Kesaksian Penumpang Pesawat Japan Airlines yang Terbakar, Ada Suara Aneh Sebelum Api Muncul
Seorang penumpang pesawat Japan Airlines yang terbakar di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo pada Selasa (2/1/2024) menceritakan kesaksiannya
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang penumpang pesawat Japan Airlines yang terbakar di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo pada Selasa (2/1/2024) menceritakan kesaksiannya tentang detik-detik kejadian.
Kecelakaan itu terjadi setelah pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan 516 ini menabrak pesawat Penjaga Pantai Jepang di runway Bandara Haneda.
Sejumlah 367 penumpang Japan Airlines selamat, namun 14 di antara mereka mengalami luka dalam proses evakuasi.
Sementara itu 5 penumpang pesawat penjaga pantai meninggal dunia, hanya pilotnya saja yang berhasil menyelamatkan diri.

Satu di antara penumpang Japan Airlines adalah karyawan Sapporo TV bernama Yutaka Kamota.
Kamota yang berada di pesawat kecelakaan mengingat kembali momen tegang tersebut.
Baca juga: Japan Airlines Tabrak Pesawat, Meledak dan Terbakar saat Mendarat di Tokyo, 6 Orang Tewas, Mencekam
Dikutip Tribunnews dari laman Nippon News Network, Kamota menceritakan detik-detik terbakarnya pesawat yang ia tumpangi.
Terkait kejadian sebelum menabrak, Kamota menganggap sebenarnya semuanya berjalan normal.
"Tidak ada kelainan sama sekali. Ini seperti penerbangan normal. Tapi saat akan mendarat, terdengar suara berdebum," ujarnya
"Saya saat itu duduk di dekat bagian depan di tengah," lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa pada saat mendarat, dia merasakan benturan dari bagian bawah pesawat
Setelah terjadinya benturan , dia juga mengaku mendengar suara aneh dan menyadari bahwa pesawat terbakar.
"Dari pandangan saya, bagian kiri belakang dekat sayap, tapi saya pikir itu api. Api berasal dari sekitar mesin. Penumpang di sisi lain juga mulai mengangkat suara mereka. Jadi, ada api yang naik. Saya tidak tahu apa yang menabrak apa, tapi itulah yang terjadi saat itu."
"Saya saat itu berkata, 'Oh, itu ada yang terbakar," ungkap Kamota saat ia melihat adanya kobaran api di tubuh pesawat.

"Orang yang duduk di sisi sayap berkata, 'Buru-buru buka pintu," lanjut Kamota menggambarkan kepanikan yang terjadi.
Kejadian tersebut, terjadi sekitar pukul 17.50 waktu setempat setelah pesawat akan mendarat.
Baca juga: ULAH Penumpang Pelita Air Bikin Geger Seisi Pesawat, Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Jadi Terlambat
Penerbangan Japan Airlines 516 dari Bandara New Chitose itu kemudian bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai Jepang di Landasan C bandara.
Kamota menjelaskan, pada saat itu penumpang panik dan meminta pintu segera dibuka.
"Pada saat itu penumpang berteriak "Tolong biarkan kami keluar dengan cepat," ungkap Kamota.
Kamota menjelaskan, bahwa saat itu para awak maskapai masih bisa mengendalikan diri dan meminta para penumpang meninggalkan barang bawaannya agar evakuasi bisa berlangsung cepat, aman, dan lancar.
"Tolong jangan mengambil barang bawaan!" teriak para kru pesawat menggunakan megaphone, ungkap Kamota.
Setelah evakuasi berlangsung dan seluruh penumpang pesawatnya selamat, Kamota mengaku sangat bersyukur.
"Pertama-tama, saya sangat senang bahwa semua orang di pesawat ini tidak terluka dan bahwa semua orang di pesawat ini selamat. Namun, saya juga sedih karena ada beberapa orang yang meninggal."

Seperti yang diketahui sebelumnya, semua korban meninggal adalah awak pesawat Penjaga Pantai Jepang.
Pihak Penjaga Pantai Jepang pun telah merilis nama-nama korban.
Baca juga: GEGARA Bercanda Tas Berisi Bom di Pesawat, Penumpang Terancam Penjara 1 Tahun, Berat Isinya Bom
Nama korban yang berhasil selamat adalah Genki Miyamoto (39), kapten Pangkalan Udara Haneda Markas Besar Pesisir Wilayah ke-3.
Mereka yang meninggal adalah wakil kapten Nobuyuki Tahara (41), operator radio Takanori Ishida (27), operator radar pencarian Wataru Tateto (39), mekanik Makoto Uno (47), dan pekerja pemeliharaan Katoshige Ryo (56). (Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com
Nominal Transferan PIP untuk SD hingga SMA, Siap-siap Cair Lagi Agustus 2025 |
![]() |
---|
Kota Penghasil Madu Taliwang Jadi Daerah Termaju di Nusa Tenggara Barat, Mengalahkan Dompu, Mataram |
![]() |
---|
4 Kabupaten Terbanyak Cerai karena Judi, Daerah Penghasil Minyak Bumi yang Teratas, Disusul Gresik |
![]() |
---|
3 Daerah di Jawa Timur Paling Banyak Cerai Perkara Poligami, Nomor 1'Bumi Tengger' Disusul Sumenep |
![]() |
---|
Kader Desa di Prambanan Klaten Dapat Ilmu Baru, Siap Perangi Pangan Berbahaya |
![]() |
---|