Breaking News:

Pilu Anak-anak Korban Perang di Gaza, Nangis Tahan Sakit, Dijahit Tanpa Anestesi, Tidur Tanpa Kasur

Nasib miris anak-anak di Gaza, hanya bisa menangis luka dijahit tanpa anestesi, tidur tanpa alas kasur.

Editor: ninda iswara
Instagram/Photo by Muhammad Al-Haddad
Nasib miris anak-anak di Gaza, hanya bisa menangis luka dijahit tanpa anestesi, tidur tanpa alas kasur. 

TRIBUNTRENDS.COM - Suara tangis masih terus terdengar di langit Gaza.

Korban berjatuhan hingga anak-anak tak berdosa harus kehilangan nyawa.

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat ada lebih dari 5500 anak terbunuh di Gaza sejak lima pekan lalus etelah PM Israel meningkatkan agresi.

Jumlah tersebut melonjak tajam pasca militer Israel melakukan aksi blokade bantuan kemanusian hingga membuat sejumlah rumah sakit besar di Jalur Gaza dilanda krisis pasokan obat – obatan dan perlengkapan medis.

Seperti yang terlihat dalam sebuah video singkat yang dibagikan akun Twitter @softwarnews.

Baca juga: Israel Targetkan Properti Pemimpin Hamas di Gaza, Cucu Jadi Korban Tewas dalam Serangan Bom

Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang.
Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. (AFP/KHADER AL ZANOUN)

Dalam tayangan tersebut, pemilik akun memperlihatkan seorang bocah korban perang Israel yang tengah menahan kesakitan karena luka yang dialaminya harus dijahit tanpa anestesi.

“Luka seorang anak Palestina dijahit tanpa anestesi karena kurangnya peralatan medis dan obat-obatan di rumah sakit,” tulis akun tersebut, dikutip Kamis (23/11/2023).

Sebuah video viral lainnya yang diunggah akun TikTok @arula.official menunjukkan kondisi kedua bayi yang tengah mendapatkan penanganan medis akibat luka-luka yang memenuhi tubuhnya, parahnya bayi tersebut ditempatkan diatas bed rumah sakit tanpa beralaskan kasur.

Video viral yang telah ditonton 427.8 ribu itu sontak mengundang kesedihan dari netizen. Tak sedikit warganet yang dibuat menitihkan air mata usai melihat jeritan tangis yang menderu dari bayi-bayi yang ada di Gaza

“Ya Allah, tnpa kasur tanpa ibu bapak yg mendampingi dgn kondisi tangan kanan dan kiri di infus. ya Allah lindungilah mereka ya Allah," tulis akun @mam*cila.

Gaza Jadi Tempat Paling Berbahaya Di Dunia Bagi Anak-anak

Meningkatnya eskalasi perang hingga memicu lonjakan kematian tembus mencapai lebih dari 14.128 orang, termasuk sedikitnya 5.600 merupakan anak-anak menjadikan Gaza masuk dalam kategori tempat paling berbahaya di dunia.

“Lebih dari 5.300 anak-anak Palestina dilaporkan tewas hanya dalam 46 hari atau lebih dari 115 anak per hari, setiap hari, selama berminggu-minggu. Berdasarkan angka ini, 40 persen kematian di Gaza dialami oleh anak-anak. Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Catherine Russell.

Baca juga: Hizbullah Bombardir Israel, Korban Jiwa Berjatuhan, Israel Tabuh Genderang Perang, Lebanon Mencekam!

Petugas medis menangani seorang anak yang terluka di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza setelah Israel menembaki fasilitas medis tersebut pada Senin (20/11/2023).
Petugas medis menangani seorang anak yang terluka di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza setelah Israel menembaki fasilitas medis tersebut pada Senin (20/11/2023). (Instagram/Photo by Muhammad Al-Haddad)

“Dengan kata lain, Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak,” tambah Russell, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Situasi mencekam yang digambarkan sebagai genosida ini mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengadopsi resolusi agar Israel melakukan perpanjangan jeda gencatan senjata selama beberapa hari.

Sayangnya pasca kebijakan ini disahkan, Israel dengan cepat menolak perintah PBB. Gilad Erdan, duta besar Israel menuduh Hamas dengan sengaja menggunakan strategi untuk memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, dan menambah jumlah korban warga sipil Palestina.

“Resolusi itu tidak ada artinya dan tidak sesuai dengan kenyataan karena Israel sejauh ini bertindak sesuai dengan hukum internasional di Gaza,” jelas Duta Besar Israel untuk PBB, Gildan Erdan.

PILU Noor Bayi Gaza, Selamat dari 3 Serangan Bom Israel, Kini Sebatang Kara, Keluarga Semua Gugur

KISAH pilu Noor bayi umur 6 bulan dari Gaza, kini hidup sebatang kara.

Semua keluarga Noor Ahmed Ashour gugur dalam serangan bertubi-tubi Israel.

Hanya Noor Ahmed Ashour satu-satunya korban selamat.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Sebulan pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan perang atas serangan yang dilakukan pasukan Hamas, puluhan tank militer Israel mulai meningkatkan agresi dengan membombardir sudut kota Gaza.

Tak terkecuali ke wilayah Khan Younis yang menjadi tempat paling aman bagi para penduduk Gaza.

Staf di Dewan Pengungsi Palestina menyebut serangan terjadi sehari usai pasukan Israel menyebarkan selebaran di al-Qarara dan daerah sekitarnya, mendesak warga sipil untuk mengungsi ke tempat lain.

Namun, belum sempat warga pergi menyelamatkan diri, puluhan tank tentara IDF Israel mulai menembakan sejumlah bom ke kawasan permukiman.

Baca juga: Potret Tenaga Medis Evakuasi 28 Bayi Prematur dari Gaza, Dibawa Pakai Inkubator, Suasananya Haru

Ilustrasi. Meski bayi Noor Ahmed Ashour diserang bom Israel sebanyak tiga kali, tetapi Noor kini menjadi yatim – piatu dan harus hidup sebatang kara karena kehilangan ibu, ayah, saudara kandung, kakek, dan neneknya.
Ilustrasi. Meski bayi Noor Ahmed Ashour diserang bom Israel sebanyak tiga kali, tetapi Noor kini menjadi yatim – piatu dan harus hidup sebatang kara karena kehilangan ibu, ayah, saudara kandung, kakek, dan neneknya. (AFP/MOHAMMED ABED)

Satu di antara korban dari serangan tersebut yaitu Noor Ahmed Ashour bayi perempuan umur 6 bulan yang menjadi satu-satunya yang selamat dari serangan bom mematikan Israel.

Bayi ini dinyatakan selamat usai tiga kali terkena serangan bom militer Israel.

Pengeboman pertama terjadi saat ia dan kedua orangnya tinggal di lingkungan Rimal.

Saat itu, Noor bersama ayah dan ibunya berhasil selamat dan memilih untuk mengungsi ke rumah bibinya yang ada di Khan Younis.

Tetapi tak lama dari itu tentara IDF Israel kembali memperluas agresi hingga wilayah Khan Younis yang menjadi tempat tinggal keluarga Noor.

Noor akhirnya dievakuasi ke kediaman keluarga ayahnya, namun lagi-lagi rumah tersebut turut menjadi sasaran serangan pengeboman tentara Zionis.

Meski Noor kembali selamat dari serangan maut tentara Israel.

Tetapi akibat pengeboman tersebut, Noor kini menjadi yatim – piatu dan harus hidup sebatang kara karena kehilangan ibu, ayah, saudara kandung, kakek, dan neneknya.

Lebih lanjut menurut cuplikan video yang diunggah oleh akun Twitter Quds News, saat ini nyawa bayi perempuan itu dilaporkan aman walau mengalami sejumlah luka, dengan perban di kepala.

Baca juga: SOSOK Sami Pahlawan Palestina, Gugur Beberapa Jam Setelah Unggah Video Main Bareng Anak-anak Gaza

(Tribunnews)


Diolah dari artikel di Tribunnews.com dan Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
GazaIsrael
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved