Breaking News:

Gempa Terbesar di Jepang dalam 30 Tahun Terakhir, Hampir 20 Ribu Orang Tewas di 2011: Magnitudo 7,3

Berikut daftar gempa terbesar di Jepang dalam 30 tahun terakhir. Di tahun 2011, terjadi gempa M 7,3 SR. Hampir 20 ribu orang tewas.

Editor: Suli Hanna
Reuters
Sebuah bangunan di Waijma nyaris roboh pasca gempa bumi Jepang, Senin (1/1/2024). 

TRIBUNTRENDS.COM - Berikut daftar gempa bumi terbesar di Jepang dalam 30 tahun terakhir.

Seperti diketahui, gempa bumi sering terjadi di negara Jepang.

Terbaru, gempa bumi di Jepang kembali terjadi pada Senin (1/1/2024) pada sekitar pukul 4 sore waktu setempat.

Gempa bumi dahsyat yang melanda Jepang ini menewaskan setidaknya enam orang, merusak bangunan, dan melumpuhkan listrik puluhan ribu rumah.

Terletak di busur "Ring of Fire" yang melingkari sebagian Cekungan Pasifik, Jepang menyumbang sekitar 20 persen gempa bumi dengan magnitudo 6 atau lebih besar di dunia.

Baca juga: Cerita WNI Berada di Mall saat Gempa Guncang Jepang, Atap Roboh, Kamar Berantakan, Ada Gempa Susulan

Setiap tahun, Jepang mengalami hingga 2.000 gempa yang bisa dirasakan oleh manusia.

Berikut adalah beberapa gempa besar di Jepang dalam 30 tahun terakhir:

Pada 16 Januari 1995, gempa bumi dengan magnitudo 7,3 melanda Jepang tengah, menghancurkan kota pelabuhan barat Kobe.

Gempa terburuk dalam 50 tahun terakhir ini menewaskan lebih dari 6.400 orang dan menyebabkan kerugian sekitar $100 miliar.

Pada 23 Oktober 2004, gempa dengan magnitudo 6,8 melanda wilayah Niigata, sekitar 250 km (150 mil) utara Tokyo, menewaskan 65 orang dan melukai 3.000 orang.

Pada 11 Maret 2011, gempa bumi dan tsunami dengan magnitudo 9,0 melanda timur laut Jepang, menewaskan hampir 20.000 orang dan menyebabkan bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl di Fukushima.

Baca juga: Gempa Jepang Magnitudo 7 SR di Tahun Baru, Picu Peringatan Tsunami, Tercatat Ada 11 Gempa Susulan

Retakan jalan akibat gempa terlihat di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang 1 Januari 2024.
Retakan jalan akibat gempa terlihat di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang 1 Januari 2024. (Kyodo/REUTERS)

Pada 16 April 2016, gempa dengan magnitudo 7,3 melanda Kumamoto di pulau selatan Jepang, menewaskan lebih dari 220 orang.

Pada 18 Juni 2018, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 di Osaka, kota metropolitan terbesar kedua di Jepang, menewaskan empat orang, melukai ratusan orang, dan menghentikan jalur produksi di kawasan industri.

Pada 6 September 2018, gempa bumi dengan magnitudo 6,7 melumpuhkan pulau utara Hokkaido di Jepang, menewaskan setidaknya tujuh orang, memicu tanah longsor, dan mematikan listrik untuk 5,3 juta penduduknya.

Pada 13 Februari 2021, gempa bumi dengan magnitudo 7,3 melanda lepas pantai Fukushima di timur Jepang, melukai puluhan orang dan menyebabkan pemadaman listrik massal.

Pada 16 Maret 2022, gempa bumi dengan magnitudo 7,3 mengguncang pantai di Fukushima lagi, menewaskan dua orang dan melukai 94 orang, menghidupkan kembali kenangan gempa dan tsunami yang melumpuhkan wilayah yang sama tepat lebih dari satu dekade sebelumnya.

Sebelumnya diketahui, sejumlah gempa bumi yang kuat mengguncang Jepang pada Senin (1/1/2024), memicu peringatan tsunami dan perintah evakuasi di sepanjang pantai barat negara sakura tersebut.

Baca juga: PILU Warga Sumedang, Malam Tahun Baru Diguncang Gempa, 270 Pasien di RS Dikeluarkan, Gedung Retak

Ilustrasi gempa - Telah terjadi gempa bumi magnitudo 5.6 di Barat Daya Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (17/3/2023)
Ilustrasi gempa  (Unsplash)

Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency/JMA) awalnya merilis peringatan tsunami besar untuk wilayah Ishikawa, dengan ketinggian ombak mencapai hingga 5 meter.

Namun, peringatan tersebut kemudian diturunkan menjadi peringatan tsunami biasa.

Pihak berwenang juga mengeluarkan peringatan dan himbauan tsunami di sepanjang pantai barat, di mana diperkirakan gelombang bisa mencapai setidaknya tiga meter.

Menurut JMA, gelombang awal telah mencapai daratan di beberapa bagian pantai.

"Tsunami besar telah diamati, dan ada risiko kerusakan besar.

Jika Anda berada di pantai atau sepanjang sungai, segera evakuasi ke tempat aman seperti gedung evakuasi tinggi," pernyataan resmi JMA.(*)

'Hancur Semua, Serem Banget' Ngeri WNI Rekam Detik-detik Gempa Dahsyat di Jepang, Ada Alarm Tsunami

Gempa berkekuatan 7,4 SR menggoncang Jepang bagian tengah khususnya Ishikawa, Senin (1/1/2024).

Tak hanya terjadi gempa dahsyat, namun alarm tsunami setinggi lima meter juga diumumkna oleh Badan Meterorologi dan Geofisika Jeoang.

Hantaman Tsunami itu diperkirakan akan menghantam pesisit pantai Noto, perfektur Ishikawa.

Dalam cuitannya, NHK Jepang juga memperingatkan warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, mengingat gempa yang terjadi, dibarengi dengan peringatan Tsunami.

Baca juga: Gempa Jepang Magnitudo 7 SR di Tahun Baru, Picu Peringatan Tsunami, Tercatat Ada 11 Gempa Susulan

Sementara itu, detik-detik gempa berkekuatan 7,4 SR terekam lewat ponsel salah seorang Warga Negara Indonesia yang tinggal di Jepang.

Dalam akunnya, @hazumidayo, ia memperlihatkan betapa mengerikannya gempa yang baru saja terjadi.

Pemilik akun tersebut terlihat sedang berada di dalam pusat perbelanjaan.

Ketika gempa dahsyat itu terjadi, semua orang di sekitarnya segera berlindung di bawah meja restoran terdekat.

Terlihat dari gambar yang sudah diunggah dalam story akun miliknya, beberapa barang berjatuhan dan goncangan terekam jelas.

Baca juga: PILU Warga Sumedang, Malam Tahun Baru Diguncang Gempa, 270 Pasien di RS Dikeluarkan, Gedung Retak

“Ya Allah, gempa, gempa kengceng banget! Wah gila, kenceng banget gempanya,” ujar pemilik akun @hazumidayo seperti yang dikutip oleh Grid.ID.

Pemilik akun juga terlihat berlindung di bawa meja sebuah resto dan berusaha untuk menyelamatkan diri keluar dari gedung.

“Wah, pertama kali gue ngalamin gempa kayak begini,” ujar pemilik akun sambil berlari ke arah pintu keluar gedung.

“Ancur semua bro, serem banget!” ujarnya.

WNI berlindung di bawah meja saat gempa Jepang
WNI berlindung di bawah meja saat gempa Jepang (Instagram @hazumidayo)

Dalam video tersebut juga terdengar alarm yang berbunyi dari dalam gedung.

Sampai saat ini, Jepang perfektur Ishikawa masih dilanda gempa susulan.

Bahkan, gempas susulan yang terjadi, tak kalah besar dari gempa pertama.

Hal itu juga disampaikan oleh pemilik akun @hazumidayo.

“Buat temen-temen yang nanya, ini udah aman atau belum. Ini belum aman.”

“Masih dilema, mau masuk ke dalam gedung tapi dari tadi gempanya masih susulan terus, di luar dingin banget sekitar 3 derajat.

“Kalau di luar, tsunami kemungkinan datang jadi gak bisa turun juga. Doain ya guys.”

PILU Warga Sumedang, Malam Tahun Baru Diguncang Gempa, 270 Pasien di RS Dikeluarkan, Gedung Retak

Sementara itu di Sumedang Jawa Barat juga baru saja diguncang gempa.

Kabupaten Sumedang diguncang gempa M 4,8 jelang malam Tahun Baru, Minggu (31/12/2023) pukul 21.30 WIB.

Tercatat sebanyak tiga kali gempa mengguncang Sumedang.

Takut ada gempa susulan, sebanyak 270 pasien di RSUD Sumedang dikeluarkan dari ruang inap.

Ratusan pasien langsung dikeluarkan dan berada di sekitar parkiran rumah sakit.

Baca juga: Penampakan Parkiran RSUD Sumedang, Dipenuhi Ratusan Pasien, Panik Ada Gempa Susulan, Ambulans Siaga

"Betul, untuk mengantisipasi terjadi gempa susulan, setelah gempa susulan malam tadi, Pak Bupati bersama Forkopimda memutuskan untuk mengeluarkan pasien yang berada di ruang rawat inap RSUD Sumedang.

Totalnya ada 270 pasien," ujar Awang, Kasi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang, kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu malam.

Awang menuturkan, seluruh pasien dipindahkan sementara keluar dari RSUD Sumedang.

"Sudah ada tenda dari Yonif Raider 301/Prabu Kiansantang dan dari BPBD Sumedang yang disiapkan di sekitar area RSUD Sumedang," tutur Awang.

Baca juga: Kayaknya Gempa Baim Wong Kaget Plafon Kantor Barunya Tiba-tiba Ambruk, Beber Kondisi Istri & Anak

Awang menyebutkan, 270 pasien tersebut untuk sementara waktu dipindahkan keluar sebagai langkah antisipasi dan untuk keamanan bersama.

"Mengingat pusat gempa berada di wilayah Rancapurut, Sumedang kota dan sudah terjadi beberapa kali gempa.

Maka demi keamanan pasien di RSUD Sumedang tersebut kami pindahkan.

Terbelih di lantai 5 dan 7 sudah ada ruangan yang mengalami retak akibat gempa," sebut Awang.

Diberitakan sebelumnya, ruangan di lantai 5 dan lantai 7 di RSUD Sumedang, Jawa Barat rusak sedang diguncang gempa, Minggu (31/12/2023).

kolase ratusan pasien RSUD Sumedang dievakuasi ke area parkir rumah sakit pascagempa, Minggu (31/12/2023).
kolase ratusan pasien RSUD Sumedang dievakuasi ke area parkir rumah sakit pascagempa, Minggu (31/12/2023). (Kolase tangkap layar/istimewa)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Atang Sutarno membenarkan adanya kerusakan dua ruangan di RSUD Sumedang akibat gempa bumi yang terjadi pada Minggu sekitar pukul pukul 14.35 WIB.

"Gempa mengakibatkan kerusakan di dua ruangan rawat inap di RSUD Sumedang.

Kerusakan berupa retak-retak di bagian dinding dan atap," ujar Atang kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Minggu malam.

Atang menuturkan, dua ruangan yang terdampak gempa tersebut yaitu Ruang Tanjung di Lantai 5, dan Ruang Tulip di Lantai 7 RSUD Sumedang.

"Tim BPBD Sumedang telah melakukan asessmen ke lokasi.

Kami juga telah mengimbau kepada seluruh petugas RSUD Sumedang agar tetap waspada, dan bila terjadi gempa susulan segera keluar melalui tangga darurat," tutur Atang.

Ratusan pasien RSUD Sumedang dikeluarkan dari RS akibat gempa
Ratusan pasien RSUD Sumedang dikeluarkan dari RS akibat gempa (Dok Polres Sumedang)

Atang menyebutkan, gempa bumi dengan magnitudo 4.1 berada pada titik koordinat 6.84 LS 107.93 BT, atau 2 Kilometer Timur Laut, Sumedang, Jawa Barat dengan kedalaman 7 Kilometer.

Gempa susulan ketiga dengan magnitudo 4.8 terjadi Minggu malam sekitar pukul 20.34 WIB.
"Tim kami masih bergerak melakukan asessmen di lapangan.

Kami mengimbau warga Sumedang untuk tidak panik, tetap tenang dan tetap waspada," kata Atang.

(Sumber: straitstimes.com)

Diolah dari artikel Tribungorontalo.com, Grid.id dan Kompas.com

Tags:
gempaJepang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved