Pilu Bocah Penjual Makaroni Keliling, Meninggal Setelah Motor Tabrak Tiang, Sempat Tak Mau Pulang
Fhito Bony Fhio (13) bocah penjual makaroni keliling tewas setelah motornya menabrak tiang listrik, dikenal sopan, sempat tak mau diajak pulang.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu menghampiri seorang bocah penjual makaroni keliling.
Bocah bernama Fhito Bony Fhio (13) ini meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal.
Kecelakaan yang dialami oleh Fhito Bony Fhio terjadi di Jalan Putri Dara Hitam, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Minggu (5/5/2024) sekitar pukul 22.12 WIB.
Musibah itu menimpa seorang anak yang biasa berjualan makanan kecil keliling Kota Pontianak.
Fhio meninggal dunia berboncengan menggunakan satu motor sepulang dari berjualan keliling.
Baca juga: Kisah Sakila, Bocah Disabilitas di Ambon Ditelantarkan Kakak Angkat di Kamar Kos, Tubuhnya Kurus
Setibanya di Jalan Putri Dara Hitam motor yang dikendarai tiba-tiba hilang kendali, dan kemudian menabrak tiang listrik.
Kasatlantas Polresta Pontianak, AKP Radian Andy Pratomo membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya benar, ada beberapa yang meninggal dunia, rata-rata di bawah umur," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunPontianak, Senin (6/5/2024) pagi.
Kata AKP Radian, kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Jalan Putri Dara Hitam tepatnya di dekat Indomaret.
"Nampak jelas dari CCTV, kendaraan yang ditumpangi menabrak tiang listrik," tandasnya.
Febby kakak Fhio menuturkan keseharian korban.
Namun, menurutnya Fhio memiliki semangat yang tinggi untuk usaha.
"Dia seperti anak kecil pada umumnya. Main, sekolah, tapi dia punya semangat yang tinggi untuk usaha untuk jualan," katanya kepada TribunPontianak.co.id, Senin.
Febby menuturkan, usaha yang korban jual tidak ada paksaan dari pihak keluarga, pure keinginan korban sedari kecil sudah suka berjualan.
Baca juga: Nasib Gibran Bocah Kelaparan di Bogor, Didatangi Camat dan Kades Usai Viral, Dinsos Beri Bantuan?

"Dia memang punya basic tutur katanya omongannya bagus. Kami orang tua tak pernah memaksa, bahkan kami selalu ingatkan jangan ada minta-minta," ujarnya.
Sementara itu ibu korban, Erniwati mengungkapkan sempat bertemu korban sekira pukul 8 malam dan mengajaknya untuk segera pulang.
"Saye suruh balek tu bang pas ketemu. Tapi die dak maok, karne dagangannye masih ade sisa 8 pcs. Saye sampai bilang kalau jam 9 dak balek saye susul ye. Die dak maok pas saye suruh balek. Jadi nunggukan die lah tu sampai jam setengah 10," katanya.
Tak kunjung pulang hingga pukul 9 malam, keluarga korban pun dikejutkan dengan kabar tak mengenakkan, yang mengatakan bahwa Fhio mengalami kecelakaan dan dinyatakan meninggal dunia.
Bahkan, sang ibu juga mengatakan korban merupakan sosok yang tak pernah mengeluh dan merupakan sosok yang baik, rajin bahkan periang.
Setelah di sholat kan, korban pun dimakamkan di pemakaman umum di Sungai Bangkong, Pontianak.
Sering telat ke sekolah
Kepala Sekolah SDN 03 Pontianak, Suhadaniah membeberkan keseharian korban saat disekolah.
"Secara personal beliau ini anak yang baik, santun, penurut juga terhadap apa yang disampaikan oleh bapak/ibu gurunya," katanya saat ditemui di rumah duka.
Baca juga: Kisah Gibran, Bocah Bogor Dimarahi Ibu karena Kelaparan, Baru Makan saat Ayah Sudah Pulang Kerja

Dirinya menyebut, korban kerap kali terlambat saat berangkat sekolah.
"Memang keadaan beliau ini kan kita tau, membantu keluarganya lah. Mungkin awal-awalnya dia sedikit tidak senang juga ya berjualan, tapi belakangan dengan dia merasakan dapat uang dari pekerjaannya, jadi dia senang," ungkapnya.
Dengan ini, pihak sekolah juga mau tidak mau harus memahami keadaan korban yang selalu berjualan di malam hari.
"Saya juga sempat menyampaikan kepada orang tuanya untuk sedikit mengurangi kegiatannya saat berjualan, karena dia juga kan masih pelajar di sekolah. Tapi kalau secara kepribadian anaknya ya itu tadi santun, baik dengan teman-temannya," jelasnya.
Suhadaniah menyebut, korban merupakan murid mutasi dari luar Kalbar sejak masuk kelas 3 SD dan memiliki kepribadian yang sopan.
"Kalau permasalahan lain tidak ada, hanya sering telat saja, ya kami memahami itu. Karena memang kendalanya mungkin kurang tidur atau faktor capek dan sebagainya, tapi kalau kita panggil dan ingatkan selalu sopan, ya namanya juga anak-anak," pungkasnya.
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Zetro Leonardo Purba Diplomat RI Tewas di Peru, Rekan Kerja Sebut Tak Pernah Menolak Tugas |
![]() |
---|
Jualan Tumis Kangkung 150 Ribu, Pisang Goreng 185 Ribu, Begini Cara Pinkan Mambo Menentukan Harga |
![]() |
---|
Perubahan Uya Kuya Disorot, Diduga Buntut Rusaknya Rumah usai Dijarah Massa, Ini Kata Jusuf Hamka |
![]() |
---|
Sosok Andriyani Viral, Tegur Anak yang Bawa Jam Mewah Ahmad Sahroni, Dititipkan ke Anggota DPRD Ini |
![]() |
---|
11 Orang Jadi Tersangka Akibat Terbakarnya Gedung DPRD Makassar dan Sulsel, Terancam 20 Tahun Bui |
![]() |
---|