Berita Viral
Cerita Mistis Banjir di Demak, Kakek Misterius Muncul di Dekat Tanggul Jebol, Minta Wedus Kendit
Penyembelihan wedus atau kambing kendit sebagai sedekah bumi di dekat tanggul jebol Sungai Wulan Demak viral di media sosial, begini cerita mistisnya.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Video penyembelihan wedus atau kambing kendit sebagai sedekah bumi di dekat tanggul jebol Sungai Wulan Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak ramai di media sosial.
Karena hal itu, istilah Wedus Kendit kini sedang jadi perbincangan di masyarakat, baik dunia maya maupun nyata.
Selametan Wedus Kendit ini diyakini bisa menjadi sarana untuk mengatasi banjir besar yang melanda Demak dan Kudus.
Wedus Kendit ini menjadi cerita kearifan lokal di balik perbaikan tanggul sungai wulan yang jebol dan menyebabkan banjir di Jalan Pantura Demak-Kudus turut Desa Karanganyar dan sekitarnya.
Baca juga: Wujud Toleransi, Umat Kristiani Masak Bareng di Gereja, Siapkan Buka Puasa untuk Korban Banjir Kudus
Penyembelihan wedus kendit terkait sedekah wilayah untuk selametan dengan penyembelihan wedus kendit, untuk memperbaiki tanggul.
Hal ini bertujuan agar tanggul yang diperbaiki tidak jebol kembali.
Sehingga jika tanggul tak jebol, maka banjir juga bisa diatasi.
Dari cerita tokoh masyarakat, yakni Mbah Suripto warga Desa Norowito, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak yang ikut dalam prosesi tersebut mengatakan memang melakukan penyembelihan kambing atau wedus kendit.
Kambing untuk wedus kendit untuk prosesi selametan kali ini, didapatkan di daerah Kabupaten Kudus.
Wedus kendit ini kambing yang apabila berwarna hitam, maka di perutnya akan ada corak putih yang memutar seperti mengenakan sabuk. Apabila berwarna putih maka sebaliknya.
"Betul mas, penyembelihannya sudah tadi jam 09.00 WIB di lokasi perbaikan tanggul jebol.
Kepala dan kakinya dipendam lainnya diolah untuk kemudian dimakan bersama saat sore atau buka nanti," ujarnya, Rabu (20/3/2024).

Mbah Suripto bercerita awal mula munculnya permintaan kambing kendit ini, dari operator eskavator yang sedang memperbaiki tanggul.
"Dari cerita yang saya dapat, saat itu kondisinya hujan, terus bertemu dengan seorang kakek tua misterius yang hanya mengenakan kaus saja berjalan di sekitar tanggul," jelasnya.
Baca juga: Demi Makamkan Jenazah, Warga Grobogan Bawa Jenazah Pakai Rakit Gedebog Pisang, Akses Terendam Banjir
Melihat hal itu, sang operator turun dan menanyai kakek tersebut.
Dari percakapan itu, sang kakek sempat meminta operator segera pulang ke rumah lantaran tanggul akan jebol kembali.
Kemudian operator eskavator sempat bertanya agar tanggul tak jebol, sosok kakek tua itu meminta kambing kendit.
Setelah meminta kambing kendit, kakek tua itu kemudian hilang.

Kemudian operator eksavator tersebut menyiarkan oleh ke masyarakat sekitar, tentang adanya cerita itu.
"Saya sudah sempat dengar cerita itu sebelum tanggul jebol yang ke dua," katanya.
Menanggapi adanya kejadian tersebut, Mbah Suripto mengatakan bahwa dirinya dan warga sudah merasa tenang.
"Kalau saya sudah merasa tenang, karena kalau bangun rumah saja harus selametan ini kok tidak.
Ya jadinya saya dan warga lainnya cukup tenang," katanya.
Baca juga: Banjir Tak Halangi Warga Jambi Salat Tarawih, Berangkat ke Masjid Naik Perahu
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen Deddy Suryadi menanggapi hal tersebut saat meninjau perbaikan tanggul jebol.
"Kita sebagai orang timurkan harus selalu berdoa, biar pekerjaan cepat selesai dan pekerja aman semua," katanya.
Dia juga menambahkan bahwasannya saat ini, para prajurit TNI juga membantu pekerjaan penambalan tanggul.
"Ada sekitar ratusan prajurit yang membantu menambal tanggul," tuturnya.
Umat Kristiani Masak Bareng di Gereja, Siapkan Buka Puasa untuk Korban Banjir Kudus
Momen ibu-ibu non muslim masak bersama untuk menu buka puasa korban banjir di Kudus.
Diketahui, masyarakat di Kabupaten Kudus mendapat cobaan di bulan Ramadan ini, sebab banjir melanda di wilayah tersebut.
Tak sedikit dari masyarakat bertahan di rumah dan ada yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di Kabupaten Kudus ada beberapa posko pengungsian yang disediakan, salah satunya di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjung Karang Kudus.
Baca juga: Muslim Wajib Tahu, Ini 8 Keutamaan Baca Al-Quran saat Ramadhan, Lengkap Doa Setelah Sholat Tahajud
Di GKMI Tanjung Karang Kudus, saat ini terdapat 89 pengungsi banjir dari sekitaran Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati.
Dari total pengungsi, disebutkan oleh Pendeta GKMI Tanjung Karang, Hendra Wijaya bahwa mayoritas beragama muslim yakni berjumlah sekitar 60-an orang, dan sisanya merupakan non muslim serta jemaat gereja yang terdampak banjir.
Selama rumah-rumah warga masih terendam banjir, pengungsi muslim menjalankan ibadah puasa di tempat pengungsian.
Beragam kebutuhan dan sarana prasarana penunjang ibadah puasa disediakan oleh pihak pengungsian.
"Kalau untuk sahur, kami sudah menyediakan dapur dan bahan makanan.
Jadi warga yang mau sahur tinggal mengolah, untuk buka puasa kami siapkan ada ibu-ibu gereja yang memasak bersama," ujar Pendeta Hendra Jaya, Sabtu, (16/3/2024).

Sedangkan untuk pengungsi non muslim ataupun ibu hamil, juga disediakan makan pagi dan siang agar kesehatan tetap terjaga.
Pendeta Hendra Jaya, menambahkan bahwa gereja ini sudah bertahun-tahun menjadi tempat pengungsi bagi warga sekitar terdampak banjir.
Baca juga: Nasib Mantan Ratu Kecantikan Pilu Pernikahan Kandas, Pensiun dari Dunia Model, Kini Aktif di Gereja
Untuk tahun ini, pengungsian dibuka kembali pada hari Jumat kemarin, lantaran debit air banjir di pemukiman terus meningkat.
"Hari Jum'at kemarin kami buka, sebelumnya kami sempat memantau dan debit air mulai meningkat kami buka gereja untuk pengungsi masyarakat.
Mulai itu para warga berdatangan satu persatu," tambahnya.
***
Sumber: Tribun Jateng
Kisah Unik Kenapa Rambut Shotaro Odate, Insinyur Honda Seperti Karakter Anime, Berkah Putus Asa |
![]() |
---|
Tak Ada Takut-takutnya, Nenek 68 Tahun dapat Julukan Putri Skateboard karena Suka Main Papan Luncur |
![]() |
---|
Tabir Gelap Tarman Pengantin Rp 3 Miliar, Ternyata Pernah Dipenjara, Data Pengadilan Ungkap Fakta |
![]() |
---|
Pria Kaya Gelar 3 Magister Keuangan Pilih Hidup Menggelandang, Mengaku Akhirnya Bahagia |
![]() |
---|
Pernikahan Heboh Kakek Tarman: Mahar Cek Rp3 Miliar, Berakhir Miris Setelah Kedok Penipu Terbongkar |
![]() |
---|