Breaking News:

Lebaran 2024

Bukan Pelabuhan Merak, Ini Kemacetan Mudik Lebaran Terparah, Sampai Berhari-hari dan Ada Korban Jiwa

Puncak kemacetan di Brexit yang terjadi pada 3 Juli 2016 bahkan mencapai panjang 33 kilometer.

Editor: Amir M
KOMPAS IMAGES/ KRISTIANTO PURNOMO
Kemacetan arus mudik di ruas tol Pejagan - Brebes Timur, Jawa Tengah atau Brexit pada 2016. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pelabuhan Merak macet parah hingga 18 km pada mudik Lebaran 2024.

Ternyata masih ada kasus kemacetan mudik Lebaran yang lebih parah.

Berikut ini  kemacetan mudik Lebaran terparah, sampai berhari-hari dan ada korban jiwa.

Antrean panjang kendaraan terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten pada Minggu (7/4/2024).

Kendaraan pemudik bahkan harus mengantre sepanjang 18 kilometer atau sekitar 10 jam.

Seorang sopir truk, Taufik mengaku bahwa ia mulai terjebak macet di KM 90 menuju Pelabuhan Merak.

Taufik juga khawatir kemacetan yang lama membuat 3,2 ton kentang yang dibawanya dari Bandung menuju Kota Bandar Jaya, Lampung busuk saat di jalan.

"Mudah mudahan aman, makin lama (macet) kayanya makin hancur," ungkap Taufik, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/4/2024).

Meskipun kendaraan telah berhenti selama 10 jam, kemacetan di Pelabuhan Merak kali ini bukan termasuk kasus macet mudik terparah yang pernah terjadi di Indonesia.

Macet mudik Lebaran terparah di Indonesia

Kasus macet mudik Lebaran paling parah di Indonesia terjadi di Gerbang Tol Brebes Timur, Brebes Barat, dan Pejagan, Jawa Tengah yang dikenal dengan akronim Brebes Exit (Brexit) pada 1-3 Juli 2016.

Puncak kemacetan yang terjadi pada 3 Juli 2016 bahkan mencapai panjang 33 kilometer.

Menurut data dari Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, tercatat sebanyak 17 pemudik meninggal dunia mulai 29 Juni-5 Juli 2016 di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Korban yang meninggal disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sakit, kelelahan, dan kecelakaan lalu lintas.

Selain korban meninggal, satu orang dilaporkan mengalami stres dan depresi akibat terjebak macet selama berhari-hari.

Pengemudi tersebut dilaporkan terus berteriak-teriak saat dijemput oleh tim medis dan dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dilansir dari Kompas.com (4/7/2016).

Kemacetan selama berhari-hari tersebut juga membuat banyaknya penjual bahan bakar dadakan yang mematok harga tinggi.

Pedagang menjual bensin yang dijual dengan harga Rp 50.000 per liter atau setara dengan enam kali lipat bahan bakar resmi pada 2016.

Pemudik yang mengantre dan menyerobot di SPBU juga membuat kemacetan semakin parah.

Baca juga: Mudik Terganggu, Penumpang Pesawat di Bandara Pangkalpinang Dapat Kompensasi Rp300 Ribu: Delay 8 Jam

Kepadatan kendaraan saat arus mudik di Pelabuhan Merak, Minggu (7/4/2024).
Kepadatan kendaraan saat arus mudik di Pelabuhan Merak, Minggu (7/4/2024). (Dok. Kementerian Perhubungan)

Pelabuhan Merak macet parah pada arus mudik Lebaran 2024.

Penyebabnya terungkap, ternyata 7.300 mobil pemudik nekat datang padahal tak punya tiket.

Berikut ini rangkuman lengkapnya.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat sebanyak 7.300 mobil tetap nekat ke Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten meski tidak memiliki tiket pada Minggu (7/4/2024).

Kondisi tersebut pun membuat terjadinya penumpukan kendaraan di area Pelabuhan Merak.

"Ada 28 persen pengguna jasa atau 7.300 unit roda empat yang datang belum bertiket dan tetap mengarah ke pelabuhan," ujar Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangannya, Senin (8/4/2024).

Padahal tiket penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung sudah habis terjual hingga keberangkatan 9 April 2024.

ASDP tidak melakukan penambahan tiket, sehingga masyarakat yang menyeberang adalah yang memang sudah memiliki tiket saat datang ke pelabuhan.

Alhasil, kata Shelvy, masyarakat yang datang ke pelabuhan namun tidak memiliki tiket pada akhirnya membeli tiket untuk keberangkatan dua hari kemudian.

Selain itu, kendaraan yang tidak bertiket juga diarahkan ke area penampungan atau buffer zone untuk disarankan membeli tiket dengan rute Pelabuhan Ciwandan, Cilegon ke Pelabuhan Bakauheni.

"Untuk diskresi tadi malam (kendaraan tidak bertiket) langsung diarahkan ke Ciwandan," jelas dia.

Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024) dini hari. Pada puncak arus mudik lebaran 2024, ribuan kendaraan roda empat sudah memadati Pelabuhan Merak untuk menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni.
Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024) dini hari. Pada puncak arus mudik lebaran 2024, ribuan kendaraan roda empat sudah memadati Pelabuhan Merak untuk menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni. (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)

Sebelumnya, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, tiket ferry telah habis terjual untuk semua golongan kendaraan baik layanan ekspress maupun reguler hingga 9 April 2024.

Ia pun menekankan masyarakat untuk membeli tiket ferry sejak jauh hari melalui aplikasi Ferizy atau mitra penjualan resmi ASDP. Selain itu, pastikan sudah memiliki tiket H-1 keberangkatan dan datang ke pelabuhan sesuai jadwal yang terteda pada tiket.

"Tiket ferry sudah dapat dibeli sejak H-60, pastikan anda beli tiket di aplikasi Ferizy, dan segera reservasi tiket pulang supaya tidak kehabisan kuota," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024).

(KOMPAS.com/ Laksmi Pradipta Amaranggana)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Pelabuhan MerakBrebes Exitmacetmudik
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved