Breaking News:

Berita Viral

Sedihnya Kaswiyah, Lansia Brebes Tinggal Sendiri di Gubuk Reyok, Pukul-pukul Kayu Jika Minta Makan

Kisa lansia bernama Kaswiyah (79) asal Brebes, dia tinggal sendiri di gubuk reyot, dia hanya bisa pukul-pukul kayu saat minta makan.

Editor: jonisetiawan
Kompas.com
Kisah Kaswiyah (79) lansia yang hidup sebatang kara di Brebes, Jawa Tengah, Senin (8/1/2024). 

TRIBUNTRENDS.COM - Kaswiyah (79) namanya, seorang lansia di Desa Karang Malang, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah, tingga di gubuk reroy yang nyaris ambruk dan hanya mengandalkan bantuan tetangga. 

Tidak jarang, nenek Kaswiyah kelaparan karena tidak ada yang memberi makanan.

Jika ingin makan, Kaswiyah biasanya memukul-muku kayu sebagai tanda jika dirinya meminta makanan.

Ironinya, Kaswiyah sebagai warga miskin hanya sekali saja mendapatkan bantuan pemerintah. Tepatnya saat pandemi Covid-19 2020 lalu.

Baca juga: 20 Tahun Hidup Miskin, Pemuda Ini Ternyata Ditipu Ayahnya, Aslinya Kaya Raya, Ortunya Juragan

Kaswiyah tidak terdaftar sebagai penerima bantuan apapun. Baik dari Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai dan lainnya.

Aparat desa setempat berujar, nenek Kasmiyah tidak terdaftar sebagai warga setempat atau tidak memiliki KTP.

Padahal, Kaswiyah merupakan warga asli dan mendiami rumah di lahan milik pribadi selama puluhan tahun.

Kaswiyah (79) lansia di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes
Kaswiyah (79) lansia sebatang kara yang tinggal di gubuk di RT 05, RW 04, Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (8/1/2024).

Sementara itu untuk tempat tinggalnya, warga sekitar bersama Ketua RT setempat melakukan perbaikan baru-baru ini.

Aliran listrik juga dipasang mengambil dari mushala setempat. Sekadar untuk memberikan penerangan dalam rumah.

Ditemui di kediamannya yang sederhana, Kaswiyah hanya tinggal seorang diri setelah ditinggal suaminya 10 tahun silam.

Tubuhnya yang renta, hanya bisa bolak balik duduk dan terbaring. Tidak ada kasur maupun tempat mandi cuci kakus (MCK).

"Ora ngerti (tidak tahu)," kata Kasmiyah saat diajak berkomunikasi wartawan yang berkunjung ke kediamannya, Senin (8/1/2024).

Ilustrasi lansia minta bantuan tetangga.
Ilustrasi lansia minta bantuan tetangga. (freepik.com)

Untuk makan sehari-hari, Kaswiyah mengandalkan uluran tetangga sekitar. 

Adiknya yang juga lansia, Kasmad (75) tinggal di rumah terpisah hanya bisa membantu seadanya.

Kasmad bersama istri dan anaknya juga tergolong warga miskin. Rumahnya sama-sama gubuk reyot dan nyaris ambruk.

Ketua RT 05, RW 04, Karangmalang, Cahya mengatakan, nenek Kaswiyah tinggal seorang diri di rumah itu.

Kondisinya yang tak lagi produktif dan mulai linglung membuat Kaswiyah hanya bolak balik di dalam dan teras rumah.

"Memang karena tidak memiliki KTP, tidak tersentuh bantuan dari pemerintah. 

Pernah hanya sekali dapat bantuan Rp 900.000 saat Covid-19. Sekali itu saja," kata Cahya.

Baca juga: Orangtua Miskin, 11 Anak Tak Tamat Sekolah, Si Bungsu Jadi Harapan Keluarga, Buktikan Kamu Bisa

Cahya mengatakan, kondisi rumah Kaswiyah sempat hampir ambruk. 

Belum lama ini, bersama warga sekitar bergotong royong memperbaiki secara swadaya.

"Untuk makan sehari-hari dapat kiriman dari tetangga kanan kiri yang sangat peduli memberi makan. 

Insya Allah, alhamdulillah setiap hari makan," ujar Cahya.

Menurut Cahya, tak jarang ketika malam atau dini hari, Kaswiyah kerap memukul-mukul kayu agar menimbulkan bunyi-bunyian agar ada warga yang datang.

Hal itu dilakukan Kaswiyah ketika merasa lapar dan berharap ada yang mengantarkan makanan. 

"Kadang kalau lapar malam-malam sering ketok-ketok kayu agar terdengar warga sekitar. Miris memang," kata Cahya.

Cahya berujar, saat ini dirinya berusaha untuk mengurus administrasi kependudukan Kaswiyah

Salah satunya dengan akan mengajak melakukan perekaman data agar memiliki KTP.

"Harapannya nanti kalau sudah dapat KTP bisa dapat bantuan dari pemerintah. 

Karena kita lihat kondisinya memang memprihatinkan," pungkas Cahya.

Dibuang ke Panti Jompo, Lansia Ini Pilu Difitnah, Dituding Tak Pernah Rawat Anak

Kisah seorang lansia yang telah difitnah oleh kedua anaknya, dia dituding telah menelantarkan anak-anaknya.

Karena hal itu, lansia bernama Totok itu dibuang anaknya ke Panti Jompo Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejak kisahnya mencuat di TikTok, sosok Totok jadi sorotan sebab nasibnya di usia senja cukup pilu.

Dalam salah satu kesempatan, Totok membantah jika dirinya telah menelantarkan anak-anaknya.

Dia tak menyangka anak-anaknya tega mefitnah dirinya.

Baca juga: Nasib Pak Totok Lansia Sakit Stroke, Dibuang Anak ke Panti Jompo, Kondisinya Kini Setelah Dirawat

Totok dititipkan kedua anaknya ke Panti Jompo
Totok dititipkan kedua anaknya ke Panti Jompo (TikTok @ariefcamra)

Totok yang kini menderita stroke diserahkan oleh kedua anaknya ke panti jompo sampai meninggal dunia.

Bahkan kedua anak Totok ikhlas jika Totok meninggal dunia tidak perlu dikabari langsung dikubur saja.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Arief Camra, S.Sos, M.Psi selaku Ketua Yayasan Panti Jompo Griya Lansia disertai surat pernyataan dari kedua anak Totok.

"Ada dua anak menyerahkan Bapaknya ke Griya Lansia secara total kalau meninggal nggak usah ngabari" ujar Arief Camra di video TikTok-nya @ariefcamra Minggu, (24/12/23).

"Mereka bilang, kalau ayah saya meninggal, saya tidak usah dikabari. Langsung dikubur saja" tulis Arief Camra dalam keterangan video.

"Diserahkan secara keseluruhan sampai kematian ayahnya tiba, dan jika tertakdir meninggal di Griya Lansia, dua anak ini menyatakan tidak perlu dikabari. Silahkan langsung dikubur" tandasnya.

Lebih lanjut, Arief Camra menerangkan alasan anak Totok bersikap demikian.

"Alasannya dulu masa kecil tidak pernah dirawat oleh ayahnya" ujar Ketua Yayasan.

Pilu Pak Totok, dibuang anaknya ke panti jompo di Malang
Pilu Pak Totok, dibuang anaknya ke panti jompo di Malang (TikTok)

Ketika ditanya apakah benar Totok dulu menelantarkan anak-anaknya, lansia itu membantah.

"Ini, sama Desy itu sejak kecil sampeyan rawat atau endak" tanya Arief Camra.

Dengan tegas, Totok menjawab merawat anak-anaknya.

"Iya rawat" jawab Totok.

Menegaskan lagi, Ketua Yayasan kembali mengulangi pertanyaan yang sama.

"Kok katanya ndak pernah dirawat" ujar Arief Camra.

Baca juga: Kisah Totok Dibuang ke Panti Jompo, Dua Anak Sakit Hati Merasa Kecilnya Tak Diurus Sang Ayah

Dengan cepat, Totok membantah hal itu bahkan mengulangi jawabannya sampai tiga kali.

"Enggak, enggak, enggak (bohong itu)" jawab Totok mengelak.

"Dirawat ya? dirawat?" tanya Arief Camra lagi.

"Iya" jawab Totok dengan yakin.

Totok Dijemput Pihak Panti Jompo

Totok sebetulnya warga Surabaya dan sebelumnya tinggal di Rusunawa Bandarejo Sememi dengan menumpang di kediaman kerabatnya.

Menurut penjelasan Arief Camra, Totok datang ke Panti Jompo dijemput oleh pihak Griya Lansia.

Totok diserahkan langsung oleh kedua anak kandungnya bernama Desy dan Deny.

Ketua Yayasan kemudian menjemput Totok ke Surabaya untuk dibawa ke Malang.

"Ayahnya kemudian diserahkan total sekarang ke Griya Lansia dan Griya Lansia menerima. 

Saya yang menjemput sendiri di Rusun Bandar rejo Sememi Surabaya" ungkap Arief Camra di video TikTok-nya @ariefcamra Minggu, (24/12/23).

Baca juga: ASTAGA Mata Kanan Terluka, Mayat Lansia Ditemukan di Penitipan Motor Stasiun Cilebut Telungkup

Griya lansia lantas menggolongkan Totok sebagai lansia terbuang sebab dibuang oleh keluarganya sendiri yang semestinya menjadi tanggungjawab anak dan keluarga.

Saat diserahkan ke panti jompo, keadaan Totok sudah sakit-sakitan dan menderita stroke.

2 anak Pak Totok yang tega buang ayah ke panti jompo
2 anak Pak Totok yang tega buang ayah ke panti jompo (TikTok)

Ketua Yayasan juga mengungkap penyerahan Totok disertai surat pernyataan di atas materai dari kedua anaknya yakni Desy dan Deny serta ditandatangani dua orang saksi.

Setibanya di Panti Jompo, Totok mendapatkan perawatan dari pihak Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah.

Dalam video yang diunggah, rambut Totok dicukur dan dimandikan hingga penampilannya jadi lebih bersih dan rapi.

Baca juga: Pilu Pak Totok, Dibuang ke Panti Jompo, Anak Minta Tak Dikabari jika Tiada, Sakit Hati karena Ini

Kini, video kisah pilu Totok itu mendapat beragam komentar dari warganet.

Tak sedikit warganet yang turut prihatin atas nasib yang dialami Totok.

'Hukum tabur tuai sih,,jd klo ortu sdh kasi yg trbaik anak gk mngkin bkal sia2kan' tulis @Ma***omel

'Entah bagaimana cara berfikir kedua anaknya,tanpa mengurangi rasa hormat saya.

Tapi seburuk apapun beliau tetap bergelar bapak yang wajib kita taati' timpal @ne***006.

Sampai berita ini tayang, kisah Totok di akun TikTok Ketua Yayasan Griya Lansia @ariefcamra telah ditonton 1,1 juta kali.

***

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan Surya

Sumber: Kompas.com
Tags:
KaswiyahBrebesgubukberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved