Pilkada 2024
Bobby Nasution Didukung 7 Parpol Jelang Pilkada Sumut 2024, Faktor Jokowi hingga Duet dengan Nagita?
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengantongi dukungan dari tujuh partai politik (parpol) jelang Pilkada Sumatra Utara (Sumut) 2024.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNTRENDS.COM - Pilkada 2024 siap menunjukkan taringnya.
Apalagi nama-nama artis dan orang terdekat Joko Widodo yang disebut banyak meringsek ke pasar Pemilu Kepala Daerah tahun ini.
Salah satunya adalah Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang mengantongi dukungan dari tujuh partai politik (parpol) jelang Pilkada Sumatra Utara (Sumut) 2024.
Belum lagi wacana duet dengan artis kenamaan Nagita Slavina, di mana sang suami juga sering muncul saat Pemilu Presiden 2024 lalu dengan mendukung Prabowo.
Lalu ada usulan lain yang diduetkan dengan Bobby Nasution adalah Bupati Asahan, Surya.
Baca juga: Dulu Dikecewakan, Denny Cagur Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada 2024, Minta Berubah: Saudara Gue
Untuk diketahui, ketujuh partai yang mendukung Bobby Nasution adalah ialah PKB, Golkar, Gerindra, NasDem, PAN, Demokrat, dan PPP.
Lantas apa penyebab parpol beramai-ramai memberikan dukungannya kepada Bobby Nasution?
Hal ini dipertanyakan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat.
Ia bertanya, apakah Bobby didukung karena kapasitasnya atau karena faktor Wali Kota Medan itu adalah menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Apa yang disampaikan Djarot Saiful Hidayat kemudian mendapatkan respons dari Golkar dan PKB, sebagai berikut.

Golkar
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadizly, mengatakan alasan Golkar mendukung Bobby bukan karena yang bersangkutan merupakan menantu Presiden Jokowi.
"Mas Bobby jelas beliau pernah menjadi, saat ini juga menjabat sebagai Wali Kota Medan."
"Tentu kapasitas beliau sebagai kepala daerah bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat, maka sangat tidak tepat jika pihak yang mempertanyakan soal kapaitasnya Mas Bobby," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Oleh sebab itu, Ace membantah ada pengaruh Jokowi mengenai banyaknya dukungan parpol kepada Bobby.
Ace menilai Bobby Nasution layak memimpin Sumatra Utara.
"Saya kira dengan melihat kinerja beliau sebagai Wali Kota Medan, tentu kita bisa menilai gitu ya sejauh mana kinerja beliau dan kapasitas beliau yang memiliki kelayakan untuk jadi cagub di Sumut," ujarnya.
PKB
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luluk Nur Hamidah, turut merespons ramainya dukungan terhadap Bobby Nasution yang disebut karena faktor Jokowi.
"Kita anggap sama-sama tahu lah kita. Tahu sama tahu tetapi ya saya kira gini Mas Bobby kan jadi wali kota juga," kata Luluk di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Luluk berujar, dalam dunia politik memang ada prasyarat yang saling memberikan pengaruh.
"Tentu, tidak bisa dinafikan juga yang terkait dengan popularitas ya, kemudian konektifitas gitu ya termasuk juga jejaring politik sosial ekonomi yang dimiliki," ungkapnya.
Menurutnya, Bobby secara politik memang mempunyai kekuatan, baik sebagai menantu Jokowi maupun sebagai Wali Kota Medan.
"Nah, Bobby memiliki kekuatan di situ, dia wali kota, dia mantu presiden. Presidennya juga masih berkuasa sekarang, kemudian adik iparnya terpilih sebagai wapres," ucapnya.
Oleh sebab itu, Luluk menyatakan, tak bisa dielakkan apabila Bobby mempunyai kekuatan seperti itu.
"Nah, dari sisi kelaziman dia memiliki itu ya enggak bisa dielakkan ada faktor itu," tutur Luluk.
Pernyataan PDIP
Sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan soal ada atau tidaknya pengaruh Presiden Jokowi terhadap banyaknya parpol memberikan dukungan kepada Bobby.
"Pilkada Sumut ya untuk Mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena Mas Bobby-nya atau karena mertuanya?"
"Itu pertanyaannya. Jadi, pertanyaannya itu," kata Djarot saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (9/7/2024).
Ia berpendapat, banyaknya dukungan terhadap Bobby juga belum tentu mempengaruhi kemenangan.
Pasalnya, konsep dari pilkada adalah yang menentukan pemenangan ialah rakyat itu sendiri.
"Jadi belum tentu juga, pendukung partai yang banyak gitu, raksasa, gemuk gitu ya superkoalisi kek atau super apa ya gemuk banget gitu ya itu belum tentu juga (menang) karena yang menentukan kan rakyat juga," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Djarot enggan berbicara banyak mengenai arah dukungan parpol kepada suami Kahiyang Ayu itu.
Ia justru mempertanyakan, apakah Bobby diusung karena kapasitasnya atau bukan.
"Ya, jadi itu aja pertanyaan saya. Itu betul-betul karena faktor kapasitas dari Mas Bobby atau karena faktor pengaruh dari mertuanya?" ujar Djarot.
Sementara itu, Djarot belum bisa memastikan lebih jauh arah dukungan PDIP di Pilkada Sumut 2024.
Alasannya, PDIP sudah memiliki peluang tersendiri untuk mendorong calonnya sendiri di Pilkada Sumut.
"Ya, kita lihat saja, kita lihat saja nanti. Artinya apa, di Sumatra Utara, PDI Perjuangan ini relatif aman ya artinya bisa mencalonkan sendiri."
"Tetapi kita tetap membuka komunikasi dengan partai partai yang belum bergabung ke sana (koalisi pendukung Bobby)," ungkapnya.
(*)
Sumber: Tribunnews.com
Daftar 11 Daerah Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang Setelah Putusan MK, Kapan akan Dilaksanakan? |
![]() |
---|
Profil Rachmatu Zakiyah, Istri Mendes Yandri yang Kemenangannya Dibatalkan MK, Suami Cawe-cawe |
![]() |
---|
Profil & Harta Kekayaan Ade Sugianto, Pemenang Pilkada Tasikmalaya 2024 Gagal Dilantik Jadi Bupati |
![]() |
---|
Deretan Alasan Ade Sugianto Batal Jadi Bupati Tasikmalaya 2025, MK Putuskan Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Rincian Harta Kekayaan 10 Gubernur dan Wakil Gubernur Se-Pulau Jawa, Paling Miskin Berharta Rp2,6 M! |
![]() |
---|