Breaking News:

Kabupaten Klaten

Dekat Puncak Gunung Merapi, Ini Keindahan Desa Tertinggi di Klaten, Jadi Salah Satu Jalur Pendakian

Klaten ternyata memiliki desa tertinggi dan bahkan lokasinya berdekatan dengan Gunung Merapi, cuma 4 kilometer dari puncak

Tribun Jogja/Hamim
DESA TERTINGGI DI KLATEN - Pemandangan puncak Gunung Merapi dari desa tertinggi di Klaten dan aktivitas warga setempat, jarak cuma 4 kilometer dari puncak gunung 

Karena letaknya berada di ketinggian, wilayah ini menawarkan pemandangan yang cukup indah.

Dari halaman basecamp Sapuangin yang juga merupakan tempat tinggal Martono, anda bisa menyaksikan indahnya matahari terbit.

Kehidupan masyarakat di kaki Gunung Merapi yang begitu sederhana menjadi pengalaman tersendiri.

Anda bisa menyaksikan aktivitas warga yang sebagian besar adalah petani, mulai dari menggarap sawah, hingga mencari rumput.

Saat ini masyarakat Tegal Mulyo mulai mengembangkan potensi di wilayah mereka dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Tegal Mulyo.

Aktivitas warga di desa tertinggi di Klaten.
Aktivitas warga di desa tertinggi di Klaten. (Tribun Jogja/Hamim)

Beragam kegiatan yang berhubungan dengan alam mulai dari camping, outbond, makrab hingga hunting foto mulai ditawarkan kepada masyarakat luas.

Paket atraksi wisata seperti kunjungan pertanian, tradisi wiwitan panen, tracking ke kawasan hutan konservasi juga menjadi pilihan lainya.

"Kami juga punya atraksi seni budaya, seperti tarian penyambutan topeng ireng, jatilan (kuda lumping) yang bisa dinikmati wisatawan," ujar Martono.

Wilayah Tegal Mulyo juga memiliki track down hill sepanjang 23 kilometer yang telah banyak menarik minat para pecinta olahraga ekstrim tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya ada potensi lain yang ingin coba dikembangkan oleh masyarakat Tegal Mulyo, yakni tanaman bunga mawar.

Hampir di setiap halaman rumah warga terdapat tanaman mawar.

Bahkan ada beberapa lahan pertanian yang sengaja ditanami bunga mawar.

Selama ini bunga-bunga tersebut hanya dijual ke pasar untuk keperluan prosesi pemakaman maupun ritual lainnya.

Masyarakat di sana sebenarnya ingin mengembangkan bunga mawar menjadi obyek wisata agrowisata.

Tanaman mawar tersebut bisa dinikmati keindahannya.

Selain itu bunga yang berduri ini bisa diproduksi menjadi beragam produk turunan lainnya, semisal minyak atsiri.

Tetapi semua itu masih terkendala dengan sumber daya manusia yang dirasa masih belum mencukupi.

(TribunTrends.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
KlatenGunung MerapiBoyolali
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved