Breaking News:

Berita Viral

Gegara Rebutan Penumpang, 2 Sopir Angkot di Kupang Duel hingga Merusak Mobil, Lesu Ditangkap Polisi

Polisi menangkap dua sopir angkutan kota (angkot) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang duel hingga merusak mobil karena rebutan penumpang.

Editor: jonisetiawan
Dok. Polresta Kupang Kota
Tim Subnit Jatanras Polresta Kupang Kota berhasil menangkap dua supir angkot (Bemo) di Kota Kupang. 

TRIBUNTRENDS.COM - Aparat kepolisian menangkap dua sopir angkutan kota (angkot) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dua sopir angkot tersebut masing-masing berinisial DL (17) dan ON (22), warga Jalan Amanuban, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Keduanya ditangkap karena terlibat bentrok hingga merusak mobil gegara berebutan penumpang.

Adapun video dua sopir angkot yang terlibat perkelahian karena rebutan penumpang itu viral di media sosial.

Perkelahian itu berujung dengan perusakan mobil angkot milik DL oleh rekan-rekan ON.

Baca juga: Kisah Bahlil Lahadalia Jualan Kue hingga Jadi Sopir Angkot, Kini Jadi Menteri Kepercayaan Jokowi

Sementara itu, Sub Unit Jatanras Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kupang Kota segera turun tangan amankan DL dan ON.

Di hadapan polisi, keduanya bersepakat untuk damai dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan mereka pada waktu yang akan datang.

“Kepada masyarakat di Kota Kupang, diimbau untuk tidak melakukan tindakan kekerasan atau tindak pidana yang meresahkan masyarakat, dan berdampak hukum bagi pelaku itu sendiri," kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung, Kamis (28/3/2024).

Kronologi

Menurut Aldinan, peristiwa itu terjadi di Jalan Frans Lebu Raya, Kecamatan Oebobo. Saat itu DL dan ON saing rebut penumpang di halte di depan Bank Mandiri Cabang Kupang.

Ilustrasi penganiayaan - sopir angkot terlibat kasus penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan - sopir angkot terlibat kasus penganiayaan. (//www.ladbible.com)

Sebelumnya kedua sopir angkot itu sudah saling salip dan mobil ON nyaris menabrak mobil DL.

"Merasa geram, DL mengejar dan memukul ON,” kata Aldinan.

Setelah dianiaya, ON menurunkan penumpang dan memanggil teman-temannya untuk mengejar mobil DL.

Saat DL menurunkan penumpang di lokasi kejadian, ON bersama teman-temannya langsung menganiaya DL dan merusak mobil angkot yang dikemudikannya.

"Mari kita bersama jaga kamtibmas yang kondusif, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Kupang,” pesannya.

Kisah Lain: Kisah Kakek Kuliah Disambi Narik Angkot, Jadi Wisudawan Tertua

Kisah haru datang dari Mbah Moen, dia merupakan wisudawan tertua Universitas Terbuka yang akhirnya lulus sebagai sarjana.

Masuk di tahun 2010, Mbah Moen akhirnya lulus dari Universitas Terbuka pada 2023 ini.

Sembari berkuliah, kakek tersebut juga sempat bekerja sebagai sopir angkot.

Mbah Moen mengambil 26 semester dan akhirnya selesai kuliah pada usia 84 tahun.

Sosok wisudawan tertua di Universitas Terbuka itu berbagi kisahnya semasa kuliah, seperti apa kisahnya?

Baca juga: LANGKA! Ayah dan Anak Wisuda S2 Bersama, Kuliah Bareng, Bak Punya Teman Seperjuangan: Masyaallah!

Kendati usia tak lagi muda, Mbah Moen daftar kuliah hingga berhasil lulus
Kendati usia tak lagi muda, Mbah Moen daftar kuliah hingga berhasil lulus dan menjadi wisudawan tertua di kampus.

Kakek bernama Wangimoen atau kerap disapa Mbah Moen ini merupakan lulusan Universitas Terbuka (UT) Bogor.

Mbah Moen telah diwisuda sebagai Sarjana Administrasi Negara di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) di Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (28/11/2023) lalu.

Dalam momen itu, Mbah Moen juga diumumkan sebagai wisudawan tertua di usia 84 tahun oleh Prof. Gorky Sembiring.

Setelah menempuh sekitar 26 semester, Mbah Moen sukses menggeser tiga wisudawan tertua pada periode sebelumnya.

Mereka adalah Mooryati Soedibyo yang lulus UT di usia 59 tahun, Safriyansah di usia 79 tahun, dan Yustina di usia 81 tahun.

Mbah Moen merupakan sosok pejuang tangguh yang terus bersemangat kuliah di antara segala keterbatasan.

Ya, prestasi ini tak melulu berjalan mulus, terlebih-lebih di usia tua.

Mbah Moen Wisudawan tertua di UT.
Mbah Moen Wisudawan tertua di UT. (ist)

Mbah Moen mendaftar dan masuk kuliah saat berusia 71 pada 2010.

Saat awal masuk kuliah, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski cara berjalannya sudah sedikit tertatih-tatih.

Tiga tahun berjalan, pada 2013, Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar.

Tantangan lain yang harus dilalui Mbah Moen ketika mengikuti perkuliahan di UT adalah mengikuti kegiatan belajar secara online.

Namun, dengan kondisi yang cukup berbeda, Mbah Moen diberikan perhatian secara khusus oleh UT Bogor agar dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah.

Tidak jarang, dia juga harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk melaksanakan ujian di ruang khusus.

Perjuangan yang dilalui Mbah Moen tidak hanya berhenti sampai di situ saja.

Saat Pandemi Covid-19 melanda, Mbah Moen harus mengerjakan ujian dengan metode take home exam (THE).

Soal-soal ujian tersebut dikerjakan di rumah masing-masing melalui akses internet dan terdapat batas waktu untuk pengerjaan untuk di unggah ke aplikasi.

Berbeda dengan mahasiswa yang lain, Mbah Moen justru diberi bantuan agar datang ke Posko Ujian UT Bogor.

Hal itu dikarenakan, dia tidak bisa menggunakan komputer, sehingga petugas posko ujian akan memandu dari awal mengunduh naskah ujian hingga selesai mengunggah jawaban ujiannya di aplikasi.

Mbah Moen yang merupakan pensiunan staf Angkatan Darat (AD) dan tinggal sendiri setelah istrinya wafat pada 2007 ini terlihat gigih dan pantang menyerah.

Sebab, kuliah online dengan segala macam tugas, dia dapat melaluinya dengan sungguh-sungguh.

Ilustrasi angkutan kota alias angkot.
Ilustrasi angkutan kota alias angkot. (Kompas.com)

Sepeninggal istrinya, Mbah Moen masih sempat menjadi sopir angkutan umum sambil berkuliah di UT Bogor.

Tak hanya itu, Mbah Moen juga masih mengunjungi makam istrinya hampir setiap hari saat kondisinya masih sehat.

Tak hanya itu, saat Mbah Moen harus menjalankan ujian, dia terlihat menjunjung tinggi integritas akademik dengan sama sekali tidak menyontek.

Bahkan, dia terlihat selalu mengerjakan ujian sendiri dengan penuh rasa percaya diri tanpa pernah mengeluh bila mendapat lokasi ujian yang jauh.

Sambil bekerja, dia pun terlihat semangat dalam membagi waktunya untuk belajar.

Pada akhir tahun 2023, Mbah Moen pun resmi menyandang gelar sebagai Sarjana Administrasi Negara.

Hingga pada 25 September 2023, SK Kelulusan dari Rektor UT menyatakan bahwa Mbah Moen berhasil lulus.

Baca juga: Wisudawati Terkejut! Keluarga Buat Kejutan di Hari Wisuda, Bawa Kotak Seserahan, Isinya Tak Disangka

Penantian yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, 28 November 2023 namanya tampil megah di videotron UTCC.

Mbah Moen terlihat mengikuti acara pelantikan dengan khidmat dan dengan haru menerima penyematan gelar mahasiswa senior oleh panitia wisuda.

Mbah Moen juga terlihat bangga berdiri di depan rektor dan jajaran pimpinan, serta Senat UT, sebab Mbah Moen merasa tidak sia-sia berjuang untuk lulus di usia 84 tahun dengan IPK 2,40.

***

(TribunTrends/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Kupangsopir angkotpenumpang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved