Breaking News:

Warga Menjerit, Harga Beras Kini Sentuh Rp 18 Ribu/Kg, Disperindag Kukar 'Nanti Akan Turun Lagi'

Saat ini tak sedikit masyarakat Indonesia yang menjerit karena kenaikan harga beras yang drastis, mencapai Rp 18 ribu per kilogram

YouTube TribunJualBeli
Saat ini tak sedikit masyarakat Indonesia yang menjerit karena kenaikan harga beras yang drastis, mencapai Rp 18 ribu per kilogram 

Sebelumnya diberitakan, dalam dua pekan terakhir harga beras di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terus merangkak naik dan jauh dari harga normal. Kondisi inipun sangat dikeluhkan oleh masyarakat. Sebab harganya semakin tak terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah.

Hal itupun dibuktikan dengan kondisi harga eceran di pasaran. Satu minggu lalu, harganya masih berkisar antara Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per kilogram. Kini sudah Rp 16.000 sampai Rp 18.000 per kilogram.

Kondisi inipun tidak hanya merugikan bagi konsumen atau masyarakat, tetapi juga bagi para pedagang. Seperti yang diungkapkan oleh Jafar, seorang pedagang beras di Pasar Tangga Arung.

‘’Sudah agak lama naiknya dua mingguan (harga beras). Tapi tiap kali kami ambil, terus naik dikit-dikit. Itupun kalau ada barangnya,’’ ujar Jafar ketika ditemui di kiosnya, Kamis (22/2/2024).

Kepada TribunKaltim.co, dirinya mengeluh lantaran tak bisa mendapatkan untung yang sesuai. Bahkan dari harga yang tinggi, dirinya hanya mendapatkan untung tak lebih dari Rp 500 per kilogram. Belum lagi sepinya pembeli membuat dirinya khawatir kondisi ini terus berkelanjutan.

Berdasarkan informasi yang ia terima dari agen, harga beras melambung karena kurangnya produksi beras dari Jawa dan Sulawesi. Sementara tren kenaikan harga beras ini bahkan diprediksi terus terjadi hingga memasuki bulan Ramadan pada 10 Maret 2024 mendatang.

Berdasarkan informasi dari agen tempat Jafar memperoleh beras, harga beras pun diperkirakan bakal tembus Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. Menurutnya, bila benar beras tembus Rp 20 ribu, itu merupakan harga beras termahal yang pernah dia jual selama melakoni profesinya sebagai pedagang.

‘’Sekarang pun sudah mahal sekali. Saya juga tidak habis pikir. Biasanya naik paling sebulan normal, ini malah naik terus. Belum lagi mau dekat Ramadan, bisa semakin melonjak," ungkapnya.

Akibat mahalnya harga beras, banyak warga yang mengurangi jumlah pembelian beras. Saat ini sangat jarang warga membeli beras dalam ukuran 25 kilogram. Rata-rata membeli dalam ukuran 5 kilogram.

Bahkan dirinya mengakui, yang seharinya bisa menjual 10 sak dengan kalkulasi 1 sak berisikan 25 kilogram, kini Jafar menyebut dua hari sekali baru ada yang beli satu sak.

"Sepi sekali yang beli, tidak seperti biasanya, ini sudah tembus Rp 380 ribu, hampir Rp 400 ribu. Mereka sekarang belinya sedikit-sedikit. Katanya tidak sanggup kalau langsung 25 kilo," bebernya.

Dirinya pun berharap, kondisi ini bisa segera diatasi oleh pemerintah. Sebab, menurut Jafar tidak hanya konsumen yang dirugikan, tetapi juga para pedagang beras seperti dirinya yang kini bingung harus menjual beras dengan harga yang terjangkau.

Dapat Bantuan Beras 10 Kg, Pedagang Sayur Ini Justru Menolak, Minta Dialihkan: Ada yang Lebih Butuh

Banjir pujian, penjual sayur ini menolak bantuan pemerintah, dia meminta bantuan itu diberikan kepada orang lain.

Sosok penjual sayu bernama Jayadi ramai jadi sorotan karena kebaikan hatinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
harga berasIndonesiaDinas Perindustrian dan Perdagangan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved