Breaking News:

Palestina vs Israel

Israel Tak Bisa Mengelak! Terbongkar Dokumen Bukti Genosida di Gaza, Amerika Ikut Bergelimang Dosa

Israel tak bisa lagi mengelak! Akhirnya terbongkar sebuah dokumen bukti genosida atau pembantaian etnis di Gaza Palestina.

Editor: Agung Santoso
Tribun Medan
Israel tak bisa lagi mengelak! Akhirnya terbongkar sebuah dokumen bukti genosida atau pembantaian etnis di Gaza Palestina. 

Menurut Becker, dengan meminta perintah sementara terhadap invasi Israel, Afrika Selatan sedang mencoba untuk menolak kesempatan Israel untuk memenuhi kewajibannya terhadap para tawanan dan pengungsi Israel.

ICJ, pada tahun 2003, memutuskan bahwa kekuatan pendudukan tidak dapat mengeklaim hak untuk membela diri, dalam kasus yang melibatkan pembangunan tembok pemisah oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Sedangkan Israel tidak menganggap dirinya sebagai kekuatan pendudukan sejak melepaskan diri dari Gaza pada tahun 2006.

Menananggapi isi argumen Israel, juru kampanye senior Palestina di organisasi hak asasi manusia, War on Want, Neil Sammonds mengatakan kepada Al Jazeera bahwa argumen Israel “lemah”.

“Tentu saja, baik Afrika Selatan maupun organisasi hak asasi manusia seperti kami mengutuk pembunuhan warga sipil dan penyanderaan (oleh Hamas),” kata Sammonds.

“Tetapi ini sama sekali tidak membenarkan tanggapan Israel. Sebagai kekuatan pendudukan, Israel tidak memiliki hak untuk membela diri – argumen ini tidak masuk akal.”

Kepulan asap mengepul di atas Khan Yunis dari Rafah di jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada, Senin (8 Januari 2024) di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Pejuang Rakyat Palestina (Hamas).
Kepulan asap mengepul di atas Khan Yunis dari Rafah di jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada, Senin (8 Januari 2024) di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Pejuang Rakyat Palestina (Hamas). (AFP)

3. Niat Genosida

Tim hukum Israel mengatakan tuduhan Afrika Selatan bahwa Tel Aviv mempunyai niat untuk “menghancurkan” rakyat Palestina didasarkan pada “pernyataan acak”.

Namun, Direktur Advokasi Krisis dan Proyek Khusus di Human Rights Watch, Akshaya Kumar mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tidak masuk akal untuk menganggap komentar pejabat tinggi sebagai “pernyataan acak”.

“Beberapa pernyataan paling terbuka dibuat oleh presiden, perdana menteri, dan menteri pertahanan serta pengambil keputusan penting lainnya,” kata Kumar.

Selama presentasinya, Shaw mengatakan bahwa pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan menyinggung “Amalek” – yang dikutip secara khusus oleh tim Afrika Selatan selama sidang hari pertama – telah diambil di luar konteks.

Dalam pernyataan yang dikutip oleh Afsel, Netanyahu mendesak pasukan darat yang bersiap memasuki Gaza untuk "mengingat apa yang telah dilakukan Amalek terhadap Anda".

"Ini mengacu pada perintah alkitabiah Tuhan kepada Saulus untuk melakukan pembalasan terhadap penghancuran seluruh kelompok orang," kata Pengacara kedua yang mewakili Afsel, Tembeka Ngcukaitobi

Shaw menerangkan bahwa Netanyahu masih melanjutkan kalimatnya.

"Militer Israel adalah tentara paling bermoral, dan melakukan segalanya untuk menghindari pembunuhan orang-orang tak berdoa," urai Shaw, menjelaskan ucapan Netanyahu.

Halaman
1234
Tags:
Amerika SerikatGazaIsraelgenosida
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved