Breaking News:

SOSOK Abu Ubaidah, Juru Bicara Hamas yang Jadi Idola Banyak Wanita, Misterius Wajah Selalu Tertutup

Inilah sosok Abu Ubaidah, juru bicara sayap militer Hamas yang diidolakan banyak wanita, wajahnya selalu tertutup kain.

Editor: Galuh Palupi
Capture TikTok
Abu Ubaidah, jubir sayap militer Hamas 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Abu Ubaidah, juru bicara sayap militer Hamas yang diidolakan banyak wanita, wajahnya selalu tertutup kain.

Abu Ubaidah adalah juru bicara Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas di Gaza, Palestina yang diidolakan di TikTok.

Abu Ubaidah jadi idola banyak wanita meski wajahnya selalu tertutup kain hingga hanya menyisakan mata.

Ia menjadi favorit ketika mulai kerap menyampaikan pernyataan tegas dan berani kepada Israel.

Melansir priangan.tribunnews.com, Abu Ubaidah, sang jubir Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas di Gaza, menjadi sorotan dan pujaan para wanita di TikTok.

Abu Ubaidah jubir Hamas diidolakan banyak wanita
Abu Ubaidah jubir Hamas diidolakan banyak wanita (Capture TikTok)

Media sosial, terutama TikTok, kerap memperlihatkan nama Abu Ubaidah sebagai trending dan fyp. Ia tampil dalam beberapa video usai Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Pengungsi Pilu, Hujan di Gaza bak Tambah Derita, Tenda Roboh, Anak-anak Terancam Mati Kedinginan

Ia memiliki ciri khas. Wajahnya tak pernah terlihat karena dibalut surban dan kafiyah.

Hanya sepasang mata yang tampak. Ia mengenakan seragam Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas.

Abu Ubaidah adalah nama yang selalu disebut-sebut oleh rakyat Palestina.

Dia adalah juru bicara Al Qassam yang menjadi buronan militer Israel sejak awal pertempuran 7 Oktober 2023.

Abu Ubaidah, jubir Brigade Al-Qassam, populer dan diidolakan setelah beberapa kali menyampaikan pernyataan melalui video tentang perkembangan operasi serangan mereka kepada Israel yang menjajah.

Komentar-komentar tentang Abu Ubaidah

Keberadaannya di media sosial menarik perhatian netizen, termasuk para wanita. Lihat saja komentar-komentar para wanita yang mengagumi Abu Ubaidah.

Ini dia beberapa komentar netizen wanita tentang Abu Ubaidah:

"Subhanallah suaranya saja sudah membuat kita jatuh cinta,,bagaimana dengan suara nabi kita Muhammad saw," tulis inaksiti.

"suara nya tenang tapi tegas," tulis cmutz,

Baca juga: Pria Cemas Istri & 7 Anak di Gaza Sudah 8 Hari Tak Ada Kabar, Kondisi Mereka Terjawab Lewat Foto Ini

"ya Allah aku ingin tahu sosok abu ubaidah," tulis Ratna Wulan7812.

Abu Ubaidah, jubir sayap militer Hamas
Abu Ubaidah, jubir sayap militer Hamas (Capture TikTok)

"Allahu Akbar, Semoga Allah selalu menjagamu wahai Abu Ubaidah dan para pejuang dan rakyat Palestina, Aamiin," tulis Hanifah Nisa522.

"suaranya, matanya menggugah hati," tulis gemini_148.

Abu Ubaidah adalah salah satu tokoh penting dalam perjuangan Hamas dan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel.

Ia memiliki ciri khas, peran, dan daya tarik yang membuatnya populer dan diidolakan.

Jadi, siapakah Abu Ubaidah juru bicara sayap militer Hamas dari Palestina?

Ia adalah simbol keberanian, kesetiaan, dan keimanan. Ia adalah suara dari tanah suci yang tak akan pernah diam.

Kuliah di Lampung, Pemuda Palestina Kenang Kondisi Gaza 2 Bulan Sebelum Dibom Israel

Unggahan pemuda Palestina bernama Yahia Taha tentang situasi di Gaza dua bulan sebelum dibombardir Israel viral di media sosial.

Unggahan itu dibuat Yahia Taha melalui akun Instagram @yahia__taha pada Minggu 912/11/2023).

Hingga artikel ini dimuat, unggahan Yahia Taha telah dikomentari ribuan netizen dan mendapatkan puluhan ribu tanda suka.

Yahia Taha sendiri merupakan pemuda Palestina yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Lampung.

Melalui Instagramnya, ia kerap menunjukkan aktivitasnya selama sekolah di Indonesia.

Yahia Taha, pemuda Palestina yang sedang kuliah di Lampung
Yahia Taha, pemuda Palestina yang sedang kuliah di Lampung (Instagram @yahia__taha)

Ketika Israel mulai membombardir Gaza, Yahia Taha masih berada di Indonesia.

Baca juga: Pria Cemas Istri & 7 Anak di Gaza Sudah 8 Hari Tak Ada Kabar, Kondisi Mereka Terjawab Lewat Foto Ini

Tapi ia sempat pulang kampung dua bulan yang lalu, ketika itu kondisi Gaza masih normal.

Dalam postingannya, Yahia Taza menunjukkan video singkat tentang situasi di Gaza sebelum agresi Israel dilancarkan.

Terlihat Gaza merupakan kota yang indah dengan masjid dan bangunan tinggi berdiri megah.

Kendaraan berlalu lalang di jalanan dengan aman, aktivitas penduduk masih berjalan dengan normal.

Yahia Taha juga memperlihatkan situasi di pusat-pusat keramaian seperti bandara dan tempat perbelanjaan.

Tampak warga Gaza yang berada di tempat umum melakukan aktivitas mereka dengan tentram.

Situasi di Gaza sebelum perang meletus
Situasi di Gaza sebelum perang meletus (Instagram @yahia__taha)

"Saya yang ambil video ini saat saya pulang ke Gaza 2 bulan yang lalu," ungkap Yahia Taha dalam caption unggahannya.

Sayang segala keindahan Gaza yang diperlihatkan Yahia Taza itu kini tinggal kenangan.

Situasi Gaza saat ini telah jauh berbeda dari keadaan saat terakhir kali Yahia Taha pulang ke kampung halamannya dua bulan lalu.

 

Langit biru di Gaza sekarang telah berganti warna.

Baca juga: Miris Kondisi RS Indonesia di Gaza, MER-C Kirim Surat ke Presiden Jokowi: Akankah Kita Terus Diam?

Sebulan lebih perang Israel dan Palestina memanas, langit biru di Gaza berubah jadi hitam kelabu.

Lebih dari 25 ribu ton bahan peledak dijatuhkan Israel di Jalur Gaza.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Perang Israel-Hamas yang meletus sejak Sabtu (7/10/2023) telah memasuki hari ke-34 pada Jumat (10/11/2023).

Selama lebih dari sebulan, langit malam Gaza diterangi kilatan rudal dan cahaya merah.

Langit biru Gaza menghitam karena kepulan asap membumbung dari rumah-rumah yang diratakan dengan tanah.

Menurut Euro-Med Human Rights Monitor, Israel telah menjatuhkan lebih dari 25.000 ton bahan peledak - setara dengan dua bom nuklir, di Jalur Gaza.

Pasukan tentara Israel terlihat di perbatasan Israel-Gaza selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. Pasukan darat Israel memasuki Jalur Gaza saat mereka melanjutkan perang melawan militan Hamas sebagai pembalasan atas tindakan kelompok tersebut. serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Pasukan tentara Israel terlihat di perbatasan Israel-Gaza selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. Pasukan darat Israel memasuki Jalur Gaza saat mereka melanjutkan perang melawan militan Hamas sebagai pembalasan atas tindakan kelompok tersebut. serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. (AP/Ohad Zwigenberg)

Sebagai perbandingan, bom nuklir Little Boy yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima selama Perang Dunia II menghasilkan 15.000 ton bahan peledak berkekuatan tinggi dan menghancurkan segala sesuatu dalam radius satu mil (1,6 km).

Citra satelit dan foto-foto menunjukkan seluruh lingkungan telah rata.

Banyak rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan rumah-rumah yang rusak atau hancur akibat serangan darat, laut dan udara Israel.

Seluruh sistem komunikasi dan instalasi pengolahan air juga telah dinonaktifkan.

Baca juga: AKIBAT Israel Blokade Listrik RS Al-Shifa Gaza: 39 Bayi Kritis, 2 Meninggal, Dokter Pakai Senter HP

Menurut data terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Palestina, dan hingga 7 November, serangan Israel setidaknya telah merusak:

- Setengah dari rumah di Gaza – 222.000 unit tempat tinggal rusak dan lebih dari 40.000 unit hancur total

- 278 fasilitas pendidikan rusak

- 270 fasilitas kesehatan diserang

- 69 tempat ibadah rusak, termasuk masjid dan gereja

- 45 ambulan rusak

- 11 toko roti hancur

Asap dan debu membubung menyusul serangan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 9 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Asap dan debu membubung menyusul serangan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 9 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Israel mengatakan pihaknya telah menyerang sedikitnya 12.000 sasaran di seluruh wilayah Palestina yang terkepung dari tanggal 7 Oktober hingga 1 November 2023.

Korban tewas di wilayah Palestina kini mencapai 10.812 orang, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Kamis (9/11/2023), dilansir English Al Arabiya.

Sedikitnya ada 4.412 anak-anak termasuk di antara para korban tewas, lapor The Guardian.

Sementara, 26.905 orang lainnya dilaporkan terluka dalam serangan Israel.

Baca juga: Bayi Berusia 12 Hari Hilang, Ternyata Skenario Ibu Muda, Tidak Sanggup Mengurus, Suami Tak Tahu

Serangan di Kamp Pengungsian

Di utara Gaza terdapat salah satu kamp terbesar, Jabalia.

Militer Israel telah berulang kali menyerang kamp yang menampung sekitar 116.000 pengungsi terdaftar, setidaknya delapan kali .

Kamp tersebut menampung tiga sekolah yang dikelola PBB, yang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi ratusan keluarga pengungsi.

Anak-anak Amal al-Robayaa makan di tengah reruntuhan rumah keluarga yang hancur akibat serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 7 November 2023. Robayaa mengatakan blok apartemen tempat dia tinggal dihancurkan oleh pemboman Israel pada Oktober 7, hari pertama perang yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel selatan. Dia sekarang tinggal bersama anggota keluarganya yang lain di sekolah PBB di Rafah, namun kembali ke rumahnya di pagi hari dan menghadapi kesulitan sehari-hari untuk mendapatkan makanan dan air.
Anak-anak Amal al-Robayaa makan di tengah reruntuhan rumah keluarga yang hancur akibat serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 7 November 2023. Robayaa mengatakan blok apartemen tempat dia tinggal dihancurkan oleh pemboman Israel pada Oktober 7, hari pertama perang yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel selatan. Dia sekarang tinggal bersama anggota keluarganya yang lain di sekolah PBB di Rafah, namun kembali ke rumahnya di pagi hari dan menghadapi kesulitan sehari-hari untuk mendapatkan makanan dan air. (KATA KHATIB/AFP)

Militer Israel mengatakan bahwa serangan terhadap Jabalia pada 1 November telah membunuh komandan Hamas Ibrahim Biari yang mereka yakini memainkan peran penting dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan tujuh sandera sipil tewas dalam serangan itu, termasuk tiga pemegang paspor asing.

Diperkirakan antara 800.000 hingga satu juta orang telah pindah ke selatan Jalur Gaza, sementara 350.000-400.000 orang masih tinggal di utara Jalur Gaza.

(Bangka Pos/Tribun Trends)

Sebagian diolah dari artikel Bangka Pos

Sumber: Bangka Pos
Tags:
Abu UbaidahHamasGazaPalestina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved