PILU 2 Bayi Prematur di RS Al-Shifa Gaza Meninggal, Inkubator Tak Berfungsi karena Krisis Listrik
Dua bayi prematur di RS Al-Shifa Gaza dinyatakan meninggal karena kurangnya pasokan listrik.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu dua bayi prematur di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza dinyatakan meninggal karena unit perawatan intensif neonatal berhenti bekerja akibat kekurangan listrik.
Hal ini disampaikan oleh Direktur RS Al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya.
Abu Salmiya mengungkapkan ada 37 bayi lainnya yang dirawat di unit perawatan intensif neonatal juga berisiko kehilangan nyawa karena krisis bahan bakar untuk menyalakan inkubator.
“Sayangnya, kami kehilangan dua dari 39 bayi karena pemadaman listrik,” kata Abu Salmiya, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Apa Salah Anak-anak Ini Tangis Tukang Gali Kubur di Gaza, Pilu Makamkan 600 Jenazah: Ini Kejam!
Abu Salmiya mengatakan bayi-bayi prematur ini sangat membutuhkan perawatan intensif.
“Kita berbicara tentang bayi prematur yang memerlukan perawatan sangat intensif," jelasnya.
Ia menjelaskan, kedua bayi prematur yang meninggal dunia ini dikarenakan pasokan listrik yang habis membuat suhu hangat dan aliran oksigen di inkubator tidak dapat berfungsi.
“Mereka meninggal karena suhu rendah dan kekurangan oksigen. Kami sekarang menggunakan metode primitif untuk menjaga mereka tetap hidup,” jelas Abu Salmiya.
RS Al-Shifa memiliki pasokan listrik sedikit yang hanya cukup hingga pagi ini.
“Kami punya listrik sampai pagi. Begitu listrik padam, bayi-bayi yang baru lahir ini akan meninggal sama seperti anak-anak lainnya,” terang Abu Salmiya.
Seorang ahli bedah di RS Al-Shifa mengatakan seorang pasien dewasa yang harus dibantu menggunakan alat ventilatorjuga meninggal dunia karena kurangnya pasokan listrik.
Obied mengatakan saat ini membutuhkan bantuan untuk mengevakuasi 600 pasien rawat inap di RS Al-Shifa.
“Kami ingin seseorang memberi kami jaminan bahwa mereka dapat mengevakuasi pasien, karena kami memiliki sekitar 600 pasien rawat inap,” katanya, dalam rekaman audio yang diposting oleh badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF).

Baca juga: KONDISI Pilu RS Indonesia di Gaza, Bahan Bakar Listrik Habis, Coba Altrenatif Minyak Goreng Jadi BBM
Seorang Ayah Harus Terpisah dengan 2 Bayi Perematurnya
Ayah dari dua bayi prematur Mira dan Dahab, Ismail Yassin megatakan ia harus terpisah dengan bayinya yang berusia 33 hari.
Hal tersebut lantaran kedua bayi yang berusia 33 hari itu membutuhkan perawatan intensif di inkubator.
Sumber: Tribunnews.com
Tubuh Penuh Luka Lebam, Iko Juliant Mahasiswa Unnes Disebut Polisi Meninggal karena Kecelakaan Motor |
![]() |
---|
CCTV Gerak-gerik Pelaku Penembak Zetro Leonardo Purba Diplomat RI Tewas di Peru, Langsung Ditodong |
![]() |
---|
Kronologi Andika Lutfi Falah, Pelajar SMK Ikut Demo Berujung Meninggal Dunia, Sempat Hilang dan Koma |
![]() |
---|
Pemerintah Tak Campuri, Keputusan Buka Fitur Live TikTok Sepenuhnya di Tangan Perusahaan |
![]() |
---|
Postingan Rahman Thohir, Perwakilan Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Jadi Sorotan, Kalimat Rapi |
![]() |
---|