Berita Viral
Anak Kesulitan Belajar Matematika, Ayah Emosi & Lempar Delima, Sang Putra Dibawa ke RS, Limpa Pecah
Kesulitan belajar matematika, bocah SD dilempar delima oleh ayah hingga masuk rumah sakit, didiagnosa limpa pecah.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Sudah sewajarnya orangtua mendampingi anak belajar untuk urusan apapun.
Begitu juga dengan seorang ayah di Tiongkok yang mendampingi putranya belajar Matematika.
Sayang, sang ayah ternyata kurang sabar dalam menemani putranya belajar.
Pria bermarga Chen ini mendapatkan tugas mengurus rumah dan menemani putranya belajar.
Hal ini lantaran sang istri harus bekerja dan sering lembur.
Baca juga: Miris! Pria di Kendari Tega Siksa Anak, Kini Dilaporkan Istri ke Polisi, Sering Mabuk dan Emosi
Tiba suatu ketika, si ayah harus menemani putranya, Liangliang, yang duduk di kelas tiga SD ini belajar metematika.
Saat sedang belajar, Liangliang mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal.
Sang ayah rupanya hilang kesabaran hingga emosi ketika mendampingi sang putra belajar.
Tak bisa mengontrol emosi, sang ayah langsung mengambil buah delima di meja dan melemparkannya ke sang anak.
Buah delima tersebut mengenai perut Liangliang dengan cukup kencang.
Bocah kelas tiga SD ini pun mengerang kesakitan ketika buah delima mengenai perutnya.
Ia berusaha menahan rasa sakit dan kemudian tidur.
Namun ternyata apa yang dialami oleh Liangliang justru semakin parah keesokan harinya.
Baca juga: Tak Dibelikan Motor, Anak di Aceh Aniaya Ibu hingga Babak Belur, Suruh Jual Rumah Demi RX King
Ia mengeluh sakit perut hingga dibawa ke rumah sakit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, ternyata limpa Liangliang pecah akibat pukulan buah delima.
Dokter yang memeriksa pun mengingatkan bahwa limpa mudah pecah.
Bahkan, dalam beberapa kasus, limpa pecah dapat menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa dan kemungkinan perlunya pengangkatan limpa.
Insiden ini memicu kritik di media sosial daratan atas kurangnya kesabaran dalam mengasuh anak.
“Ayah ini telah menghancurkan hidup putranya! Pengangkatan limpa merupakan kerusakan permanen. Jika saya adalah anak ini, saya tidak akan pernah memaafkannya,” kata salah satu pengamat online di Weibo.
“Ini mengingatkan saya ketika saya masih kecil dan ayah saya melemparkan remote control ke arah saya. Aku setengah mati rasa saat itu,” sahut yang lain.
“Mengapa orang tua harus bertanggung jawab membimbing anak mereka mengerjakan pekerjaan rumah? Ini harus menjadi tanggung jawab sekolah,” kata yang ketiga.
Baca juga: Lebaran Tak Punya Uang, Suami Ngamuk Tak Dipinjami KTP Buat Pinjol, Aniaya Istri Sampai Kepala Bocor
Di Tiongkok, menyebabkan cedera serius karena kelalaian dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.
Namun, jika korban dan keluarganya tidak melaporkan kejadian tersebut dan polisi tidak turun tangan, maka masalah tersebut akan dikesampingkan.
“Untuk situasi yang dapat diidentifikasi sebagai kekerasan dalam rumah tangga atau merupakan tindakan kriminal, meskipun korban atau anggota keluarganya tidak secara aktif melapor ke polisi, ketika perilaku tersebut diketahui oleh organisasi atau individu terkait, mereka juga mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan,” He Bo, seorang pengacara dari Firma Hukum Sichuan Hongqi, mengatakan kepada Post.
“Semua orang sama di hadapan hukum, apapun hubungan antar anggota keluarga, kekerasan dalam rumah tangga dilarang,” ujarnya.
Pilu Bocah SD Bawa Adik ke Sekolah, Belajar Sambil Ngasuh, Ibu Sudah Wafat, Banjir Tawaran Adopsi
Viral seorang bocah SD bernama Nuraeni tiap hari membawa adiknya ke sekolah, ternyata simpan kisah pilu.
Bukan tanpa alasan, Nuraeni membawa adiknya ke sekolah lantaran sang ibu telah meninggal.
Nuraeni terpaksa membawanya ke sekolah karena tak punya saudara yang bisa mengasuh adiknya.
Keseharian Nuraeni membawa dan mengasuh adiknya ke sekolah itu sudah menjadi pemandangan biasa guru dan temannya.
Baca juga: Bocah SD Bersepeda dari Bojonegoro ke Surabaya, Mau Temui Ibu, Jual HP untuk Uang Saku, Dipulangkan
Kisah Nuraeni tersebut viral dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (21/3/2024).
Lalu, seperti apa sosok Nuraeni tersebut ?
Diketahui Nuraeni murid di sekolah di MI Maddakko, Desa Barania, Sinjai Barat, Sulawesi Selatan.
Dari informasi yang didapat dari sang guru, aksi Nuraeni membawa adiknya ke sekolah itu bukan tanpa alasan.
Semenjak ibunya meninggal, Nuraeni terpaksa membawa adiknya ke sekolah setiap hari.
Pasalnya tidak ada orang yang bisa mengasuh adiknya di rumah karena sang ibu telah meninggal dunia.
Sang ibu meninggal dunia setelah menderita penyakit kanker 4 bulan.
Bahkan diketahui Nuraeni baru aktif kembali sekolah setelah ibunya meninggal.
Sewaktu ibunya masih hidup dan jatuh sakit, ternyata Nuraeni lah yang selalu merawat ibu dan adiknya.
Kini setelah ibunya tiada, Nuraeni akhirnya bisa kembali bersekolah meski terpaksa membawa adiknya.
Sehari-hari tubuh mungilnya itu juga harus menopang badan adiknya.
Untuk bisa sampai ke sekolah Nuraeni menggendong adiknya.
Adiknya itu terkadang mau diajak berjalan dan terkadang tidak mau berjalan.
Dalam video yang beredar, terlihat bahkan Nuraeni menidurkan adiknya dipangkuannya.
Sementara itu dirinya pun menulis di bangku sekolahnya.
Di usianya yang masih dini, Nuraeni terpaksa menjadi dewasa.
Waktunya untuk bermain tak sama dengan teman-teman sebayanya.
Nuraeni harus mengurus dan juga membawa bermain adiknya.
Dalam kisahnya, sementara ini tak dijelaskan keberadaan ayah atau keluarga yang bisa membantunya.
Akun pengunggah membuka donasi untuk membantu keperluan Nuraeni sehari-hari bersama adiknya.
Kini, kisah pilu Nuraeni membawa adiknya ke sekolah tersebut viral dan menarik simpati warganet.
Tak sedikit warganet yang mengajukan diri untuk mengadopsi Nuraeni dan adiknya tersebut untuk dirawat.
Berikut beragam komentar warganet,
“Bisa info ga kalau ga ada sanak saudara yg mau merawat, biar aku rawat mereka berdua.”
“Siapakah yang bisa dihubungi untuk bisa mengadopsi mereka?”
“Anak seperti ini sangat Layak mendapatkan Beasiswa. Dan dia layak menjadi orang besar dikemudian hari. Mentalnya sudah sangat kuat.”
“Jangan yg tanya kemana orang2 terdekatnya dia disana bersekolah dan bersama adiknya adalah jawaban bahwa dia tidak punya siapa2 yang sanggup menemani mereka berdua saya harapkan ada tangan2 baik atau orang kaya2 yg mengambil mereka berdua untuk berbagi cinta dan membuktikan ke mereka berdua bahwa dunia itu tidak kejam”
“Dek jika kmu sudh besar mudah⊃2;an reels ini lewat ke HPmu juga. Nnti jikalau sudh besar jaga dn sayangi kkakmu seperti dia menjagamu saat ini”
“Yaaa Allah hati terasa nyesek liat ini, panjangkan umurku agar bisa mendampingi anak2ku yaa Allah, sehat2 yaaa teteh jagain terus adeknya sing solehah”
“Untuk sekolah, kepala sekolah,para guru dan para murid terima kasih telah ikut memeluk adik ini sehingga dia tidak putus sekolah, tetap melanjutkan sekolah meskipun harus membawa adiknya... semangat sayang, semoga kamu kuat,sehat terus agar bisa menjaga adikmu,” tulis beragam komentar warganet.
(TribunTrends/Ninda/TribunJabar.id)
Sumber: TribunTrends.com
| Sosok Arrofi Ramadhan, Buat Patung Bunga Matahari 5 Meter untuk Pacar: Aku Ingin Bikin 1.000 Lagi |
|
|---|
| Belum Pernah Liburan ke Inggris Tapi Punya Foto di Big Ban London, Pakai Prompt Gemini AI Ini |
|
|---|
| Pakai Prompt Gemini AI, Cara Mudah Edit Foto Prewedding Bareng Pasangan di Danau Toba |
|
|---|
| Drama Parlemen: Rahayu Saraswati Ditolak Mengundurkan Diri oleh MKD, Terungkap Ini Alasannya! |
|
|---|
| Benarkah Kerusuhan Massal Kasus Ahmad Sahroni Cs Hanya Pion dalam Permainan Besar Disinformasi? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Ilustrasi-ayah-emosi-ajari-anak-matematika.jpg)