Tampung 500 Pasien, RS Indonesia di Gaza Stop Beroperasi Imbas Kewalahan, Tak Ada Ranjang Tersisa
RS Indonesia di Gaza berhenti beroperasi. Kewalahan tampung 500 pasien, kini tak ada fasilitas tersisa. Ranjang penuh.
Editor: Suli Hanna
Tedros menyebut WHO telah kehilangan kontak dengan para tenaga kesehatan di Al-Shifa.
Kemudian, dia berujar pasien dan tenaga kesehatan harus tetap dilindungi, bahkan seandainya fasilitas kesehatan memang digunakan untuk keperluan militer.
Ucapan Tedros itu terkait dengan tudingan dari pihak Israel bahwa Hamas menggunakan Al-Shifa untuk kepentingannya.
"Hukum kemanusiaan internasional harus dihormati," ujarnya.
Tedros mengatakan selama tiga hari ini pihaknya belum mendapatkan informasi terbaru tentang jumlah korban tewas dan luka di Gaza.
Hal itu, kata dia, membuat WHO makin sulit mengevalusi sistem kesehatan yang masih berfungsi di sana.
Tedros juga menyinggung masalah kurangnya bahan bakar yang kini dialami oleh seluruh RS di Gaza.
Menurut Tedros dibutuhkan setidaknya 120.000 liter bahan bakar per hari untuk mengoperasikan generator RS, ambulans, sistem desalinasi, sistem pengolahan limbah, dan sistem telekomunikasi.
Dia menyebut satu unit truk yang membawa 23.000 bahan bakar telah memasuki Gaza pada hari Rabu. Namun, Israel hanya mengizinkan truk itu membawa bantuan dari Rafah.
“Kita mungkin bisa menyalurkan bantuan ke Gaza lewat perlintasan Rafah, tetapi tanpa bahan bakar, kita tidak bisa menyalurkannya kepada yang membutuhkan," ucap Tedros menjelaskan.
(Tribunnews/Febri)
Diolah dari artikel Tribunnews.com.
Sumber: Tribunnews.com
Bertemu Dwi Hartono Pakai Wig, Ken Diduga Sembunyikan Identitas saat Bunuh Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Ketapang Bersaing Ketat dengan Kubu Raya, Inilah 4 Teratas Daerah Paling Kaya di Kalimantan Barat |
![]() |
---|
Dikenal dengan Kota Juang, Kabupaten Ini Kemiskinannya Terparah di Kalimantan Barat, Melebihi Landak |
![]() |
---|
Jelang Demo 28 Agustus, Mobil Mewah DPR Kini 'Menyamar' dengan Pelat Sipil, Takut Jadi Sasaran? |
![]() |
---|
Fakta-fakta Nafa Urbach Berniat Serahkan Seluruh Gaji DPR RI untuk Guru: Dituding Pencitraan |
![]() |
---|