Breaking News:

Kunci Jawaban

Contoh Laporan Studi Kasus PPG Daljab: Deskripsi Studi Kasus, Analisis Situasi, Alternatif, Evaluasi

Berikut referensi kunci jawaban cara mengisi Laporan Studi Kasus (LSK). Laporan Studi Kasus PPG Daljab 2024 dengkap daownload PDF.

Editor: Dhimas Yanuar
Freepik
Berikut referensi kunci jawaban cara mengisi Laporan Studi Kasus (LSK). Laporan Studi Kasus PPG Daljab 2024 dengkap daownload PDF. 

Ketika siswa juga diminta ke depan kelas untuk demontrasi / praktik / mencoba, semua siswa tidak mau maju ke depan kelas Hasil ulangan Mapel IPA juga menunjukkan nilai yang kurang memuaskan, yaitu rata-rata 71 dimana hanya 45 persen siswa yang melampaui KKM.

Sebagai seorang guru, saya pun merasa tertantang untuk merubah cara siswa belajar mengenai rangkaian listrik. Matei ini sangat penting karena mereka akan berhadapan dengan listrik setiap saat. Mereka harus memiliki keterampilan bagaimana memanfaatkan dan terhindar dari kelalaian terkait listrik. 

Saya juga menyenangkan siswa berharap belajar IPA lebih dan sesuai dengan karakteristik anak-anak dan sesuai karakteristik mata pelajaran IPA, sehingga saya berharap dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar IPA siswa.

3. Analisis Situasi

Berdasarkan kasus yang saya angkat, kemudian saya berdiskusi dengan rekan guru kelas 4 tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Selain itu, saya juga berharap mendapatkan cara-cara untuk mengatasi kasus yang saya angkat. 

Selain dengan rekan guru, saya juga membaca dari berbagai sumber terrkait dengan kasus dan hal-hal yang bisa saya lakukan untuk menyelesaikan kasus yang ada. Saya juga membaca materi mengenai cara menyusun indikator untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran.

Tak hanya itu, saya berdiskusi juga dengan teman saya mengenai pendapat beliau tentang kuis kuis dan LKPD. 

Tidak lupa saya juga bertanya dengan beberapa teman saya, Guru Penggerak di sekolah saya mengenai perumusan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dan metode pembelajaran yang menarik yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dari beberapa ide pembelajaran yang menarik, saya memilih pembelajaran berbasis masalah yang didukung dengan media pembelajaran inovatif untuk mengajarkan materi IPA topik rangkaian listrik. 

Pembelajaran berbasis masalah sesuai dengan materi yang akan dibahas karena terkait rangkaian listrik banyak kesalahan / miskonsepsi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Saya berharap siswa mengetahui permasalahan sehari - hari terkait materi rangkaian listrik. Selain itu, pengggunaan media inovatif yang diperlukan sesuai kebutuhan atau karakteristik siswa.

Sebenarnya saya masih kesulitan dalam menemukan permasalahan sehari-hari yang bisa digunakan salam mengajar. Saya juga kesulitan menemukan media pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik dan mampu bersesuaikan dengan gaya belajar setiap siswa saya.

Untuk itu, saya mencoba menyatakan kepada siswa berkaitan media apa yang paling mereka sukal, termasuk juga saya membuat beberapa pertanyaan harapan mereka Ketika belajar dengan saya. Tetapi, dengan kolaborasi dengan teman sejawat, saya mampu mengatasi tantangan ini.

4. Alternatif Solusi

Dari diskusi atas, maka untuk mengatasi kasus di pembelajaran saya, saya melaksanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan media inovatif yang sesuai karakteristik siswa. 

Nantinya, saya akan mengawali dengan membuka kelas, dan memberikan beberapa permasalahan sehari – hari terkait materi rangkaian listrik. Saya berikan orientasi permasalahan dengan menggunakan berbagai media yaitu dengan menjajikan dalam bentuk video, dengan rekaman suara, dengan menyajikan masalah berbentuk gambar. Anak-anak semakin semangat untuk belajar karena memperoleh berbagai media inovatif sesuai dengan karakteristiknya. 

Usai orientasi permasalahan, saya akan ajak siswa untuk melakukan praktikum sederhana berkaitan rangkaian listrik. Lalu, akan saya bagi siswa menjadi beberapa kelompok dan diberikan alat dan bahan sehingga setiap kelompok dapat mencoba membuat rangkaian listrik.

Saya juga melihat siswa saya sangat semangat untuk belajar, mereka mulai asyik dan nyaman saat mencoba rangkaian yang dibuat.

Tidak hanya praktikum, saya juga mengajak siswa untuk mengamati rangkaian listrik yang ada di skolah terutama di dalam kelas. Mereka semakin senang belajar karena melihat langsung implementasi dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakan biaya terlalu banyak, karena saya hanya membutuhkan bateral, lampu senter dan beberapa kabel yang sudah ada di KIT IPA di sekolah. Selain itu, media inovatif yang saya gunakan saya buat sendiri, baik rekaman video atau rekaman suara, tetapi gambar saya cari di google.

5. Evaluasi

Usai menerapkan pembelajaran berbasis masalah yang dibantu dengan media inovatif, saya melihat banyak siswa saya yang senang dalam belajar. Siswa juga nampak antusias dengan masalah kehidupan sehari hari yang saya sampaikan dengan berbagai media. Para siswa tidak hanya menyimak, tetapi mereka juga bertanya kepada saya dan kepada siswa lainnya.

Siswa lain pun turut aktif menanggapi pertanyaan yang saya ajukan dan yang diajukan oleh kelompok lain. Siswa juga terlihat aktif mengikuti pembelajaran karena mereka sangat aktif melakukan praktikum mengenai rangkaian listrik. Mereka aktif berkolaborasi dan mempresentasikan hasil praktikumnya.

Pembelajaran IPA kali ini tak lagi membosankan, begitu ungkapan yang diungkapkan oleh beberapa siswa. Siswa juga sangat termotivasi dalam belajar IPA, karena pembelajaran mereka kali ini sangat menyenangkan. Siswa pun akhirnya mampu melakukan praktikum dan dapat memahami materi dengan lebih baik. Siswa juga sangat senang dengan berbagai media inovatif yang saya berikan karena sesuai dengan karakteristik mereka yang beragam.

Selain motivasi belajar IPA yang meningkat, saya juga akan melakukan evaluasi dengan memberikan kuis berbentuk pilihan ganda dengan lembar jawaban computer (LJK) yang saya berikan. Mereka hanya akan menebalkan jawaban yang mereka pilih. 

Agar lebih cepat, saya akan memerika hasil evaluasi siswa dengan bantuan aplikasi ZipGrade. Setelah saya analisis, hanya ada 4 orang dari 30 siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM, sedangkan 24 orang siswa (85 persen ) memperoleh nilai diatas, KKM yang ditetapkan.

(*)

(TRIBUNTRENDS/TribunSumsel.com)

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
kunci jawabanPPGDaljab
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved