Pilpres 2024
Bobby Langsung Dipecat, Gibran Tanggapi soal Beda Perlakuan PDIP, FX Rudy: Sopan Santun Saya Pakai
Beda perlakuan PDIP ke Bobby Nasution, Gibran Rakabuming buka suara, FX Rudy singgung sopan santun.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Gibran Rakabuming buka suara terkait beda perlakuan yang didapat olehnya dengan Bobby Nasution.
Wali Kota Medan Bobby Nasution dinyatakan tak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDIP.
Bobby Nasution pun telah dipecat sebagai kader PDIP.
Hal ini dikarenakan Bobby terbukti mendukung Prabowo-Gibran alih-alih pasangan capres cawapres yang diusung PDIP yakni Ganjar-Mahfud MD.
Nasib berbeda terjadi kepada putra sulung Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Ternyata Tak Dicuekin! Momen Gibran & Kaesang Salim di KPU, Ini Reaksi Megawati, TKN: Adab yang Baik
Gibran yang kini menyeberang menjadi cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak langsung dipecat.
Ia hanya diberikan surat untuk segera mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP dan mengundurkan diri.
Gibran pun enggan menanggapi mengenai apa yang terjadi pada adik iparnya tersebut.
"Ya tanya Bobby dong. Untuk masalah itu keputusannya ada di para pimpinan partai. Kalau perlakuannya partai tanyakan kenapa ke Pak Ketua DPC atau DPP," jelas Gibran, saat ditemui, Rabu (15/11/2023).
Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan FX Hadi Rudyatmo menjelaskan perbedaan perlakuan antara menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution dan putra presiden, Gibran Rakabuming Raka.
Ia sebagai orang Jawa yang mengedepankan sopan santun meminta Gibran untuk mengundurkan diri dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan.
"Beda. Kalau di Solo dengan Medan. Sopan santunnya saya pakai. Wong Jowo kok," jelas FX Rudy saat ditemui di kediamannya, Selasa (14/11/2023).
Bobby Nasution Dipecat PDIP Gegara Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: 'Sudah Betul, Tidak Boleh Ragu'
Ganjar Pranowo berikan tanggapan soal pemecatan Bobby Nasution lantaran beri dukungan untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Ganjar Pranowo pemecatan Bobby Nasution oleh PDIP sudah tepat dilakukan.
Pasalnya pemecatan tersebut sebagai konsekuensi dari sikap Bobby Nasution yang tidak sejalan dengan PDIP.
Ganjar meyakini kader partai berlambang Moncong Putih itu akan sangat senang dan hormat karena disiplin partai ditegakkan.
Baca juga: Dukung Prabowo-Gibran, Bobby Nasution Dipecat dari PDIP, Mantu Jokowi Dituding Tak Patuh: Melanggar!

"Tindakan pemecatan itu sudah betul dan kader pasti senang dan hormat," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, partai memang harus mengambil tindakan tegas kepada kadernya yang tidak disiplin menjalankan keputusan partai.
Seperti diberitakan sebelmnya Bobby menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden, padahal PDIP sudah memutuskan mengusung Ganjar.
"Kalau memang indisiplin dan aturan partai tidak ditepati, saya kira partai tidak boleh ragu dalam memutuskan itu," kata Ganjar.
Dia mengaku optimistis dipecatnya Bobby dari status kader PDIP tidak akan mempengaruhi perolehan suaranya di Medan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Enggak khawatir, kami sangat optimis," kata dia.
Baca juga: Saat Prabowo Joget Gemoy di Kantor KPU, Diiringi Tawa Ganjar-Mahfud MD, Megawati Tersenyum
Sebelumnya, beredar surat bernomor: 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 yang menyebutkan bahwa Bobby sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan.
Surat usulan pemecatan itu ditandatangani Ketua DPC PDI-P Kota Medan, Hasyim, merespons sikap politik Bobby yang berbeda dengan arahan partai dalam Pilpres 2024.
"DPC PDI Perjuangan Kota Medan menyatakan bahwa Sdr. Muhammad Bobby Afif Nasution telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh partai politik lain sehingga Sdr. Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," demikian penggalan surat yang diterbitkan PDI-P DPC Medan.
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan, surat tersebut baru sebatas usulan untuk memecat Bobby dan akan diproses oleh pengurus pusat PDI-P.
"Jadi nanti suratnya kan dikirim ke pengajuan dari DPC, ya kan, tembusannya ke DPP, nanti DPP akan memproses," kata Djarot, Selasa.
Secara terpisah bendarahara DPC PDIP Kota Medan Boydo Pandjaitan menilai Bobby dianggap telah melakukan pelanggaran berat, yaitu tidak tegak lurus pada perintah partai.
Itu yang menjadi latar belakang pemecatan Bobby.

"Iya benar diberhentikan karena dianggap melanggar aturan partai, telah melanggar kode etik dan disipilin anggota partai.
Jadi agar dia punya tanggungjawab dan tidak anggap sepele sebagai kader," kata Bendahara PDIP Medan Boydo Panjaitan kepada Tribun Medan, Selasa (14/11/2023).
Boydo pun membantah pernyataan Bobby Nasution yang mengatakan telah berkomunikasi dengan Sekretaris PDIP Medan soal pengembalian Kartu Tanda Anggota (KTA).
"Itukan pernyataan Bobby (bilang komunikasi ke sekretaris) tapi kita di partai tidak pernah.
Kita tidak tahu ya, karena kata dia (Bobby) sudah ada komunikasi dengan sekretaris, namun kita di partai belum ada pernah diberitahu dan komunikasi apa maksud tujuannya," kata Boydo.
Beranjak dari sikap Bobby yang tidak patuh terhadap perintah DPP PDIP yang memberi waktu 3 hari mengembalikan KTA, PDIP mengambil sikap tegas dengan memberhentikan Bobby.
Baca juga: Bobby Nasution Dilema, Mau Dukung Prabowo-Gibran, tapi Ingat Jasa PDIP: Saya Dulu Bukan Siapa-siapa
"Makanya kita dengan tegas keluarkan surat seperti itu supaya jelas saja, bahwa kita tidak mau partai kita dianggap sembarangan karena ada kader yang melanggar AD atau ART partai," ujar Boydo.
Pemberhentian Bobby Nasution sesuai surat DPC PDIP Medan nomor : 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.
Surat yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Medan Hasyim menyebut Muhammad Bobby Afif Nasution telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan Partai karena mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang diusung oleh partai politik lain.
"Sehingga saudara Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," tegas pernyataan tersebut.
Dalam surat itu juga menegaskan hasil klarifikasi terhadap Bobby Afif Nasution selaku Walikota Medan Kader PDI Perjuangan oleh Bidang Kehormatan Partai pada tanggal 06 November 2023.
DPP Partai memberikan waktu 3 hari untuk mengundurkan diri dari keanggotaan PDI Perjuangan serta mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan kepada DPC PDI Perjuangan Kota Medan.
"Sampai batas waktu yang diberikan oleh DPP Partai bahwa Bobby Afif Nasution belum juga menyerahkan surat pengunduran diri dan KTA PDI Perjuangan kepada DPC PDI Perjuangan Kota Medan," tulis petikan surat tersebut.
Gabung PSI?

Bobby Nasution hingga kini belum menentukan partai politik yang akan dimasukinya.
Perihal rencana Bobby Nasution yang ingin bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan belum membahasnya.
"Kita tidak bahas, kita cuman makan sate padang," kata Kaesang di hotel Danau Toba, Medan pada Senin (13/11/2023).
Lanjut putra bungsu presiden Jokowi itu, dia merasa capek jika harus terus membahas politik dalam 24 jam.
"Enggak bahas bahas politik, capek, masak 24 jam bahas politik," tutupnya.
(TribunSolo/WartaKotalive0
Diolah dari artikel di TribunSolo.com dan WartaKotalive.com
Sumber: Tribun Solo
5 Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Lanjut Gugat ke PTUN: Berjuang Menjaga Konstitusi |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Menerima? Begini Tanggapan Prabowo |
![]() |
---|
'Harus Sportif', Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Selamat Bertugas |
![]() |
---|
Profil 3 Hakim Dissenting Opinion saat MK Tolak Gugatan Pilpres, Nilai Dalil Anies Berdasar Hukum |
![]() |
---|
Tok! MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 Anies-Cak Imin, Semua Dalil Disebut Tak Beralasan Hukum |
![]() |
---|