Rumah Netanyahu Diserbu dan Didemo Warganya Sendiri, Didesak Mundur: Dia Bencana Terbesar Israel
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menghadapi aksi protes dari warganya sendiri, rumahnya diserbu dan didemo warga.
Editor: Galuh Palupi
“Kami tidak tertarik pada perang,
tapi kami harus menghalangi musuh kami,” kata Gallant seperti dilansir kantor menteri pertahanan Israel dan dikutip Anadolu Agency.
Dia menambahkan, alasan IDF akan terus berperang sampai Hamas bisa diberantas adalah demi menjaga keamanan negara mereka.
“Kami tidak bisa kembali ke kenyataan 6 Oktober.
Kami diserang secara brutal oleh Hamas, kemudian kami diserang oleh Hizbullah.
Kami tidak akan mentolerir ancaman yang ditujukan kepada warga negara kami,” kata dia.
Baca juga: Perang Belum Berakhir Israel Jatuhkan Pamflet, Larang Warga Gaza ke Utara selama Gencatan Senjata

Ihwal Pecah Perang 7 Oktober
Pada tanggal 7 Oktober, Hamas dan faksi militer lain Palestina di Gaza melancarkan operasi militer yang disebut Banjir Al-Aqsa sebagai tanggapan terhadap aksi represif militer IDF.
“Serangan terus-menerus yang dilakukan oleh pasukan Israel dan pemukim terhadap rakyat Palestina, harta benda mereka, dan kesucian mereka, khususnya Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki,” kata pernyataan Hamas saat itu soal alasan mereka melancarkan operasi.
Dalam serangan itu, Hamas membunuh 1.200 warga Israel dan melukai 5.431 orang, menurut sumber-sumber Israel.
Mereka juga menangkap sekitar 239 warga Israel, termasuk personel militer berpangkat tinggi, dan ingin menukar mereka dengan lebih dari 7.000 tahanan Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, di penjara-penjara Israel.
Sebagai tanggapan, tentara Israel melancarkan serangan dahsyat di Gaza, menyebabkan 14.854 martir Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, serta lebih dari 36.000 orang terluka, lebih dari 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, menurut laporan kantor media pemerintah di Gaza.
Baca juga: Pilu Anak-anak Korban Perang di Gaza, Nangis Tahan Sakit, Dijahit Tanpa Anestesi, Tidur Tanpa Kasur

Gencatan Senjata Empat Hari
Pada hari Jumat, gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari dimulai di Jalur Gaza.
Pada hari pertama, kedua belah pihak memulai dengan melepaskan 13 warga Israel dari Gaza melalui Penyeberangan Rafah, dan Israel secara bersamaan membebaskan 39 warga Palestina dari penjara Israel.
Sumber: Tribunnews.com
Menkeu Purbaya Yudhi Larang Putranya Main Instagram, Dampak Asbun dan Sebut Sri Mulyani Agen CIA |
![]() |
---|
Tangisnya Pecah, Astrid Kuya Pilu Rumah Hasil Kerja Dijarah: Tidak Ada Sepeserpun Duit dari DPR |
![]() |
---|
Bisnis Online di Shopee, Mezzo Rise in Art Buktikan Potensi UMKM Fesyen Lokal |
![]() |
---|
Cerita Rahayu Saraswati Viral Lagi Usai Mundur dari DPR, Buka Tabir Keseharian Prabowo |
![]() |
---|
Kasus Makin Panas! Pelaku Penculikan Bos Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator, Bongkar Fakta Kelam |
![]() |
---|