Breaking News:

Warga Menjerit, Harga Beras Kini Sentuh Rp 18 Ribu/Kg, Disperindag Kukar 'Nanti Akan Turun Lagi'

Saat ini tak sedikit masyarakat Indonesia yang menjerit karena kenaikan harga beras yang drastis, mencapai Rp 18 ribu per kilogram

YouTube TribunJualBeli
Saat ini tak sedikit masyarakat Indonesia yang menjerit karena kenaikan harga beras yang drastis, mencapai Rp 18 ribu per kilogram 

Warga Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur itu mengaku masih banyak orang yang lebih membutuhkan ketimbang dirinya.

Jayadi biasa menjual sayur keliling dengan menggunakan mobil pikap Suzuki Carry berwarna oranye.

Pria 37 tahun itu mengaku telah 12 tahun berjualan sayuran keliling.

Akan tetapi, setiap pagi, dirinya berjualan di depan rumahnya.

Baca juga: Masnawati Minta Bantuan Kapolri Soal Perselingkuhan Eks Suami dan Melly Goeslaw, Menderita 15 Tahun

Jayadi penjual sayur keliling di Magetan tolak bantuan dari pemerintah desa.
Jayadi penjual sayur keliling di Magetan tolak bantuan dari pemerintah desa.

“Kalau pagi dari jam 07.00 WIB sampai 09.00 WIB memang buka dagangan di rumah, jam 09.00 sampai jam 15.00 WIB mulai keliling kampung,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Senin (29/1/2024), dikutip dari Kompas.com.

Jayadi mengtakan, dari hasil berjualan sayur keliling, dia bisa membeli mobil yang digunakan untuk berjualan keliling dan satu mobil Isuzu Panther untuk mengambil sayur di Pasar Sayur Magetan setiap jam 03.00 WIB.

Jayadi sangat bersyukur dari hasil jualan sayur keliling ia bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Selain usaha sayur keliling, di rumah istrinya juga mempunya toko kecil yang menjual sayur dan sembako.

“Anak saya masih kecil, jadi istri jualan di rumah, saya yang keliling.

Penghasilannya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” katanya.

Pernah terima bantuan

Selama berjualan sayur keliling, Jayadi mengaku pernah menerima bantuan dari pemerintah ketikan pandemi Covid-19.

Diakuinya, pandemi membuat usahanya itu macet lantaran tidak berjualan keliling ketika warga melakukan isolasi.

Baca juga: Sedihnya Satu Keluarga di Lebak, Tak Bisa Beraktivitas Gegara Lumpuh, Hidup dari Bantuan Tetangga

Pada saat itu, Jayadi mengaku menerima bantuan BLT Rp 200.000 sebanyak dua kali.

“Sebelumnya tidak pernah menerima bantuan, hanya beberapa kali kemarin bantuan Rp 200.000 bagi pedagang karena terdampak Covid-19. Setelah itu tidak ada lagi,” ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
harga berasIndonesiaDinas Perindustrian dan Perdagangan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved