Luka Bakar di Perut Awan Tewas Dibanting Ayah, Tutupi Fakta, Petugas PPSU: Bilang Kena Air Panas
Petugas PPSU sering lihat luka bakar di perut Awan, bocah yang tewas dibanting ayahnya rahasiakan yang sebenarnya.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Kesaksian soal Awan (10), bocah yang tewas dibanting ayahnya di Muara Baru kali ini diungkap oleh petugas PPSU.
Petugas PPSU Kelurahan Penjaringan, Konedy, menceritakan kedekatannya dengan Awan.
Kerap dipukuli sang ayah, Awan justru menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi.
Konedy mengungkapkan, Awan sering menemuinya ketika sedang bekerja di jalanan maupun saat berada di kantor kelurahan.
Meskipun periang, Awan adalah anak yang tertutup.
Awan tak pernah menceritakan kondisi keluarganya, namun ada tanda-tanda mencurigakan yang sering dilihat Konedy.
Menurut Konedy, dirinya kerap kali melihat bekas luka di beberapa bagian tubuh Awan.
Baca juga: Hati Malaikat, Awan Bocah Disabilitas Tewas Dibanting Ayah, Tetangga & Petugas PPSU Ungkap Kebaikan

"Kita yang lebih nanya kenapa ada luka di perutnya, kita simpati. Kondisi perutnya bekas luka bakar. Di kepalanya juga banyak bekas luka," kata Konedy kepada TribunJakarta.com, Kamis (14/12/2023).
Konedy mengaku sering bertanya kepada Awan terkait penyebab keberadaan luka di tubuhnya.
Namun, Awan sering mengelak dan berdalih luka-luka itu karena jatuh saat bermain.
"Dia bilangnya bekas luka habis main, jatuh gitu, dia tutup-tutupi. Di perutnya itu kan bekas luka bakarnya besar, pas saya tanya dia bilangnya kena air panas," katanya.
Konedy menambahkan, semasa hidupnya Awan rutin membantu petugas PPSU membersihkan lingkungan.
Biasanya awan senang mengambil karung dan membukanya untuk tempat para petugas PPSU akan memasukkan sampah.
Awan juga sering ditemui dalam kegiatan-kegiatan rutin pembersihan saluran-saluran permukiman.
Bocah itu dikenal tak pernah mengeluh dan sungguh ringan tangan.
"Dia pasti ada di tempat kita kerja, kadang dia nyari-nyari kita di zona-zona kita kerja. Dia sudah paham titik-titik kita kerja di mana dia tahu, nyariin di situ," ucap Konedy.
Baca juga: Awan Bocah Dibanting Ayah Ternyata Disabilitas, Tapi Jadi Tulang Punggung, Kerap Beri Uang ke Ibu

Diberitakan sebelumnya, Awan tewas dianiaya ayah kandungnya Usman pada Rabu (13/12/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Usman tega memukuli, menendang, dan membanting anaknya lantaran kesal mengetahui korban menyerempet anak tetangga saat bermain sepeda.
Usai menganiaya korban, Usman sempat membawanya ke rumah sakit namun tak tertolong.
Atas kejadian ini, Usman segera diamankan aparat Polres Metro Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(TribunJakarta)
Diolah dari artikel di TribunJakarta.com
Ini Perbedaan Bantuan Insentif dan BSU untuk Guru Non ASN, Simak Cara Aktivasinya |
![]() |
---|
Ogan Komering Ilir Jadi daerah dengan Angka Kejahatan Tertinggi di Sumsel, Mengalahkan 'Kota Randik' |
![]() |
---|
Bantuan Insentif Guru Non ASN Cair Rp 2,1 Juta, Cek Cara Penerimanya di Info GTK |
![]() |
---|
4000 Kejahatan Terjadi, Ini Kota dengan Catatan Kriminal Terbanyak di Sumsel, Disusul Prabumulih |
![]() |
---|
Daerah Pemilik Pantai Terpanjang Jadi Kabupaten Dengan Jumlah Desa Terbanyak di DIY, Melebihi Bantul |
![]() |
---|