UPDATE TERBARU! Ganjar Terbawah di 6 Survei, Anies Potensi Melenggang Putaran Ke-2 Lawan Prabowo?

TRIBUNTRENDS.COM - Ganjar Pranowo posisi terbawah di 6 survei elektabilitas Capres terbaru, peluang Anies Baswedan melenggang putaran 2 Pilpres lawan Prabowo Subianto membesar?

Fakta survei terbaru ini seiring dengan tanda-tanda 'kemesraan' Anies Baswedan dengan PDI Perjuangan (partai yang mencapreskan Ganjar Pranowo) sebagai 'kode keras' berkoalisi di putaran ke-2 Pilpres 2024.

Lalu seberapa berat Prabowo Subianto menghadapi potensi koalisi Ganjar - Anies di putaran kedua, bila antara Ganjar dan Anies tembus putaran ke-2?

Yang pasti fakta elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang semakin membuntuti paslon nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tergambar lewat hasil 6 dari 10 survei terkini.

Paslon Ganjar-Mahfud harus rela menerima enam hasil survei yang menempatkan mereka di posisi terbawah.

Meski begitu, Ganjar-Mahfud unggul di urutan pertama pada survei yang digelar Indonesia Political Expert (IPE).

Berikut rangkuman sembilan survei terbaru elektabilitas capres-cawapres Pilpres 2024:

1. Median
Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei elektabilitas partai politik atau parpol Senin (8/1/2024).

Survei yang digelar 23 Desember 2023-1 Januari 2024, menunjukkan elektabilitas Anies-Muhaimin menyalip Ganjar-Mahfud.

Prabowo-Gibran: 43,1 persen
Anies-Muhaimin: 26,8 persen
Ganjar-Mahfud: 20,1 persen
Survei Median kali ini menyasar 1.500 responden dari berbagai wilayah.

Sampel responden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,53 persen, jajak pendapat berada pada tingkat kepercayaan 95 persen.

2. Survei Ipsos
Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs juga merilis elektabilitas partai politik diketahui merilis survei terbarunya, Rabu (10/1/2024).

Survei diketahui dilakukan pada periode 27 Desember 2023-5 Januari 2024.

Total 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi yang diikutkan dalam survei ini.