Breaking News:

Pemilu 2024

Sibuk di TPS, Ketua KPPS Petamburan Sempatkan Antar Koran, Tak Mau Kehilangan Pekerjaan Utama

Cerita Ketua KPPS Petamburan tetap antar koran meski sibuk di TPS, tak lupa pekerjaan utamanya.

KOMPAS.com/Mutia Fauzia
Ilustrasi - Ketua KPPS Petamburan tetap antar koran meski sibuk di TPS, tak lupa pekerjaan utamanya. 

TRIBUNTRENDS.COM - Aksi Ketua KPPS TPS 50 RW 04 Petamburan, Firmansyah (40) tetap antar koran di sela penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024).

Meski tengah disibukkan sebagai Ketua KPPS, namun Firmansyah tak melupakan pekerjaannya untuk mengantar koran.

Firmansyah bahkan meminta izin saat para panitia sibuk mengurus Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Baca juga: Susah Sinyal, Perjuangan KPPS Manggarai Barat Unggah Hasil Pemilu, Panjat Pohon hingga Naik Perahu

“Pekerjaan utama saya kan antar koran, itu kemarin pas panitia masih sibuk urus Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), saya izin sebentar buat kerja sekitar pukul 02.00 WIB,” kata Firmansyah, Jumat (16/2/2024).

Firmansyah mengaku terpaksa melakukan hal tersebut agar pekerjaan utamanya itu tak terbengkalai.

Panitia KPPS yang sedang berfoto bersama di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 50 RW 04 Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Panitia KPPS yang sedang berfoto bersama di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 50 RW 04 Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). (KOMPAS.com/Dok. Istimewa (Narasumber)

“Kalau enggak dipaksain, pekerjaan utama saya terlantar. Kan saya juga enggak mau kehilangan pekerjaan utama,” ucap Firmansyah.

Dirinya menemukan celah waktu saat anggota KPPS lain yang bertanggungjawab atas Sirekap masih sibuk berkutat dalam pengunggahan foto form C1.

Meski rasa kantuk menyerang, Firmansyah masih mampu menembus wilayah Tanah Abang menuju Gramedia Palmerah untuk mengambil stok koran tersebut.

“Saya berangkat ke Palmerah pukul 02.00 WIB, terus beruntun mengantar koran ke Palmerah Selatan, lanjut ke Slipi, lalu keluar lewat Gatot Subroto, dan titik terakhir itu antar koran ke Pancoran,” ungkap Firmansyah.

Firmansyah mengaku profesi loper koran itu sudah digelutinya sejak 2007.

“Saya sudah bekerja di sana dari 2007 dan selalu di Media Indonesia,” jelas Firmansyah.

Setelah menunaikan pekerjaannya, Firmansyah langsung kembali ke TPS untuk membantu anggota KPPS lain menyelsaikan proses rekapitulasi suara.

“Saya antar koran cuma satu jam, mulai sekitar pukul 02.00 WIB.

Setelah saya sudah kembali ke lokasi, ternyata Sirekap masih belum beres,” tambahnya.

Baca juga: Nasib Petugas KPPS Bangka Barat, Digigit Ular saat Antar Segel Kotak Suara ke TPS, Ini Kondisinya

Melihat hal tersebut, ditambah Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang sudah meminta untuk rekapitulasi segera dibereskan, Firmansyah segera menyudahi.

“Itu jam segitu juga sedikit saya paksain beres, karena sebenarnya formulir C1 belum semuanya berhasil diunggah ke Sirekap,” ungkap Firmansyah.

Setelah selesai mengantarkan kotak surat suara ke Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Bendungan Hilir (Benhil), Firmansyah tidur terlelap seharian hingga menjelang waktu Maghrib.

Tugas Lebih dari 24 Jam, Ketua KPPS di Malang Meninggal Serangan Jantung, Sempat Antar Istri & Anak

Kabar duka, ketua KPPS di kota Malang meninggal dunia setelah bertugas lebih dari 24 jam.

Ketua KPPS tersebut terkena serangan jantung sebelum mengembuskan napas terakhir.

Di pagi hari, ketua KPPS tersebut sempat mengantar anak dan istrinya ke sekolah.

Ketua KPPS TPS 20 di Kota Malang, Jawa Timur, Sigit Widodo (54) meninggal usai bertugas seharian.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Polehan, Kecamatan Blimbing sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (16/2/2024).

Mendiang Sigit Widodo meninggalkan satu istri Dian Wulandari, dan dua anaknya yakni Daniel Adista dan Mika Adistu.

Daniel bercerita bahwa ayahnya itu sempat merasa lelah usai bertugas sebagai Petugas KPPS mulai Rabu (14/2/2024) pukul 05.30 WIB, hingga Kamis (15/2/2024) pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Kabar Duka di Tengah Pemilu 2024, 13 Petugas KPPS Meninggal, 6 Orang Rawat Inap, 140 Rawat Jalan

Rumah duka disemayamkannya jenazah Sigit Widodo (54) di Jalan Puntadewo Raya Nomor 7, Kota Malang, Jawa Timur pada Jumat (16/2/2024). Sigit merupakan ketua KPPS di Kota Malang.
Rumah duka disemayamkannya jenazah Sigit Widodo (54) di Jalan Puntadewo Raya Nomor 7, Kota Malang, Jawa Timur pada Jumat (16/2/2024). Sigit merupakan ketua KPPS di Kota Malang. (KOMPAS.com/Nugraha Perdana)

"Sempat merasa kecapekan waktu mengantar adik sama ibu ke sekolah, pagi kemarin," kata Daniel pada Jumat (16/2/2024).

Mendiang sempat istirahat kemarin, Kamis (15/2/2024) mulai pukul 07.00 WIB pagi hingga 14.30 WIB, siang.

Namun, pada pukul 18.30 WIB Sigit sempat mengeluhkan tidak kuat, dan ingin pergi ke Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang.

"Mau mengeluarkan mobil untuk ke RSI Aisyiyah, kemudian habis dikeluarkan mobilnya mau berangkat, orangnya serangan jantung," katanya.

Sigit kemudian dibawa ke RSI Aisyiyah, dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit sekitar pukul 19.50 WIB.

Baca juga: Momen Unik Pemilu 2024, Paku Coblosan Dibawa, Dosen jadi KPPS Dihampiri Mahasiswi, Koreksi Skripsi

"Dibawa ke rumah sakit diagnosanya ayah ini jantungnya berhenti sama gagal napas, sudah enggak ada di perjalanan, ke rumah sakit kira-kira pukul 19.00 WIB," katanya.

Diketahui, Sigit memiliki riwayat sakit diabetes.

Daniel menyampaikan, ayahnya itu beberapa waktu akhir ini seringkali merasa lemas atau capek apabila kondisi drop.

"Beberapa tahun terakhir ini kalau drop, capek langsung lemas, tapi kok enggak tahu kemarin jantungnya keserang," katanya.*)

Diolah dari artikel Kompas.comdan  Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Pemilu 2024ketua KPPSPetamburan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved