Breaking News:

Kabupaten Klaten

Dekat Puncak Gunung Merapi, Ini Keindahan Desa Tertinggi di Klaten, Jadi Salah Satu Jalur Pendakian

Klaten ternyata memiliki desa tertinggi dan bahkan lokasinya berdekatan dengan Gunung Merapi, cuma 4 kilometer dari puncak

Tribun Jogja/Hamim
DESA TERTINGGI DI KLATEN - Pemandangan puncak Gunung Merapi dari desa tertinggi di Klaten dan aktivitas warga setempat, jarak cuma 4 kilometer dari puncak gunung 

TRIBUNTRENDS.COM - Klaten ternyata memiliki desa tertinggi dan bahkan lokasinya berdekatan dengan Gunung Merapi.

Desa ini berjarak cuma 4 kilometer dari puncak gunung aktif di Jawa Tengah itu.

Tak sedikit pendaki yang memilih desa ini sebagai jalur pendakiannya.

Baca juga: Pesona Umbul Nilo di Klaten, Air Jernih Dikelilingi Pohon Ipik, Ada Kolam Khusus Anak, HTM Rp 5 Ribu

Selama ini orang menganal wilayah Selo yang ada di Boyolali sebagai basecamp pendakian gunung Merapi.

Tetapi sebenarnya di daerah Klaten juga terdapat basecamp pendakian Merapi yang berada di Desa Tegal Mulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Basecamp tersebut bernama Sapuangin dan berada di dusun Pajekan.

Pemandangan Puncak Merapi dari desa tertinggi di Klaten.
Pemandangan Puncak Merapi dari desa tertinggi di Klaten. (Tribun Jogja/Hamim)

Wilayah tersebut merupakan desa tertinggi di wilayah Klaten dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Merapi.

Jika dari puncak Merapi wilayah desa tersebut hanya berjarak sekitar 4 hingga 5 kilometer.

Meskipun jaraknya cukup dekat, tetapi untuk mencapai puncak Merapi melalui jalur tersebut memakan waktu cukup lama, yakni 8 hingga 10 jam.

Dikatakan Martono selaku pengelola basecamp Sapuangin, jalur pendakian tersebut resmi dibuka pada tahun 2001 oleh komunitas pecinta alam Klaten.

Lebih lanjut Martono mengatakan pembukaan jalur tersebut didahului dengan hilangnya 13 orang pendaki di sekitar jalur yang saat ini ada.

"Pada tahun 1999 ada 13 pedaki yang naik dari Selo dan turun melalui jalur Pajekan, tetapi pada saat itu belum ada jalur resmi. Karena para pendaki tidak mengetahui medan, mereka tersesat," ceritanya.

Kejadian tersebut mengakibatkan tiga pendaki dari rombonga tersebut meninggal dunia.

Akibat kejadian tersebut dibukalah jalur pendakian resmi untuk mengantisipasi kejadian tersebut terulang kembali.

Selain mempunyai jalur pendakian, wilayah di sekitar basecamp Sapuanging memiliki beragam potensi wisata lainnya.

Karena letaknya berada di ketinggian, wilayah ini menawarkan pemandangan yang cukup indah.

Dari halaman basecamp Sapuangin yang juga merupakan tempat tinggal Martono, anda bisa menyaksikan indahnya matahari terbit.

Kehidupan masyarakat di kaki Gunung Merapi yang begitu sederhana menjadi pengalaman tersendiri.

Anda bisa menyaksikan aktivitas warga yang sebagian besar adalah petani, mulai dari menggarap sawah, hingga mencari rumput.

Saat ini masyarakat Tegal Mulyo mulai mengembangkan potensi di wilayah mereka dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Tegal Mulyo.

Aktivitas warga di desa tertinggi di Klaten.
Aktivitas warga di desa tertinggi di Klaten. (Tribun Jogja/Hamim)

Beragam kegiatan yang berhubungan dengan alam mulai dari camping, outbond, makrab hingga hunting foto mulai ditawarkan kepada masyarakat luas.

Paket atraksi wisata seperti kunjungan pertanian, tradisi wiwitan panen, tracking ke kawasan hutan konservasi juga menjadi pilihan lainya.

"Kami juga punya atraksi seni budaya, seperti tarian penyambutan topeng ireng, jatilan (kuda lumping) yang bisa dinikmati wisatawan," ujar Martono.

Wilayah Tegal Mulyo juga memiliki track down hill sepanjang 23 kilometer yang telah banyak menarik minat para pecinta olahraga ekstrim tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya ada potensi lain yang ingin coba dikembangkan oleh masyarakat Tegal Mulyo, yakni tanaman bunga mawar.

Hampir di setiap halaman rumah warga terdapat tanaman mawar.

Bahkan ada beberapa lahan pertanian yang sengaja ditanami bunga mawar.

Selama ini bunga-bunga tersebut hanya dijual ke pasar untuk keperluan prosesi pemakaman maupun ritual lainnya.

Masyarakat di sana sebenarnya ingin mengembangkan bunga mawar menjadi obyek wisata agrowisata.

Tanaman mawar tersebut bisa dinikmati keindahannya.

Selain itu bunga yang berduri ini bisa diproduksi menjadi beragam produk turunan lainnya, semisal minyak atsiri.

Tetapi semua itu masih terkendala dengan sumber daya manusia yang dirasa masih belum mencukupi.

(TribunTrends.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
KlatenGunung MerapiBoyolali
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved