Breaking News:

Pilkada 2024

Sosok Sachrudin, Mantan Sopir Angkot Jadi Wali Kota Terpilih Tangerang 2024, Harta Rp7 M:Ini Asetnya

Berikut ini profil dan daftar harta kekayaan Sachrudin, mantan sopir angkot yang memenangkan Pilkada Kota Tangerang 2024.

Editor: Dika Pradana
Tribun
Profil dan daftar harta kekayaan Sachrudin, mantan sopir angkot yang memenangkan Pilkada Kota Tangerang 2024. 

Usai lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Sachrudin melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Syekh Yusuf atau UNIS Tangerang.

Momen kuliah merupakan masa-masa berat yang harus dilalui Sachrudin, sebab dia harus menjalani pendidikannya sembari meniti karir menjadi karyawan di perusahaan Surya Toto.

"Jadi saya ini sudah 40 tahun berada di lingkup pemerintahan dengan rincian 30 tahun sebagai birokrat itu dan 10 tahun sebagai Wakil Wali Kota Tangerang," ujar Sachrudin saat diwawancarai TribunTangerang.com, Minggu (28/7/2024).

"Tapi sebelum menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), saya bekerja di pabrik Surya Toto sebagai pegawai biasa yang membuat produk mereka," sambungnya.

Satu tahun menjadi karyawan, Sachrudin kemudian mendapat tawaran bekerja menjadi satuan pengamanan atau satpam di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sitanala Tangerang di Tahun 1982 silam.

Mulanya dua kali tawaran panggilan bekerja sebagai security itu tidak digubris oleh Sachrudin lantaran pendapatan yang diterima olehnya jauh menurun.

Beban pengeluaran sebagai mahasiswa dan kewajiban mencukupi kebutuhan keluarga setiap hari menjadi pertimbangan yang sangat dipikirkan olehnya kala itu.

Profil dan rekam jejak Sachrudin, Calon Wali Kota Tangerang terpilih di Pilkada Serentak 2024 yang dulu bekerja sebagai buruh & sopir angkot.
Profil dan rekam jejak Sachrudin, Calon Wali Kota Tangerang terpilih di Pilkada Serentak 2024 yang dulu bekerja sebagai buruh & sopir angkot. (Instagram @sahcrudin)

Namun ketika panggilan kerja itu datang untuk ke tiga kalinya, pendirian Sachrudin pun mulai goyah. Untuk memantapkan keputusan apa yang harus diambil, ia pun akhirnya memilih berkonsultasi pada orang tuanya.

"Panggilan kerja dari RSUP Sitanala kepada saya ini sampai tiga kali, dua panggilan sebelumnya saya tolak karena gaji saya sebagai pegawai pabrik itu Rp 200 ribu sementara gaji satpam hanya Rp 16.800," kata dia.

"Karena bimbang akhirnya saya cerita ke orang tua terus dinasehati, yang saya pikirkan saat itu tentu gaji yang jauh berbeda padahal saat itu saya sambil kuliah dan pada akhirnya tawaran itu saya terima," imbuhnya.

Pemasukan yang menurun drastis tersebut membuat Sachrudin kembali memutar otak untuk bisa mencari tambahan pemasukan.

Setelah berpikir panjang, anak ke empat dari 12 bersaudara itu kemudian mengambil langkah yang mengejutkan. Ya, dia memilih menjadi supir angkutan umum jurusan Tangerang-Ciledug demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kebetulan saya orangnya mudah bergaul dan punya banyak teman, suatu ketika saya bilang ke temen yang supir angkot supaya mau gantian narik, yah lumayanlah hasilnya bisa buat jajan anak," ungkapnya.

"Setelah beberapa kali narik angkot, saya kepikiran enak kalau jadi bos bisa santai terima hasil setoran doang, sampai akhirnya saya pinjam ke bank untuk beli angkot sendiri dan Alhamdulillah sempat punya 2 mobil angkot yang enggak perlu bayar setoran," paparnya.

Kegigihan untuk maju dan keinginan mengubah hidup menjadi lebih baik membuat Sachrudin mendaftar untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Tangerang.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Tags:
PilkadaSachrudinsopir angkotWali KotaTangerang
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved