Ada Unsur Pembunuhan dalam Kasus 4 Orang Sekeluarga Tewas Lompat dari Aparteman, Ini Kata Pakar
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengaku tidak sepakat jika disebut bahwa keempat korban yang sekeluarga melakukan bunuh diri.
Editor: Amir M
Menurut keterangan saksi, keluarga itu sudah dua tahun tidak menempati apartemen tersebut.
”Ketika datang lagi ke apartemen, mereka langsung melakukan tindakan (bunuh diri) ini,” kata Agus.
Berdasarkan hasil identifikasi dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), korban terluka parah di sejumlah bagian tubuh.
Polisi menemukan ikatan tali yang putus pada tangan keempat jasad tersebut.
Diduga bahwa tali tersebut terikat pada tangan sebelum mereka melakukan aksi bunuh diri.
“Kondisi EA terikat dalam tali yang sama dengan JL, namun kondisinya di bawah ikatan tali tersebut lepas," ungkap Agus.
"Kemudian AIL terikat tali yang sama dengan JWA, pada saat di bawah ikatan tali tersebut masih mengikat pada kedua tangan mereka," tambahnya.
Polisi mengatakan saat ini masih mencari petunjuk dari ponsel korban. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) tengah mendalami ponsel korban.
"Ponsel milik korban rusak, sedang dalam proses di labfor," ujarnya.

Ayah cium istri dan dua anaknya
Dari rekaman kamera CCTV, polisi mengatakan pihaknya mengetahui sebagian aktivitas keluarga tersebut sebelum melompat dari apartemen itu.
Dalam rekaman video, sang ayah sempat mencium istri dan dua anaknya ketika hendak masuk lift.
"CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama. Di lift, EA menciumi para korban lain," ungkap Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya, Minggu (10/3/2024).
Setelah itu, sang ibu mengumpulkan ponsel para korban dan diletakkan dalam tasnya hingga keluar lift, kata polisi.
"AIL mengumpulkan HP para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama," papar Agus.
Sesampainya mereka di lantai atas, tidak ada saksi lain yang melihat aktivitas mereka.
Tetapi, kamera CCTV kedua menayangkan saat empat orang itu jatuh bersamaan usai melompat dari lantai atas apartemen, tambah Agus.
Baca juga: Terungkap Masa Lalu Satu Keluarga yang Lompat dari Lantai 21 Apartemen, Ternyata Mantan Penghuni
Masalah Finansial
Salah seorang tetangga korban, Arif, mengaku sudah kenal dengan keluarga korban sejak 2017.
Saat itu, Arif tinggal di lantai 16, bersebelahan dengan bilik keluarga korban.
Ia mengaku sempat mendengar keluarga empat orang itu berencana pindah ke Solo, Jawa Tengah.
"Saat itu suaminya sudah pulang. Tinggal anak dan istrinya," kata Arif (48).
Pria yang bekerja sebagai pengusaha sarang burung walet itu menyatakan dirinya sempat memberikan uang sejumlah Rp3 juta kepada keluarga itu.
Ia mengeklaim uang itu ia berikan tanpa keluarga tersebut meminta.
"Saya tahu mereka lagi susah. Perempuannya mau nangis."
Arif mengaku selama tinggal bertetangga dengan keluarga itu, tak pernah ia mendengar keributan dari bilik tersebut.
"Cuma saya pernah lihat barang-barang di dalam rumah berantakan," ujarnya.
Semula sebuah video yang menampilkan keempat korban terlentang di jalan viral di media sosial, Sabtu (9/3/2024).
Dalam video itu, dijelaskan bahwa empat orang tewas diduga bunuh diri di apartemen daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
Keempat jasad terlihat ditutupi kardus sambil menunggu polisi dan petugas kesehatan tiba di lokasi.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setiawan menambahkan empat jenazah itu dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo sekitar pukul 19.05 WIB untuk dilakukan Visum Et Refertum (VER).
Diketahui, tempat kejadian perkara (TKP) dibatasi dengan garis kuning polisi.
NB: Jika Anda, sahabat, atau kerabat memiliki kecenderungan bunuh diri, segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567.
Anda juga dapat mencari informasi mengenai depresi dan kesehatan jiwa pada laman intothelightid.org dan Yayasan Pulih pada laman yayasanpulih.org.
Diolah dari artikel di WartaKotalive.com
Sumber: Warta Kota
Traktor Adu Cepat di Persawahan Desa Karangduren Klaten, Adu Nyali dan Skill Pengemudi di Lumpur |
![]() |
---|
Rocky Gerung Walk Out, Ade Armando Tertawa Sinis: Kalah Debat Ngambek, Kayak Anak Kecil |
![]() |
---|
Benarkah Dukungan Jokowi untuk Prabowo-Gibran Dua Periode Demi Selamat dari Kasus Ijazah? |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG Mencekam, Bima Arya Desak Kepala Daerah "Turun Gunung" Lakukan Evaluasi Mendalam |
![]() |
---|
Kisah Pilu Dua Putri Brigadir Esco: Merindu Sang Ayah, Tak Khawatir Ibu yang Mendekam di Penjara |
![]() |
---|