Jokowi
Ada Bercak Putih di Wajah, Mata Sembab, Bibir Pucat, Jokowi Sakit Apa? Dokter Tifa: Lagi Stres!
Dokter Tifa mengatakan Jokowi sedang mengalami gangguan kesehatan akibat stres, benarkah hal tersebut?
Editor: Amir M
"Wah, hoaks itu, enggak benar itu," tegas Syarif pada Kamis (5/6/2024).
Ia memastikan bahwa Jokowi tidak mengalami gejala panas atau gatal yang sering kali menyertai penyakit tersebut.
"Beliau enggak ada ngerasain panas, enggak ada ngerasain gatal."
"Jadi, pure hanya alergi biasa. Autoimun juga, enggak," jelas Syarif.
Lantas, apa sebenarnya Steven Johnson Syndrome itu?
Baca juga: Desa KKN Jokowi Baru Berdiri Tahun 2000? Sekdes Ketoyan Bantah dengan Dokumen Asli: Ada Sejak 1954!

Steven Johnson Syndrome
Steven Johnson Syndrome atau Sindrom Stevens-Johnson adalah kondisi gawat darurat medis langka yang ditandai dengan reaksi hipersensitivitas parah pada kulit dan selaput lendir (mukosa).
Kondisi ini menyebabkan ruam menyakitkan, lepuhan, dan pengelupasan kulit.
Penyakit ini berisiko tinggi menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis atau kerusakan organ jika tidak ditangani segera.
Penyebab:
Ada beberapa penyebab timbulnya penyakit Steven Johnson Syndrome ini.
Mayoritas kasus SJS dipicu oleh:
- Reaksi obat:
- Antibiotik (sulfonamides, penisilin)
- Antikejang (karbamazepin, fenitoin)
- Obat asam urat (allopurinol)
- NSAID (meloxicam, naproxen).
- Infeksi:
- Virus (HIV, herpes, hepatitis A)
- Bakteri (pneumonia, Mycoplasma).
- Faktor risiko:
- Riwayat alergi obat
- kelainan genetik
- imunokompromais (misalnya kanker atau HIV)
- atau riwayat SJS sebelumnya.
- Gejala:
Gejala berkembang dalam 1–3 minggu setelah paparan penyebab:
- Awal: Demam, sakit tenggorokan, batuk, dan lemas menyerupai flu.
- Kulit: Ruam merah menyebar, lepuhan berisi cairan, dan kulit mengelupas (terutama di wajah, dada, dan area kelamin).
- Mukosa: Luka di mulut, mata, hidung, atau alat kelamin disertai nyeri.
- Komplikasi: Dehidrasi, gangguan pernapasan, sepsis, dan kerusakan mata permanen.
- Penanganan:
Jika terdiagnosis SJS:
- Segera rawat inap: Diunit perawatan intensif atau ruang isolasi untuk mencegah infeksi.
- Hentikan obat pencetus: Identifikasi dan hentikan penggunaan obat yang diduga memicu reaksi
- Terapi suportif:
- Cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi.
- Perawatan luka dengan balutan steril dan salep antibakteri.A
- nalgesik untuk nyeri.
- Obat spesifik:
- Kortikosteroid atau imunoglobulin intravena (IVIG) untuk mengurangi peradangan.
- Antibiotik jika terjadi infeksi sekunder.
- Pencegahan
- Hindari obat pemicu: Catat riwayat alergi dan gunakan gelang medis untuk informasi darurat.
- Konsultasi dokter sebelum minum obat baru: Khususnya bagi yang memiliki riwayat SJS atau alergi obat.
- Hati-hati dengan obat berisiko tinggi: Misalnya sulfonamides atau antikejang, kecuali benar-benar diperlukan.
(Tribunnews.com/Haluh Widya Wardani) (TribunSolo.com/Hanang Yuwono) (Tribun-Medan.com/Array A Argus)
Artikel ini telah tayang di TRIBUNNEWS.COM
Sumber: Tribunnews.com
Usai Minta Jokowi Tobat, Amien Rais Tuding Ayah Gibran Punya Bunker di Solo: Simpan Uang Haram! |
![]() |
---|
Jokowi Dikira Autoimun hingga Wajah Berubah Biking Pangling, Ayah Gibran Ungkap Kondisi: Pemulihan! |
![]() |
---|
Momen Ulang Tahun ke-64 Jokowi, Peradangan Pada Wajah Jadi Sorotan, Benarkah Kena Autoimun? |
![]() |
---|
Ada Bercak Putih di Wajah, Mata Sembab, Bibir Pucat, Jokowi Sakit Apa? Dokter Tifa: Lagi Stres! |
![]() |
---|
Soal JKW Mahakam dan Dewi Iriana Disebut Miliknya, Jokowi Santai: Banyak Truk Tulisannya JKW! |
![]() |
---|