Pengakuan Remaja Putri Korban Bullying di Batam, Mau Bela Adik Malah Dikeroyok, Pulang-pulang Nangis
Remaja putri korban bullying di Batam awalnya mau bela adik yang mau diperdagangkan. Adik bisa kabur, sang kakak jadi bulan-bulanan.
Editor: Suli Hanna
Seorang anak akan mempelajari perilaku perundungan ketika melihat berbagai konflik yang terjadi di dalam keluarganya.
Mereka lantas menirukannya dan dilakukan kepada teman-temannya.
Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku coba-coba itu, dirinya akan mempelajari jika “mereka mempunyai kekuatan dan diperbolehkan untuk berperilaku agresif”.
Perilaku tersebut dianggap itu dapat meningkatkan status dan kekuasaannya di lingkungan sosialnya, misalnya sekolah.
Mereka dari sinilah lantas mengembangkan perilaku perundungan.
2. Sekolah
Pihak sekolah sering kali mengabaikan keberadaan perundungan ini.
Akibatnya, anak-anak sebagai pelaku perundungan akan memperoleh penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak yang lain.
Perundungan berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah yang sering memberikan masukan negatif kepada para siswanya,
misalnya hukuman yang tidak membangun, sehingga tidak meningkatkan rasa menghargai dan menghormati antarsesama anggota sekolah.
3. Faktor Kelompok Sebaya
Anak-anak ketika berinteraksi di lingkungan sekolah dan teman-temannya di sekitar rumah terkadang terdorong untuk melakukan perundungan.
Beberapa anak melakukan perundungan sebagai upaya untuk menunjukkan jika mereka dapat masuk dalam kelompok tertentu, walaupun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan tindakan tersebut.
4. Keadaan Lingkungan Sosial
Keadaan lingkungan sosial juga dapat menjadi penyebab munculnya perilaku perundungan.
Salah satu faktor lingkungan sosial yang mengakibatkan tindakan perundungan adalah kemiskinan.
Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan di antara siswa.
5. Tayangan Televisi dan Media Cetak
Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku perundungan dari segi tayangan yang mereka tampilkan.
Survei yang dilakukan oleh Lee (2010) menunjukkan jika 56,9 persen anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya.
Umumnya, mereka meniru geraknya (64 persen) dan kata-katanya (43 persen).
(Bangkapos.com/TribunBatam.id/Gramedia.com)
Diolah dari artikel BangkaPos.com.
Sumber: Bangka Pos
Sosok Giorgio Armani, Meninggal Dunia Usia 91, Tinggalkan Harta Rp198 Triliun, Tak Punya Anak Istri |
![]() |
---|
Hadapi Dinamika Sosial, Bupati Klaten Ingatkan Warga Jangan Terprovokasi |
![]() |
---|
Sosok Figha Lesmana, Selebgram yang Ikut Jadi Tersangka Penghasut Anarkis Demo, Apa Perannya? |
![]() |
---|
11 Bupati, Wakil Bupati hingga Wali Kota yang Ternyata Lulusan Dokter, Ada yang Bergelar Spesialis |
![]() |
---|
Fakta-fakta Pembunuhan Maria WNA Spanyol di Senggigi Lombok, 2 Pelaku Nekat, Incar Harta Buat Judol |
![]() |
---|