setiap tahun.
“Awalnya kami kira dua kelas cukup, ternyata tidak. Semoga SMA Negeri Kemalang bisa segera dibangun dan dianggarkan,” tutup Suprat. (TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo)
Sumber: Tribun Solo
Pesan Menyentuh Bupati Hamenang Setelah Klaten Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak 2025 |
![]() |
---|
Senam Merah Putih Bersama Hamenang-Benny, Klaten Teguhkan Cinta Tanah Air dan Tolak Korupsi |
![]() |
---|
Klaten Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya Dua Tahun Berturut-turut |
![]() |
---|
Puncak Tradisi Yaa Qawiyyu 2025, Sebaran 54 Ribu Apem Serap Antusias Warga |
![]() |
---|
Sejarah Yaa Qawiyyu: Sebar Apem, Simbol Persatuan dan Ampunan dari Jatinom |
![]() |
---|