Breaking News:

PILU Noor Bayi Gaza, Selamat dari 3 Serangan Bom Israel, Kini Sebatang Kara, Keluarga Semua Gugur

Nasib pilu Noor bayi 6 bulan asal Gaza. Selamat dari 3 serangan bom Israel. Kini sebatang kara karena keluarga guugr semua.

Editor: Suli Hanna
Wartakota/Ilustrasi
Ilustrasi Bayi - kisah pilu bayi Noor Ahmed Ashour dari Gaza, selamat dari 3 serangan bom Israel tapi kini sebatang kara 

"Persiapan sedang dilakukan bagi mereka untuk memasuki Mesir," tambahnya.

Pasien dan pengungsi di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, jenazah menumpuk.
Pasien dan pengungsi di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, jenazah menumpuk. (Kolase Tribun Trends/Tribunnews)

Rumah sakit Al-Shifa telah menjadi titik fokus bagi operasi Israel dengan tentara mengkelaim Hamas menggunakannya sebagai pangkalan.

Upaya evakuasi tersebut juga dikonfirmasi oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS).

PCRS menyebut, timnya telah melakukan evakuasi dengan berkoordinasi dengan badan-badan PBB termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kami telah berhasil mengevakuasi 31 bayi prematur dari Al-Shifa," ucap PCRS dalam sebuah pernyataan.

PCRS mengatakan, puluhan bayi dari RS Al-Shifa dievakuasi dengan dibawa menggunakan ambulans PRCS ke selatan.

Rumah sakit Al-Shifa seperti diketahui telah menjadi titik fokus operasi Israel belakangan ini. Militer Israel menuding Hamas telah menggunakannya sebagai pangkalan.

Sementara itu, dalam sebuah pengumuman semalam, WHO mengatakan telah mengirim tim penilai ke RS Al-Shifa dan menggambarkannya sebagai "zona kematian".

"Kami segera mengembangkan rencana untuk evakuasi segera pasien yang tersisa, staf, dan keluarga mereka," jelas WHO.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah ratusan orang melarikan diri dari rumah sakit terbesar di Gaza itu, menyusul apa yang dikatakan direktur Al-Shifa sebagai perintah tentara Israel agar rumah sakit itu dikosongkan.

Israel membantah memerintahkan pengosongan tersebut.

Seorang wartawan AFP di tempat kejadian melihat kerumunan orang sakit, terluka, dan terlantar berjalan menuju pinggir laut.

Baca juga: Tolong Kami Tangis Histeris Anak-anak, Sekolah Al-Fakhoora di Gaza Dibom Israel, Mayat Berserakan

Asap mengepul selama pemboman militer Israel di Jalur Gaza utara pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Asap mengepul selama pemboman militer Israel di Jalur Gaza utara pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (FADEL SENNA / AFP)

Kementerian Kesehatan di Gaza sebelumnya mengatakan 120 pasien tetap tinggal, di antaranya sejumlah bayi prematur.

"Banyak pasien tidak dapat meninggalkan rumah sakit karena mereka berada di ranjang ICU atau inkubator bayi," kata Ahmed al-Mokhallalati, seorang dokter di rumah sakit tersebut, menulis pada Sabtu di X.

Setelah kunjungannya ke Al-Shifa, WHO mengatakan 291 pasien dan 25 petugas kesehatan masih berada di dalam rumah sakit dalam angka yang dikeluarkan beberapa jam sebelum bayi-bayi tersebut dievakuasi.

Sejak 11 November, ketika pasokan bahan bakar habis di Al-Shifa, delapan bayi telah meninggal karena kurangnya listrik untuk menjalankan unit inkubator, kata kementerian kesehatan.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia Lestanti)

Diolah dari artikel Tribunnews.com dan Kompas.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelGazabayiNoor Ahmed Ashour
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved