Breaking News:

Fakta DeepSeek, AI China Bikin Was-was ChatGPT, 10 Kali Lipat Lebih Murah Dibanding Produk OpenAI

Fakta-fakta DeepSeek, AI baru asal China yang menjadi pesaing berat ChatGPT 10 kali lebih murah dibanding produk OpenAI

|
SouthChinaMorningPost
DEEPSEEK - Fakta-fakta DeepSeek, AI baru asal China yang menjadi pesaing berat ChatGPT yang 10 kali lebih murah dibanding produk OpenAI 

Menurut data Appfigures, DeepSeek juga unggul di peringkat teratas dalam daftar aplikasi gratis Google Play Store, di 18 negara. Laporan lengkapnya bisa dibaca lebih lanjut melalui artikel ini.

4. Dua model AI DeepSeek

Sejak didirikan pada 2023, DeepSeek sudah mengembangkan beberapa model AI yang juga juga diberi nama “DeepSeek”. Dua model AI terbaru yang dibuat DeepSeek adalah DeepSeek V3 dan DeepSeek R-1.

DeepSeek V3 dirilis pada Desember 2024. DeepSeek V3 adalah model berbasis Mixture-of-Experts (MoE) dengan total 671 miliar parameter. Namun, hanya 37 miliar parameter yang diaktifkan per token selama proses inferensi, membuatnya sangat efisien.

Model ini mampu menangani jendela konteks hingga 128.000 token dan menghasilkan output hingga 8.000 token. DeepSeek V3 dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas umum, seperti menjawab pertanyaan sehari-hari dan membuat konten kreatif.

Model ini dirancang untuk memberikan solusi yang cepat dan efektif bagi pengguna dengan kebutuhan yang beragam. Sementara itu, DeepSeek R-1 dirilis pada 20 Januari 2025. Model ini yang membuat publik geger akibat kecerdasan dan efisiensi pengembangannya.

DeepSeek R-1 dikembangkan dengan berbasis DeepSeek V3, tetapi memiliki kemampuan bernalar yang ditingkatkan. Model dibangun menggunakan teknik reinforcement learning untuk meningkatkan kemampuan penalaran (reasoning) dan pemecahan masalah kompleks.

DeepSeek R-1 mampu menyajikan proses atau langkah berpikir sebelum membuat kesimpulan. Tanggapan DeepSeek R-1 juga bisa lebih kompleks dibanding DeepSeek V3 dengan menghasilkan kapasitas output hingga 32.000 token.

Dengan kemampuan yang ditingkatkan, DeepSeek-R1 cocok dipakai untuk mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan analisis mendalam dan terstruktur, seperti matematika tingkat lanjut, logika berantai, dan pemrograman.

5. Lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI dari AS

DeepSeek lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI yang dibuat oleh Amerika Serikat. Sebagai informasi, industri AI saat ini didominasi AS dengan produsen chip AI kebanyakan berasal dari perusahaan AS seperti Nvidia.

Pada pertengahan Januari kemarin, AS mengesahkan regulasi untuk memperketat kontrol ekspor chip kecerdasan buatan (AI) dari perusahaan chip raksasa AS (seperti Nvidia, AMD) ke pasar global.

Aturan ini bertujuan untuk mengontrol distribusi teknologi AI canggih dari AS ke pasar global (terutama di luar negara sekutu dan mitra AS) serta mempertahankan dominasi AS dalam kontestasi AI global.

Aturan ini menyederhanakan proses perizinan ekspor, menutup celah penyelundupan, dan menetapkan standar keamanan baru untuk mencegah teknologi canggih jatuh ke tangan yang salah.

Lebih lanjut, aturan baru ini memperketat ekspor chip AI ke negara-negara yang dianggap dapat mengancam keamanan nasional AS, seperti China, Rusia, Iran, dan Korea Utara. Aturan ini menyebabkan DeepSeek sulit mengakses chip AI yang terbaru dan canggih.

6. 10 kali lipat lebih murah dibanding ChatGPT

Pengembangan DeepSeek bisa berjalan dengan waktu dan biaya yang lebih efisien dibanding salah satu model AI yang sudah sangat populer, yaitu GPT-4 yang digunakan di ChatGPT buatan OpenAI. Biayanya bisa 10 kali lipat lebih murah dibanding ChatGPT.

DeepSeek-R1 dilatih dalam waktu sekitar dua bulan dengan biaya sekitar 6 juta dollar AS (sekitar Rp 97 milliar). Sementara itu, pengembangan GPT-4 membutuhkan biaya 63 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun) dalam waktu beberapa bulan hingga satu tahun.

7. Pakai Nvidia H800

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
DeepSeekChinaChatGPTOpenAI
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved