Berita Viral
Hidup Mantan TKW Memilukan, Dijemput Panti Jompo, Anak Habiskan Gajinya 40 Tahun Kerja di Malaysia
Seorang wanita tua mantan TKW dijemput pihak panti jompo, anaknya habiskan gajinya selama 40 tahun jadi TKW.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Agar menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi membernya, perusahaan tersebut menawarkan adanya berbagai fasilitas hadiah (reward), berupa emas dan uang dollar.
Selain itu, perusahaan tersebut juga melakukan pola manipulasi bisnis dengan memanfaatkan media sosial official 'CV Cuan Group'.
Tujuannya, menampilkan kehidupan sosialita yang glamor dan berbagai bukti sebagai bentuk kesuksesan bisnis tersebut.
"Diduga hal itu untuk mengelabui para korban sehingga dia tertarik untuk ikut investasi tersebut," jelasnya.
Dimas mengaku geram dengan pihak terlapor yang sejak awal permasalahan tersebut mencuat tidak ada itikad baik untuk mengembalikan modal uang yang telah ditanamkan para member.
Parahnya, saat para member yang mulai curiga bisnis tersebut mulai macet dan bermasalah, para pengelola bisnis tersebut justru melakukan pengancaman kepada terhadap para korban.
"Iya betul ada. Bahkan lebih parah lagi. Dia sudah menggunakan kata mereog; kamu jangan kakean omong. Kalau kamu kakean omong maka tidak diprioritaskan dan tidak dikembalikan," ungkapnya.
"Termasuk postingan pengacara para terlapor; para investor di sini di suruh form-form. Padahal kami duga form tersebut merupakan pengelabuhan terlepas dari proses hukum yang berjalan," tambahnya.
Bahkan, Dimas mengungkapkan, salah seorang korbannya bekas Pekerja Imigrasi Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri.
Sekitar Rp133 juta uang tabungan hasil bekerja di luar negeri ludes begitu saja setelah ditanamkan dalam bisnis investasi 'CV Cuan Group' tersebut.
"Ini sangat ironi, mereka menghidupi keluarganya di sini, niat uang sebagai investasi dan tabungan setelah dia tidak bekerja di luar negeri. Nyatanya uang itu raib tidak jelas," terangnya.
Kemudian, menanggapi adanya klarifikasi yang telah dibuat oleh salah seorang terlapor beberapa waktu lalu, yang mengakui adanya kekeliruan kalkulasi sehingga terjadi keterlambatan bayar dalam bisnis tersebut.
Dimas mewakili para kliennya mengaku kecewa dengan sikap pihak terlapor yang berlagak menjadi korban atas permasalahan tersebut.
Apalagi sampai melakukan pelaporan balik menyerang koleganya atau rekan sesama pengelola bisnis tersebut. Ia berharap, pihak terlapor tidak bermain drama, ditengah penderitaan para korban.
"Itu menurut saya juga suatu bentuk ketidakbertanggungjawabnya ketiga orang ini. Artinya, pada saat ia menawarkan sebuah investasi. Tentu dia bisa jelas dan memastikan investasi tersebut bisa terlaksana dengan baik sehingga tidak merugikan orang lain," pungkasnya.
Siapa Becca Bloom? TikToker yang Pernikahannya Disebut Berbiaya Rp 100 Miliar, Keturunan Tionghoa |
![]() |
---|
Ketiban Rezeki Pengrajin Patung Iron Man yang Sempat Viral Dikira Punya Ahmad Sahroni, Banjir Order |
![]() |
---|
Jam Tangan Ahmad Sahroni Fantastis, Keluarga Bocah 14 Tahun Tak Niat Jual, Perasaan Campur Aduk |
![]() |
---|
Tertangkap Bawa AC, Wanita Lansia Penjarah Rumah Uya Kuya Bikin Haru saat Terungkap Kisah Hidupnya |
![]() |
---|
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|