Skandal Dokter Bandung
6 Fakta Terbaru Kasus Dokter PPDS UNPAD Perkosa Putri Pasien di RSHS Bandung, Begini Kondisi Korban
Berikut ini sederet fakta mengenai kasus dokter PPDS Unpad perkosa pasien RS Hasan Sadikin Bandung selengkapnya.
Editor: Amir M
“Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS,” kata Hendra dilansir dari Kompas.com, Rabu (9/4/2025).
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Ketika itu, PAP juga meminta agar korban tidak ditemani oleh adiknya.
Sementara saat itu ayah korban sedang berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan.
Setibanya di lantai 7 Gedung MCHC, korban diminta mengganti pakaiannya dengan baju operasi berwarna hijau.
“Pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali, lalu menghubungkannya ke selang infus. Setelah itu, pelaku menyuntikkan cairan bening ke selang tersebut,” ucap Hendra.
Korban pun merasa pusing dan tak sadarkan diri beberapa menit kemudian. Ternyata PAP membius korban dengan menggunakan obat bius.
Setelah siuman, korban diminta untuk mengganti pakaiannya dan kembali ke IGD RS Hasan Sadikin.
Saat melihat jam, korban baru menyadari bahwa waktu telah berlalu cukup lama dengan menunjukkan pukul 04.00 WIB.
“Korban pun bercerita ke ibunya bahwa pelaku mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tak sadar, serta ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu,” ujar Hendra.
Pihak keluarga langsung melaporkan peristiwa yang dialami korban ke Polda Jabar. Setelah Polda Jabar menerima laporan dari keluarga korban, polisi melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap Priguna pada Minggu (23/3/2025).
3. Pelaku dikeluarkan dari PPDS
Dalam pernyataan resminya, Kantor Komunikasi Publik Unpad menyampaikan bahwa pihak kampus dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, terlebih kekerasan seksual.
Kedua pihak juga berkomitmen mengawal penanganan kasus ini secara tegas, adil, dan transparan, serta memastikan langkah perlindungan bagi korban dan keluarganya.
Sebagai tindak lanjutnya, Unpad menyatakan bahwa PAP telah resmi dikeluarkan dari program PPDS.
"Karena terduga merupakan PPDS yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS, maka penindakan tegas sudah dilakukan oleh Unpad dengan memberhentikan yang bersangkutan dari program PPDS," bunyi pernyataan Unpad dilansir dari Kompas.com, Rabu (9/4/2025).
4. Kemenkes beri kecaman
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengecam pemerkosaan oleh PPDS Unpad terhadap keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung tersebut.
Sumber: Kompas.com
Dokter Pemerkosa Anak Pasien Minta Damai, Korban Cabut Laporan, Kuasa Hukum Tersangka Buka Suara |
![]() |
---|
Respon Istri Dokter Priguna Anugerah Setelah Suaminya Viral Diduga Lecehkan Anak Pasien RSHS Bandung |
![]() |
---|
Dokter Priguna Anugerah Idap Kelainan Seksual, Masih Konsultasi ke Psikolog, Gelagat Aneh Terbongkar |
![]() |
---|
Apa Itu Somnophilia, Kelainan yang Diidap Dokter Priguna Anugerah Pelaku Rudapaksa Anak Pasien |
![]() |
---|
Dokter PPDS Unpad Bius Korban Sebelum Rudapaksa, Diduga Idap Somnophilia, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|