Breaking News:

Astagfirullah! Ahli Fisika Amerika Prediksi Kiamat Terjadi Tahun 2026, Dipicu Krisis Pangan Dunia

Seorang ahli fisika dari Amerika Serikat memprediksi hari kiamat kemungkinan terjadi di tahun 2026. 

Editor: Agung Santoso
YouTube Towards Ete
Seorang ahli fisika dari Amerika Serikat memprediksi hari kiamat kemungkinan terjadi di tahun 2026.  

"Hampir seluruh pembicaraan membicarakan skenario Walking Dead," katanya, yang mengacu serial kiamat zombie yang diangkat ke layar kaca.

Tapi Douglas merasa tidak bisa membantu menjawabnya.

Ya, dia memang seorang ahli bidang "manusia otomatis di era digital", tetapi dia lebih menganggap dirinya sendiri sebagai "ahli teori media Marxis" daripada seorang futuris.

Saat pertemuan terjadi, profesor ini akhirnya punya kesimpulan soal "orang-orang terkaya dan paling berkuasa yang pernah bersamanya" itu.

"Saya mulai melihat mereka sebagai orang yang menyedihkan," katanya.

Tidak sendiri

Pertemuan di gurun yang aneh tersebut membuat Douglas bertanya mengapa beberapa orang yang punya hak-hak istimewa di dunia, malah memikirkan tentang kehancuran dunia.

Dia menulis pengalamannya di situs Medium, kemudian menulis buku dengan judul 'Survival of the Richest: Escape Fantasies of the Tech Billionaires'.

Ternyata bukan hanya lima orang paling kaya itu yang merencanakan untuk kabur dari kiamat.

Salah satu pendiri PayPal, pendukung Donald Trump, dan libertarian Peter Thiel, adalah salah satu dari beberapa miliarder yang sudah punya warga negara Selandia Baru dan membeli sebidang tanah di kawasan terpencil di negara itu.

Pada bulan Agustus, rencana Peter terhalang ketika Dewan Wilayah Queenstown Selandia Baru menolak rencananya untuk membangun penginapan mewah yang berbentuk seperti bunker.

Dewan perencanaan Selandia Baru telah menghalangi rencana Peter Thiel untuk membangun resor mewah di Wanaka.(Kengo Kuma and Associates via Queenstown Lakes District Council)
Dewan perencanaan Selandia Baru telah menghalangi rencana Peter Thiel untuk membangun resor mewah di Wanaka.(Kengo Kuma and Associates via Queenstown Lakes District Council) ()

Ada pula mereka yang dikenal sebagai 'seasteaders', yang yakin struktur bangunan yang jauh dari perairan internasional adalah 'jalan keluar' terbaik dari masyarakat.

Seperti yang ditulis Douglas dalam buku barunya, "In the Minecraft-meets-Waterworld future envisioned by 'aquapreneurs', orang kaya harus hidup di negara-kota yang mandiri dan mengambang bebas."

The Seasteading Institute, yang didirikan oleh Patri Friedman , cucu dari ekonom pasar bebas Milton Friedman, bertujuan untuk "membangun komunitas startup yang mengapung di lautan, dengan apa pun ukuran otonomi politiknya."

Satu perusahaan bernama Vivos memanfaatkan kekhawatiran soal kiamat dengan menjual apartemen mewah di bawah tanah, yang dulunya sebuah fasilitas di era Perang Dingin, kemudian direnovasi.

Halaman
1234
Tags:
kiamatAmerika
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved