Breaking News:

Pilu Bocah Penjual Makaroni Keliling, Meninggal Setelah Motor Tabrak Tiang, Sempat Tak Mau Pulang

Fhito Bony Fhio (13) bocah penjual makaroni keliling tewas setelah motornya menabrak tiang listrik, dikenal sopan, sempat tak mau diajak pulang.

Editor: ninda iswara
Kolase TribunTrends
Fhito Bony Fhio (13) bocah penjual makaroni keliling tewas setelah motornya menabrak tiang listrik, dikenal sopan, sempat tak mau diajak pulang. 

Sementara itu ibu korban, Erniwati mengungkapkan sempat bertemu korban sekira pukul 8 malam dan mengajaknya untuk segera pulang.

"Saye suruh balek tu bang pas ketemu. Tapi die dak maok, karne dagangannye masih ade sisa 8 pcs. Saye sampai bilang kalau jam 9 dak balek saye susul ye. Die dak maok pas saye suruh balek. Jadi nunggukan die lah tu sampai jam setengah 10," katanya.

Tak kunjung pulang hingga pukul 9 malam, keluarga korban pun dikejutkan dengan kabar tak mengenakkan, yang mengatakan bahwa Fhio mengalami kecelakaan dan dinyatakan meninggal dunia.

Bahkan, sang ibu juga mengatakan korban merupakan sosok yang tak pernah mengeluh dan merupakan sosok yang baik, rajin bahkan periang.

Setelah di sholat kan, korban pun dimakamkan di pemakaman umum di Sungai Bangkong, Pontianak.

Sering telat ke sekolah 

Kepala Sekolah SDN 03 Pontianak, Suhadaniah membeberkan keseharian korban saat disekolah.

"Secara personal beliau ini anak yang baik, santun, penurut juga terhadap apa yang disampaikan oleh bapak/ibu gurunya," katanya saat ditemui di rumah duka.

Baca juga: Kisah Gibran, Bocah Bogor Dimarahi Ibu karena Kelaparan, Baru Makan saat Ayah Sudah Pulang Kerja

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (freepik.com)

Dirinya menyebut, korban kerap kali terlambat saat berangkat sekolah.

"Memang keadaan beliau ini kan kita tau, membantu keluarganya lah. Mungkin awal-awalnya dia sedikit tidak senang juga ya berjualan, tapi belakangan dengan dia merasakan dapat uang dari pekerjaannya, jadi dia senang," ungkapnya.

Dengan ini, pihak sekolah juga mau tidak mau harus memahami keadaan korban yang selalu berjualan di malam hari.

"Saya juga sempat menyampaikan kepada orang tuanya untuk sedikit mengurangi kegiatannya saat berjualan, karena dia juga kan masih pelajar di sekolah. Tapi kalau secara kepribadian anaknya ya itu tadi santun, baik dengan teman-temannya," jelasnya.

Suhadaniah menyebut, korban merupakan murid mutasi dari luar Kalbar sejak masuk kelas 3 SD dan memiliki kepribadian yang sopan.

"Kalau permasalahan lain tidak ada, hanya sering telat saja, ya kami memahami itu. Karena memang kendalanya mungkin kurang tidur atau faktor capek dan sebagainya, tapi kalau kita panggil dan ingatkan selalu sopan, ya namanya juga anak-anak," pungkasnya.

(TribunTrends/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
kecelakaanPontianak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved