Breaking News:

Fakta DeepSeek, AI China Bikin Was-was ChatGPT, 10 Kali Lipat Lebih Murah Dibanding Produk OpenAI

Fakta-fakta DeepSeek, AI baru asal China yang menjadi pesaing berat ChatGPT 10 kali lebih murah dibanding produk OpenAI

|
SouthChinaMorningPost
DEEPSEEK - Fakta-fakta DeepSeek, AI baru asal China yang menjadi pesaing berat ChatGPT yang 10 kali lebih murah dibanding produk OpenAI 

Meski mampu membuat model AI yang mengungguli model-model AI lain yang sudah populer, DeepSeek tidak “pelit”. Pasalnya, pengembangan DeepSeek R-1 sepenuhnya bersifat open source.

Model pengembangan ini sangat jauh berbeda dengan ChatGPT yang dibuat tertutup alias close source. Dengan dibuat open source, kode DeepSeek R-1 bebas digunakan dan dikembangkan oleh siapa saja.

Pengembangan dengan pendekatan yang terbuka itu akan membantu model AI China ini tumbuh lebih cepat dengan memungkinkan pengembang di seluruh dunia untuk meningkatkan dan mengembangkannya.

12. Bikin saham perusahaan teknologi AS anjlok

DeepSeek seakan menjadi alarm bagi AS bahwa dominasinya tidak akan bertahan lama. Kehadiran model AI terbaru DeepSek pada 20 Januari lalu telah mempengaruhi pasar saham, khususnya saham-saham perusahaan teknologi AS.

Pada Senin kemarin (27/1/2025), saham-saham perusahaan teknologi AS anjlok. Saham Nvidia (NVDA), pemasok chip AI terkemuka, turun hampir 17 persen dan kehilangan nilai pasar sebesar 588,8 miliar dollar AS.

Sejauh ini, angka tersebut merupakan kehilangan nilai pasar tertinggi yang pernah terjadi pada suatu saham dalam satu hari. Rekor sebelumnya dipegang Meta yang hampir tiga tahun lalu pernah kehilangan nilai pasar sebesar sebesar $240 miliar.

Selain Nvidia, saham Meta (META) dan Alphabet (GOOGL), perusahaan induk Google, juga turun tajam. Kemudian, Oracle (ORCL), Vertiv, Constellation, NuScale, dan perusahaan pusat data lainnya anjlok.

13. Membuat pasar skeptis atas kemampuan teknologi AS

Analis investasi di lembaga keungan Truist, Keith Lerner mengatakan, akibat adanya DeepSeek, pasar saat ini tengah mempertanyakan kemampuan perusahaan-perusahaan AS dalam industri teknologi AI, yang selama ini selalu diunggulkan.

"Peluncuran model DeepSeek membuat investor mempertanyakan keunggulan yang dimiliki perusahaan AS dan berapa banyak yang dibelanjakan dan apakah pengeluaran itu akan menghasilkan laba (atau pengeluaran berlebih)," kata Lerner, dikutip dari CNN Business.

Sementara itu, menurut kepala strategi investasi di Saxo, Charu Chanana, dengan pengembangan yang lebih efisien, DeepSeek yang mulai naik sangat berpotensi untuk menarik minat investor karena tampak memberikan pertumbuhan yang menjanjikan.

14. Membuat investor kripto jual aset berjamaah

Selain pasar saham, kehadiran DeepSeek juga mempengaruhi pasar kripto. Pada Senin (27/1/2025), harga kripto Bitcoin sempat turun 7 persen menjadi di bawah 98.000 dollar AS (sekitar Rp 1,58 miliar) per keping.

Platform analisis kripto Coinglass mencatat, investor ramai-ramai menjual aset kripto pada tanggal tersebut dengan total likuidasi (pencairan aset ke uang tunai) sampai 861,48 juta dollar AS (sekitar Rp 13,9 triliun).

Menurut pakar kripto, aksi jual kripto berjamaah ini berkaitan dengan kehadiran DeepSeek yang membuat saham teknologi yang overvalued mengalami penilaian ulang. Laporan lengkapnya bisa dibaca di artikel ini.

15. Membuat AS waspada

Kehadiran dan keramaian soal model AI China DeepSeek telah membuat pemerintah AS waspada. Dikutip dari Gizmochina, pemerintah AS dilaporkan sudah memperhatikan dampak yang mengganggu dari DeepSeek.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengonfirmasi bahwa pejabat AS sedang meninjau implikasi keamanan nasional dari model AI Tiongkok. Dewan Keamanan Nasional (NSC) sedang mengevaluasi potensi ancaman yang ditimbulkan oleh DeepSeek.

Kekhawatiran tersebut muncul pada teknik distilasi yang digunakan oleh DeepSeek, yang mengarah pada diskusi tentang langkah-langkah yang lebih ketat untuk mencegah tindakan pembelajaran yang tidak sah menggunakan teknologi AI AS.

Selain pemerintah, kehadiran DeepSeek juga menimbulkan kewaspadaan pada perusahaan-perusahaan teknologi AS.

CEO Microsoft, Satya Nadella mengatakan, perusahaan AS, terutama yang fokus di bidang AI, harus hati-hati dengan gerak-gerik dan perkembangan DeepSeek dan perusahaan AI China lainnya.

"Saya takjub melihat mereka membuat model AI open source yang bisa berjalan secara efisien namun tetap memiliki performa baik," ujar Nadella dalam sebuah acara, dikutip CNBC dan dihimpun KompasTekno, Senin (27/1/2025).

"Kita harus waspada terhadap perkembangan AI China di masa depan," pungkas Nadella.

Dikutip dari Business Insider, perusahaan media sosial besar yang juga menggembangkan model AI Llama, Meta juga khawatir dengan kehadiran DeepSeek. Meta bahkan dilaporkan telah menyiapkan agenda untuk menganalisis teknologi yang dipakai DeepSeek.

Meta dikabarkan ingin menganalisis bagaimana teknologi DeepSeek bisa memangkas ongkos pengembangan. Kemudian, Meta juga ingin mengetahui data apa yang digunakan untuk mengembangkan model AI DeepSeek.

16. Disambut Trump dan bos ChatGPT

Meski sebagian pihak di AS waspada, beberapa tokoh penting malah menyambut kehadiran AI China DeepSeek. Tokoh penting AS yang senang dengan kehadiran DeepSeek antara lain adalah Presiden Donald Trump dan bos ChatGPT Sam Altman.

Trump mengatakan, DeepSeek bisa menjadi alarm bagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk lebih kompetitif. Kehadiran AI China ini yang lebih cerdas dan murah ini adalah hal yang positif.

Senada dengan Trump, Altman juga mengungkapkan bila kehadiran DeepSeek menjadi penyegar dalam kompetisi AI. Dengan kehadiran DeepSeek, OpenAI bakal mengeluarkan model yang lebih baik. Untuk lebih lengkapnya, silakan baca artikel ini.

17. Bikin AI Image Generator Janus Pro

Di tengah popularitas DeepSeek R-1, DeepSeek baru saja meluncurkan model AI yang bisa membuat gambar secara multimodal dari perintah teks ataupun gambar atau yang biasa disebut dengan model AI Image Generator.

Sebagai informasi, DeepSeek R-1 dan DeepSeek V-3 sebelumnya belum mampu untuk membuat gambar dari teks dan gambar. Adapun nama model AI Image Generator buatan DeepSeek adalah Janus Pro.

Janus Pro diklaim mampu mengungguli model AI lain serupa seperti DALL-E 3 buatan OpenAI (induk ChatGPT) dan Stable Diffusion. Saat ini, Janus Pro bisa diunduh lewat platform AI Hugging Face.

(TribunTrends.com/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
DeepSeekChinaChatGPTOpenAI
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved