Breaking News:

Berita Viral

HARU Pasutri Temukan Putranya yang Diculik 33 Tahun Lalu di Penjara, Alasannya Dibui Bikin Sedih

Kisah keluarga Wei dari provinsi Sichuan, China akhirnya menemukan putra mereka yang diculik usai 33 tahun terpisah.

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Sanook
Keluarga Wei dari provinsi Sichuan, China butuh lebih dari 3 dekade untuk menemukan putra yang diculik. 

TRIBUNTRENDS.COM - Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga, salah satu keluarga akhirnya menemukan putra mereka usai 33 tahun lamanya.

Ya, 33 tahun yang lalu putra mereka diculik lalu dipenjara.

Namun syukurnya, mereka saat ini bersatu kembali setelah puluhan tahun terpisah.

Seperti apa kisah selengkapnya?

Baca juga: Kronologi Pria di Cirebon Culik & Cabuli Bayi Imbas Cinta Ditolak Ibu Si Bayi, Kondisi Korban Miris

Ilustrasi pria menangis karena akhirnya bertemu dengan keluarganya setelah 33 tahun terpisah.
Ilustrasi pria menangis karena akhirnya bertemu dengan keluarganya setelah 33 tahun terpisah. (eva.vn)

Dilansir dari Sanook, keluarga Wei dari provinsi Sichuan. Tiongkok Barat Daya Butuh lebih dari 3 dekade untuk menemukan putra yang diculik.

Dan berkat database DNA, mereka berhasil menemukan putra mereka.

Setelah ditelusuri ternyata putranya dipenjara karena kasus pencurian.

Sang putra lalu dipenjara di provinsi Zhejiang di timur negara itu.

Tahanan berusia 37 tahun, Mingdong (nama samaran) diidentifikasi sebagai putra keluarga Wei yang telah lama hilang.

Pertemuan itu terlaksana usai pihak penjara mengumpulkan DNA tahanan pada bulan April lalu.

Sementara itu, Wei dan istrinya juga mendaftarkan DNA mereka ke jaringan nasional yang dirancang untuk membantu orang menemukan anggota keluarga yang hilang pada 20 November.

Ilustrasi penjara, salah satu keluarga akhirnya menemukan anak mereka yang diculik 33 tahun lalu, ketemu di penjara.
Ilustrasi penjara, salah satu keluarga akhirnya menemukan anak mereka yang diculik 33 tahun lalu, ketemu di penjara. (Kompas)

Di Penjara Zhejiang, Mingdong dipertemukan kembali dengan orang tua dan dua saudara perempuannya.

Semua orang memeluknya erat-erat dan berjanji untuk membawanya pulang ketika dia dibebaskan.

Sementara itu Mingdong mengungkapkan bahwa dia telah melakukan banyak kejahatan kecil dan telah dipenjara empat kali.

"Saya akan memulai hidup saya lagi ketika saya keluar dari penjara," katanya dikutip TribunTrends.com, Jumat, (1/12/2023).

Baca juga: Air Mata Bahagia Ibu Palestina, Anak Gadisnya yang Disandera Israel Dibebaskan, Ditangkap Umur 16

Reuni antara Mingdong dan keluarganya mengesankan banyak orang.

Menurut warganet tindakan kriminal Mingdong adalah hasil dari hidupnya yang dihancurkan oleh perdagangan manusia.

"Pengawasan orang tua sangat penting untuk proses pertumbuhan seseorang.

Jika dia tidak diculik, Dia mungkin mendapat banyak cinta dari keluarganya dan tumbuh dengan baik."

Menurut Biro Statistik Nasional, Tiongkok memiliki total 118.598 kasus perdagangan perempuan dan anak-anak secara nasional dari 2010 hingga 2021.

Kisah Lain: Ditangkap Umur 16 Tahun, Gadis Palestina Akhirnya Kembali ke Pangkuan Orangtua

Dengan air mata kegembiraan mengalir di pipinya, Sawsan Bakeer berlari menuruni tangga untuk menyambut kepulangan putrinya yang berusia 24 tahun, Marah Bakeer.

Marah Bakeer baru saja dibebaskan setelah delapan tahun di penjara oleh Israel.

Dia merupakan salah satu dari 39 wanita dan anak-anak Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel pada hari Jumat buntut kesepakatan gencatan senjata empat hari di Gaza.

Sebelum dipenjara, Bakeer adalah seorang siswa sekolah menengah berusia 16 tahun di Sekolah al-Maimouna.

Baca juga: Israel Ketahuan Bohong, Hamas Bebaskan Bocah 9 Tahun, Sempat Diberitakan Tewas Ternyata Masih Hidup

Marah Bakeer, tahanan asal Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel
Marah Bakeer, tahanan asal Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel.

Dilansir TribunTrends.com dari Aljazeera, setiap hari, Bakeer berjalan dari rumah keluarganya di Beit Hanina ke sekolah, dia melintasi jalan tol yang membentang antara Yerusalem Timur dan Barat.

Namun nahas, saat perjalanan pulang pada tanggal 12 Oktober 2015, dia tangkap oleh pasukan Israel.

Pasukan Israel menembak dan menangkap Bakeer karena diduga mencoba menikam seorang petugas Israel.

Saat ditangkap, Bakeer tergeletak di trotoar dengan 12 luka tembak di lengan dan tangannya yang menyebabkan kerusakan permanen. 

Dia dijatuhi hukuman delapan tahun enam bulan penjara.

Meski begitu, Bakeer dan keluarganya sempat membantah tuduhan jika Bakeer mencoba menikam seorang petugas Israel.

Ilustrasi penjara
Ilustrasi penjara. (Kompas)

Hari-hari di penjara, Bakeer dijadwalkan menyelesaikan hukumannya dan kembali ke rumah dalam waktu empat bulan.

Bakeer mengatakan masa-masa di penjaranya sangat berat, namun dia menanggungnya dengan keyakinannya kepada Tuhan dan dukungan dari keluarganya serta sesama tahanan Palestina.

"Ada banyak masa-masa sulit di penjara, tapi sama seperti orang lain yang menjalani hidup, masa-masa itu berlalu.

Penjara sangat sulit karena saya masih muda dan saya membutuhkan kasih sayang ibu dan dukungan keluarga saya.

Meski banyak teman-teman narapidana yang merawat dan membantu saya, tidak ada yang bisa menggantikan kasih sayang seorang ibu,” ujarnya dikutip TribunTrends.com, Selasa, (28/11/2023).

Setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, Israel memindahkan Bakeer, bersama dengan pemimpin penjara lainnya, ke penjara lain, di Jalame, dan menempatkannya di sel isolasi.

Selama lebih dari enam minggu, dia tidak diizinkan berkomunikasi dengan sesama narapidana atau menerima informasi apa pun dari dunia luar.

Bakeer dikeluarkan dari selnya pada hari Rabu tetapi mengatakan dia tidak diberitahu apa yang terjadi.

Dia baru diberitahu pada Jumat pagi bahwa dia akan meninggalkan penjara.

Menjelang pembebasan Bakeer, keluarganya mengatakan mereka tidak memiliki informasi kapan dia akan pulang sampai pasukan Israel menyerbu rumah mereka dan meminta semua kerabat dan tamu untuk pergi.

Pasukan Israel memperingatkan agar tidak menunjukkan kegembiraan atau perayaan apa pun atas kedatangan Bakeer.

Baca juga: KARMA Tentara Israel Serang Gaza, Ribuan Pasukan Jadi Cacat Fisik hingga Gangguan Jiwa

Meski pulang dalam keadaan selamat, namun Bakeer mengatakan bahwa selama ditahan pemerintah Israel banyak tahanan yang mengalami siksaan dan tak pernah mendapatkan perawatan medis selama bertahun-tahun.

“Semua tahanan mengalami pengabaian medis tingkat tinggi saat ditahan,” katanya. Bakeer sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

“Tahun-tahun yang dihabiskan di penjara sangatlah berat. 

Tetapi saya memiliki kepribadian yang kuat dan iman kepada Tuhan. 

Dukungan berkelanjutan dari keluarganya membantunya mengatasi masa-masa sulit, selama dalam tahanan," tandas Bakeer.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)

Tags:
diculikpenjaraPasutriberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved