Breaking News:

'Tak Punya Pilihan Lain' Ucapan Mantan Intelijen Israel Jadi Sorotan, Akui Sulit Kalahkan Hamas

Mantan kepala Divisi Intelijen Militer Israel mengakui tak mudah untuk mengalahkan Hamas.

AHMAD GHARABLI / AFP
Mantan kepala Divisi Intelijen Militer Israel mengakui tak mudah untuk mengalahkan Hamas. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pengakuan mantan kepala Divisi Intelijen Militer Israel, Tamir Hayman soal Hamas baru-baru ini jadi sorotan.

Pada Selasa (5/12/2023), Tamir Hayman mengakui tak mudah untuk mengalahkan Hamas.

Dalam analisis yang dipublikasikan Channel 12 Israel, Tamir Hayman mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh tentara Israel di Jalur Gaza utara.

“Kita harus mengulur waktu karena kita tidak punya pilihan lain,” ungkapnya, mengutip Anadolu Agency.

Selain itu dirinya juga mengatakan pencegahan serta keamanan Militer Israel di Timur Tengah akan menjamin kemenangan besar bagi Israel.

Baca juga: Buntut Serangan Hizbullah, Israel Balas Serang Balik, Netanyahu Ancam Akan Hancurkan Lebanon

Tentara Israel mengambil posisi selama penggerebekan di kamp pengungsi Palestina Balata, sebelah timur Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 19 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Tentara Israel mengambil posisi selama penggerebekan di kamp pengungsi Palestina Balata, sebelah timur Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 19 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Jaafar ASHTIYEH / AFP)

Namun, lanjut Hayman, kesimpulannya saat ini Israel masih jauh dari kemenangan.

Hayman percaya bahwa melenyapkan Hamas adalah sebuah tantangan.

Bahkan bisa mengharuskan penghancuran 60 persen kemampuan militer Israel.

Di sisi lain dia berpendapat bahwa pertempuran di Jalur Gaza selatan akan lebih rumit karena wilayah tersebut berpenduduk padat.

“Setelah sekitar satu juta orang tambahan berpindah dari utara ke selatan Gaza, sekitar dua juta orang kini tinggal di wilayah seluas sekitar 200 kilometer persegi (sekitar 78 mil persegi),” tambahnya.

Diktehaui Israel melanjutkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada hari Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.

Setidaknya 15.899 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 42.000 lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.

Baca juga: Dibebaskan Hamas, Warga Israel Ini Tuntut Pemerintah Lewat Unjuk Rasa, Bebaskan Semua Sandera

Israel Lakukan Pembelaan soal Serang Wilayah Sipil

Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, saat pertempuran antara Israel dan militan Hamas berlanjut pada 5 Desember 2023.
Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, saat pertempuran antara Israel dan militan Hamas berlanjut pada 5 Desember 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi mengakui serangan besar pasukan Israel terhadap bangunan sipil di Gaza lantaran adanya alasan tersendiri.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelHamasGaza
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved