Breaking News:

Kilas Balik Demo Mahasiswa Mei 1998 Tumbangkan Soeharto, Kerusuhan Dimana-mana, Suasana Mencekam

Berikut ini kronologis lengsernya Soeharto pada Mei 1998, bermula dari demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran.

Kolase Tribunnews
Kronologi lengsernya Soeharto pada Mei 1998, bermula dari demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. 

TRIBUNTRENDS.COM -  Mengenang momen ketika mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran pada Mei 1998.

Bulan Mei tahun 1998 jadi salah satu momen penting dalam perjalanan Indonesia menuju era Reformasi.

Di bulan tersebut, mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia melakukan aksi demonstrasi melawan rezim Orde Baru.

Pada bulan yang sama, Soeharto resmi mengundurkan diri sebagai Presiden Indonesia.

Berikut ini kronologis lengsernya Soeharto pada Mei 1998.

Baca juga: Anak SD Tanya Kenapa Presiden Indonesia Cuma 1, Soeharto Jawab Begini, Suasana Mendadak Tegang

5 Maret 1998
Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional.  Mereka diterima Fraksi ABRI

11 Maret 1998
Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil Presiden

14 Maret 1998
Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet Pembangunan VII.

15 April 1998
Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali ke kampus karena sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri melakukan berunjukrasa menuntut dilakukannya reformasi politik.

Mahasiswa se-Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mendatangi Gedung MPR/DPR, Mei 1998, menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Sebagian mahasiswa melakukan aksi duduk di atap Gedung MPR/DPR. Hegemoni Orde Baru yang kuat ternyata menjadi inspirasi bagi orangtua untuk memberi nama bagi anak-anak mereka.
Mahasiswa se-Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mendatangi Gedung MPR/DPR, Mei 1998, menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Sebagian mahasiswa melakukan aksi duduk di atap Gedung MPR/DPR. Hegemoni Orde Baru yang kuat ternyata menjadi inspirasi bagi orangtua untuk memberi nama bagi anak-anak mereka. (KOMPAS/EDDY HASBY)

18 April 1998
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jendral Purn. Wiranto dan 14 menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di Pekan Raya Jakarta namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut.

1 Mei 1998
Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan  mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.

2 Mei 1998
Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (tahun 1998-red).

4 Mei 1998
Mahasiswa di Medan, Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga bahan bakar minyak ( 2 Mei 1998 ) dengan demonstrasi besar- besaran. Demonstrasi itu berubah menjadi kerusuhan saat para demonstran terlibat bentrok dengan petugas keamanan. Di Universitas Pasundan Bandung, misalnya, 16 mahasiswa luka akibat bentrokan tersebut.

5 Mei 1998
Demonstrasi mahasiswa besar - besaran terjadi di Medan yang berujung pada kerusuhan.

9 Mei 1998
Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G -15.  Ini merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai Presiden RI.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
SoehartodemoMei 1998
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved