Breaking News:

Berita Viral

''Beda-beda'' Besaran Nominal Uang yang Diterima Petugas KPPS saat Pelantikan, KPU Beri Penjelasan

Publik dibuat penasaran dengan nominal uang yang diterima oleh petugas KPPS saat pelantikan, sebab nominalnya berbeda-beda, KPU buka suara.

Editor: jonisetiawan
ist
Viral sejumlah petugas KPPS memamerkan amplop berisi uang transport. 

TRIBUNTRENDS.COM - Publik dibuat penasaran dengan nominal uang yang diterima oleh petugas KPPS saat pelantikan.

Sebab, dalam video yang beredar di media sosial, petugas KPPS mendapatkan besaran nominal yang berbeda-beda mulai dari Rp50.000 hingga Rp150.000.

Sejumlah warganet beradu argumen mengenai nominal uang yang diterima oleh petugas KPPS, dengan beberapa mengklaim mendapatkan Rp 50 ribu, sementara yang lain hanya Rp 25 ribu sebagai pengganti uang transportasi.

Video aksi petugas KPPS pamer uang ini kemudian dibagikan oleh akun Instagram @sedangrame pada Sabtu (27/1/2024), dan mendapatkan perhatian luas.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kota Kediri Kini Siaga, Siapkan Tim Medis, Antisipasi Petugas KPPS Sakit

Sejumlah petugas KPPS memamerkan amplop berisi uang transport.
Sejumlah petugas KPPS memamerkan amplop berisi uang transport.

Dalam video tersebut, tampak sejumlah petugas KPPS hadir di acara pelantikan, termasuk tiga petugas KPPS wanita. 

Mereka memperlihatkan amplop putih di tangan mereka, yang ternyata berisi uang sejumlah Rp 150 ribu. 

Dalam keterangan video, mereka pun menanyakan kepada petugas KPPS di daerah lain mengenai nominal pemberian uang setelah pelantikan.

"Pelantikan KPPS-mu bagaimana?," tulis keterangan dalam video tersebut.

Video lain juga menunjukkan seorang petugas KPPS yang gembira mendapat amplop putih, bersyukur pulang dari pelantikan KPPS dengan mendapatkan uang jajan dari negara. Ia bahkan memperlihatkan isi amplop tersebut, yang ternyata berisi uang sejumlah Rp 50 ribu. 

Meski nominalnya tidak seberapa, terlihat wajah petugas KPPS tersebut penuh kebahagiaan.

Reaksi dari warganet pun bermacam-macam.

Beberapa menyoroti perbedaan nominal uang yang diterima oleh petugas KPPS, sementara yang lain mengekspresikan kegembiraan atau kekecewaan tergantung pada jumlah yang mereka terima di tempat mereka masing-masing.

Penjelasan KPU Perkara Uang Saku

Pelantikan serentak petugas KPPS Pemilu 2024 digelar pada Kamis (26/1/2024). 

Sebelum bertugas, petugas KPPS mengikuti bimbingan teknik (bimtek) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Jadwal bimtek KPPS Pemilu 2024 berlangsung mulai 25 hingga 27 Januari 2024, seperti dilaporkan oleh Tribunnews.com. 

Baca juga: Konsumsi KPPS Sleman Diprotes, Anggaran Rp15.000 Disunat Jadi Rp2.500, Emang Boleh Sehemat Ini?

Dalam bimtek tersebut, terdapat kebijakan terkait pemberian uang saku kepada peserta, walaupun kebijakan ini bervariasi tergantung dari daerah masing-masing.

Beberapa daerah menganggarkan uang saku sebagai pengganti uang transportasi untuk peserta bimtek KPPS 2024. 

Besaran uang saku yang diterima peserta juga bervariasi, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu. 

Pemberian uang saku ini dilakukan setelah pelaksanaan bimtek KPPS Pemilu 2024 selesai.

Sebuah komentar dari seorang netizen petugas KPPS mempertanyakan kejelasan terkait kebijakan ini, mengungkapkan bahwa di daerah Kota Bekasi, pada pelantikan mereka tidak menerima uang saku.

KPU RI memberikan klarifikasi melalui akun resmi mereka, menjelaskan bahwa uang transportasi untuk pelantikan sudah disiapkan dan didistribusikan oleh KPU Kabupaten/Kota. 

Seluruh KPPS yang menghadiri pelantikan dan bimtek dijamin mendapatkan uang transport sesuai dengan ketentuan yang berlaku di wilayahnya.

Selain itu, informasi terkait undangan bimtek KPPS 2024 juga beredar di media sosial. 

Seorang netizen dari X (dulu Twitter) membagikan undangan yang menyebutkan peserta akan mendapatkan uang transport sebesar Rp 150 ribu. 

Sementara itu, ada juga rincian dana untuk bimtek KPPS 2024 di wilayah Sleman, DIY, yang mencantumkan anggaran Rp 50 ribu untuk uang transport atau uang saku, Rp 34.300 untuk makan, dan Rp 14.700 untuk snack.

Beberapa netizen juga membagikan informasi terkait uang saku bimtek KPPS 2024 di wilayah masing-masing. 

Ada yang mengatakan akan mendapatkan Rp 150 ribu, sementara yang lain menganggarkan sebesar Rp 50 ribu.

Seorang petugas KPPS di Solo, meski belum yakin apakah akan mendapatkan uang saku pada bimtek, merujuk pada pengalaman pelantikan kemarin di mana ia menerima uang saku sebesar Rp 100 ribu, sehingga ia memperkirakan kemungkinan mendapatkan nominal serupa pada bimtek mendatang.

Konsumsi Pelantikan Petugas KPPS Disorot

Sajian konsumsi saat pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral di media sosial.

Konsumsi dinilai tak layak karena dinilai lebih mirip konsumsi acara lelayu atau layatan kematian warga. 

Snack itu berupa cemilan pastel, roti, dan air mineral kemasan gelas. 

Padahal dari informasi KPU Sleman, anggaran untuk penganan per orang yang diserahkan vendor Rp 15 ribu.

Warganet pun ramai mengeluh seperti yang dibagikan oleh akun X @yourfutureasset pada Kamis (25/1/2024).

Dihargai Rp 15 ribu, konsumsi pelantikan KPPS di Sleman mirip snack lelayu
Dihargai Rp 15 ribu, konsumsi pelantikan KPPS di Sleman mirip snack lelayu (Media Sosial X)

Selain mengeluhkan mengenai konsumsi, pemilik akun juga mempertanyakan tidak adanya uang transportasi bagi para anggota KPPS yang dilantik.

"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini," tulisnya.

"Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu," lanjutnya.

Pemilik akun juga mengunggah sejumlah akun seperti KPU Sleman, Humas KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga KPU pusat.

Anggaran Disunat

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris KPU Sleman, Yuyud Futrama mengatakan, snack atau konsumsi saat pelantikan KPPS itu diserahkan kepada pihak vendor.

Pihak vendor tersebut menyatakan sanggup untuk menyediakan snack seharga Rp15.000.

"Snack seharga Rp 15.000, sekitar 24 ribu KPPS dan mereka (vendor) sanggup," kata Yuyud, dilansir dari Kompas.com.

"Dalam rapat menyatakan sanggup, dia katanya punya titik-titik yang bisa membantu di setiap kapanewon," sambungnya.

Yuyud mengungkapkan, vendor juga menyatakan siap memfasilitasi transportasi.

Termasuk, untuk distribusi snack ke lokasi-lokasi pelantikan KPPS.

"Ternyata di hari H, bapak ibu menemui sendiri snack itu seharga Rp2.500," kata Yuyud.

"Kami tahu karena mereka kami panggil, kami pertemukan dengan bapak Jogoboyo seluruh kelurahan, ternyata dia (vendor) menurunkan seharga Rp2.500," imbuhnya.

Geruduk Kantor KPU

Sebelumnya, sejumlah anggota KPPS mendatangi KPU Sleman pada Jumat (26/1/2024).

Mereka datang ke KPU Sleman buntut dari snack saat pelantikan yang dinilai tidak pantas.

Baca juga: NASIB Wanita Asal Muna, Gagal Dilantik Jadi Pengawas TPS, Ternyata Dibawa Kabur Oleh Pacarnya

Ketua Paguyuban Dukuh Cokro Pamungkas Sleman, Sukiman Hadiwijoyo mengatakan, saat pelantikan KPPS yang sebagian merupakan dukuh mengeluhkan terkait dengan snack yang diberikan.

"Menyampaikan keluhan terkait dengan pelantikan yaitu pada snack," ujarnya di KPU Sleman, Jumat (26/01/2024).

Selain keluhan soal snack yang dinilai tidak layak, pihaknya juga mempertanyakan soal tidak adanya uang transport saat pelantikan KPPS.

"Ya (snack) kurang wajar. Maka ketika snack saja kurang wajar, mesti pertanyaanya yang lain. 

Kok Sleman tidak ada (uang) transport-nya," tuturnya.

Potret konsumsi pelantikan KPPS di Sleman
Potret konsumsi pelantikan KPPS di Sleman (IST)

Kedatangan para anggota KPPS imbuhnya, tidak lain yakni untuk mengingatkan agar tidak terulang kembali.

Sebab, setelah pelantikan KPPS akan ada bimbingan teknologi (Bimtek).

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kota Kediri Kini Siaga, Siapkan Tim Medis, Antisipasi Petugas KPPS Sakit

Tidak lupa pula juga mengingatkan agar jangan sampai honor untuk anggota KPPS molor.

Berkaca dari sebelumnya, honor KPPS menurutnya terjadi keterlambatan.

"Jangan sampai Sleman ini terulang kembali, salah satunya adalah keterlambatan honor pada KPPS, yang lalu kan begitu," ungkap Sukiman.

"Nah kami memberi masukan, ngelingke (mengingatkan). 

Karena maksud dari tujuan kita adalah pemilu terlaksana dengan sukses," tegasnya.

***

Artikel ini diolah dari TribunJabar

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
KPPSKPUuang
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved