Breaking News:

Warga yang Kejar Dokter Dwi Fatimahyen hingga Membuatnya Meninggal Kecalakaan Tak Bisa Dipolisikan

Ini alasan warga pengejar Dokter Dwi di Jambi tidak bisa jadi tersangka, nahas dokter itu tewas usai diteriaki maling.

Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Ini alasan warga pengejar Dokter Dwi di Jambi tidak bisa jadi tersangka, nahas dokter itu tewas usai diteriaki maling. 

Menurut pihak keluarga Dwi, warga yang mengejar harus bertanggung jawab terkait pidana.

Namun, hal ini bisa dinyatakan benar apabila terjadi kecelakaan terjadi saat kejadian awal pengejaran, yaitu di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.

“Faktanya ada jeda waktu yang amat jauh antara peristiwa itu sampai kecelakaan terjadi, sudah banyak perubahan, yang bersangkutan tidak mau mengurangi kecepatannya sehingga terjadi kecelakaan,” tegas Wahyu.

Sementara itu, tuduhan bahwa pihak kepolisian melakukan tindakan kesalahan prosedur pun dibantah.

Alasannya, berdasarkan video yang beredar, anggota polisi sudah menyalakan sirine dan toa bahkan memberikan tembakan peringatan.

“Kalau misal takut begal atau apa masih wajar, tapi kalau sudah anggota polisi paling maksimal ditilang."

"Kalaupun diketahui penyebabnya, kami maklumi karena ketakutan gak akan kami tilang kami bawa ke orang tuanya atau keluarganya,” sambungnya.

Namun, Dwi tidak segera mengubris dengan tetap mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Tindakan itu memiliki risiko, membahayakan diri sendiri, dan juga orang lain sehingga harus dihentikan.

“Sudah diperiksa sekitar lima orang, jadi kecurigaannya, ada orang tiba-tiba ngebut di perumahan kemudian dihentikan, gak mau berhenti kemudian kabur."

"Jadi prasangkanya adalah jangan-jangan ada warga yang menjadi korban tindak kejahatan, soalnya kaca mobil gelap,” terangnya.

Selama pengejaran tidak ada insiden lain. 

Berdasarkan rekaman CCTV, yang melakukan pengejaran hanya dari warga Pondok Cipta. Tidak ada warga lain.

Dwi Sempat Telepon bapak

"Ketika dekat SPN, Dwi menelpon bapaknya, Pasiman. Beliau ketakutan saat menelpon orang tuanya." cerita Erwin sepupu Dwi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Dwi FatimahyenJambidokter
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved