Breaking News:

Gelagat Pilu Sopir Bus Telp Anak Usai Laka Maut Tol Cikampek, Suara Bergetar: Dek Maaf Bapak Ditahan

Sopir bus Primajasa sempat minta tolong seorang reporter TV isikan hp-nya kuota pasca laka maut Cikampek. Ternyata telp anaknya minta maaf.

Editor: Monalisa
YouTube Tribunnews.com/TribunJakarta
Sopir Bus Primajasa pilu telp anak usai kecelakaan di Tol Cikampeka 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang sopir bus Primajasa sempat menghubungi anaknya pasca kecelakaan maut di Tol Cikampek, Senin (8/4/2024).

Seperti diketahui kecelakaan maut di Tol Cikampek jelang Lebaran ini melibatkan tiga kendaraan yakni Gran Max, Terios dan Bus Primajasa.

Pasca kecelakaan hebat terjadi, diam-diam dengan suara bergetar sopir Bus Primajasa sempat menghubungi sang anak.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Belasan Orang Tewas, Pengemudi Gran Max Diduga Kelelahan

Heri sopir bus Primajasa yang terlibat kecelakaan menceritakan awal kronologis kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58.
Heri sopir bus Primajasa yang terlibat kecelakaan menceritakan awal kronologis kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58. (ISTIMEWA)

Pria paruh baya tersebut meminta maaf pada sang anak lantaran kini ia tahan akibat tragedi kecelakaan di Tol Cikampek.

Sopir Bus Primajasa, Heri, memberikan kesaksiannya terkait kecelakaan mengerikan itu.

Saat itu, dia sedang mengemudikan bus dari arah Bandung menuju Jakarta.

Kala itu, jalan yang dilaluinya sedang dilakukan contra flow dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju timur.

Tiba-tiba Gran Max itu nyebrang ke saya. Nyelonong. Saya coba menghindari ke kiri," katanya pada Senin (8/4/2024).

Namun, meski sudah menghindar, kecelakaan pun tak terhindarkan.

Bus tersebut terlibat kecelakaan adu banteng dengan mobil Gran Max.

Selain beradu banteng, kata Heri, bus yang dikendarainya juga ditabrak oleh mobil Terios di bodi belakang bagian kiri.

Beruntung, kejadian itu tak melukai Heri.

Baca juga: Semua Penumpang Tewas, Kondisi Mayat Korban Kecelakaan Maut Tol Cikampek Miris, Hanya 1 Yang Utuh

Akan tetapi, sang kernet bus mengalami luka-luka lantaran terjepit di bodi bus yang ringsek.

"De, bapak ditahan"

Sempat terjadi percakapan pilu antara Heru dan sang anak pascakecelakaan maut di tol tersebut.

Percakapan Heru viral pria bernama Mahardika Utama menceritakannya di media sosial Facebook.

Ia bercerita bahwa sopir yang sudah terlihat sepuh itu memberikan secarik kertas berisi nomor telepon.

"Tolong bapa isiin data ke nomor ini sekarang," ujarnya lirih kepadanya.

Detik-detik Heri sopir Bus Primajasa telp anaknya usai kecelakaan Tol Cikampek
Detik-detik Heri sopir Bus Primajasa telp anaknya usai kecelakaan Tol Cikampek (via TribunJakarta)

Ternyata, itu nomor ponsel Heri.

Mahardika, mencoba membantu Heri semampunya.

Pasalnya, jurnalis TV tersebut harus menyiarkan informasi pascakecelakaan tersebut.

"Di tengah hiruk pikuk breaking news, saya berusaha bantu pak Heri sebisanya.

Enggak lama kemudian Pak Heri keluar dari ambulans sambil buru-buru menghubungi seseorang di ujung telepon," ceritanya.

Ia sepertinya menghubungi anggota keluarga untuk memberitahukan mengenai peristiwa kecelakaan yang menimpanya.

"De, hampura (maaf)  Bapak ditahan di Polres Karawang.

Kasih tahu mamah," katanya dengan suara bergetar.

Semua penumpang Gran Max tewas

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, ada 13 kantong jenazah yang dibawa dari lokasi kecelakaan di Tol Cikampek Km 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).

Namun, dari 13 kantong jenazah tersebut, belum diketahui jumlah pasti korban meninggal.

Semua korban, kata Wirdhanto, berasal dari mobil Gran Max bernomor polisi B 1635 BKT asal Jakarta.

STNK mobil Gran Max atas nama Yanti Setiawan Budidarma, beralamat di Jalan Duren No 16 RT 003 RW 009, Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.

"Untuk (informasi) sementara, di dalam mobil (Gran Max) tidak ada yang selamat, semua meninggal dunia," ujar Wirdhanto di RSUD Karawang, Senin, dikutip dari tayangan Kompas TV

Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, semua korban meninggal mengalami luka bakar.
Baru satu korban tewas telah teridentifikasi.

Namun, Aan menyebut pihaknya akan memastikan lagi identitas korban.

"Di dalam (RSUD Karawang) sudah ada tim Inafis, DVI, yang akan mengidentifikasi.

(Korban) luka bakar, ada enam mayat masih utuh yang sedang diidentifikasi dan ada satu dari data inafis kita yang alamatnya di Kudus.

Ini identik, tapi kita pastikan," ujar Aan di RSUD Karawang.

TribunTrends.com/TribunJakarta.com

Tags:
kecelakaansopir busCikampek
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved