Breaking News:

Berita Viral

KARMA Siswa SMK di Bima yang Pukul Guru hingga Lebam, Alumni dan Warga Ngamuk, Dipukul saat Kabur

Siswa SMK berinisial MH (16) diamuk alumni dan warga usai memukul gurunya sendiri di Bima karena tidak terima ditegur merokok.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Siswa SMK di Bima memukul gurunya karena ditegur untuk tidak merokok di dalam kelas. 

TRIBUNTRENDS.COM - Malang sekali nasib guru SMK Negeri 1 Woha bernama Muhammad Sofyan, dia dipukul oleh siswanya berinisial MH (16) karena tak terima ditegur saat merokok di dalam kelas.

Usai kejadian tersebut, sang murid langsung dilaporkan ke Polsek Woha, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Insiden tak menyenangkan itu viral setelah diunggah oleh akun Facebook, yang kemudian tersebar di media sosial lain.

Salah satu yang membagikannya adalah akun X @Heraloebss.

Baca juga: Anwar Usman Diberhentikan dari Ketua MK, Dulu Guru Honorer, Nikahi Adik Jokowi, Ini Sepak Terjangnya

Ilustrasi seorang siswa di NTB pukul gurunya sendiri karena tak terima ditegur merokok di dalam kelas.
Ilustrasi seorang siswa di NTB pukul gurunya sendiri karena tak terima ditegur merokok di dalam kelas. (//www.ladbible.com)

Dalam tangkapan layar status Facebook milik Ikbal Tanjung, disebutkan bahwa siswa SMK itu memukul guru karena tidak terima ditegur merokok di dalam kelas.

Hingga artikel ini ditulis, cuitan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 21,3 ribu kali.

Lantas seperti apa kronologi kejadiannya?

Kronologi Kejadian

Dilansir dari Kompas.com, terduga pelaku berinisial HM, seorang siswa kelas XI di salah satu SMKN 1 Woha, Kabupaten Bima.

Sementara itu, guru yang menjadi korban adalah MS, guru mata pelajaran Teknik Elektro di sekolah tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (7/11/2023) sekitar pukul 09.00 Wita.

Kasubbag TU SMKN 1 Woha, Arismansyah membenarkan adanya peristiwa pemukulan guru oleh siswa yang kemudian viral itu.

"Iya benar, ada memang pemukulan guru oleh seorang siswa tadi pagi," kata Arismansyah, Selasa.

Kasus siswa SMK memukul guru yang terjadi di Kabupaten Bima, NTB
Kasus siswa SMK diduga memukul guru yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perbincangan viral di media sosial.

Arimansyah menjelaskan, peristiwa bermula ketika MS memergoki HM dan lima siswa lainnya tengah merokok di dalam kelas.

MS kemudian menegur ulah para siswa yang nekat tersebut.

Baca juga: Perkara Es Krim Mixue, Guru di Indramayu Dicaci Maki Wali Murid, Sedih Dituding Tak Punya Hati

Setelah itu, MS duduk bersama siswa-siswanya dan menasihati mereka agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi.

Ketika dinasihati, HM tiba-tiba bangun dan melayangkan pukulan yang mengenai wajah MS.

"Guru itu sempat menangkis dan memeluk HM, kemudian dilerai oleh teman-temannya," ungkapnya.

Dipanggil ke Ruang BK

Pihak sekolah pun kemudian mengetahui adanya aksi pemukulan guru dan memanggil HM ke ruang BK.

Tetapi, bukannya memenuhi panggilan, HM kabur dari lingkungan sekolah.

Pada saat yang bersamaan, ada warga dan alumni sekolah yang terkejut melihat adanya siswa berlari ketakutan.

Setelah mengetahui siswa itu memukul guru, warga pun turut mengejar dan mengamankan HM.

HM pun sempat menjadi bulan-bulanan warga dan para alumni yang mengetahui aksinya.

"Karena mengetahui kasus siswa itu memukul guru lalu dikejar oleh alumni dan dipukul beberapa kali," kata Arismansyah.

"Setelah itu datang guru melerai lalu membawa HM ke sekolah," lanjutnya.

Dibawa ke Polsek

Khawatir situasi semakin memanas karena semakin banyak warga yang berdatangan, pihak sekolah pun menghubungi Bhabinkamtibmas.

Selain itu, pihak sekolah juga membawa HM ke Mapolsek Woha.

"Kesimpulan tadi dibawa ke Polsek. 

Untuk lima orang temannya yang juga kedapatan merokok akan kita panggil besok ke ruang BK," ungkap Arismansyah.

Dikeluarkan dari Sekolah

Keesokan harinya, HM langsung dikeluarkan dari SMKN 1 Woha.

Arismansyah menjelaskan catatan buruk HM di sekolah juga menjadi pertimbangan alasan siswa itu dikeluarkan.

"Siswa yang pukul guru itu langsung kita keluarkan. 

Tidak ada lagi ampun, catatan dia juga seorang yang malas masuk sekolah," kata Arismansyah, Rabu (8/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Muhammad Sofyan, guru SMK NTB,memar akibat dipukul siswanya
Muhammad Sofyan, guru SMK Negeri 1 Woha di Kabupaten Bima, NTB, menderita luka memar akibat dipukul siswanya, Selasa (7/11/2023)

Menurut Arismansyah, langkah ini diambil untuk memberikan efek jera kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah.

Selain itu, ini juga sebagai pelajaran bagi siswa lain untuk tidak melakukan tindakan serupa.

Baca juga: Ambil Cuti Melahirkan, Guru SD di Bogor Harus Bayar Rp 250 Ribu, Gaji 3 Bulan Dipotong 50 Persen

Sementara itu, MS sendiri tidak melanjutkan proses hukum karena memilih berdamai dengan HM.

"Dia tidak mau sibuk dengan urusan proses hukum terhadap HM karena istrinya ini sebentar lagi melahirkan," kata Arismansyah.

"Kalau kami dan para guru di SMK sangat mendukung anak ini diproses hukum," imbuhnya.

Kendati proses hukum terhadap HM tidak dilanjutkan oleh korban, namun pihak Polsek Woha akan mengamankan HM selama 14 hari ke depan untuk pembinaan.

Setelah itu HM akan dipulangkan ke keluarganya guna mencari sekolah lain untuk melanjutkan pendidikan.

"HM diinapkan selama dua minggu di Polsek. Kalau sekolah keputusannya tetap mengeluarkan, kalau tidak begitu guru-guru di sini bisa mogok," jelasnya.

Kasus Lain: Perkara Es Krim Mixue, Guru di Indramayu Dicaci Maki Wali Murid

Malang sekali nasib seorang guru bernama Novi, dia dimaki-maki oleh wali murid hanya karena perkara es krim Mixue.

Novi yang merupakan guru di SD Negeri di Indramayu itu dituding tidak membelikan anak dari wali murid itu es krim Mixue.

Wali murid itu kesal melihat perlakuan sang guru, hingga akhirnya dia menyaci maki sang guru.

Pantaun TribunTrends.com wali murid tersebut bahkan menyebut Novi tak punya empati dan hati nurani.

Viral unggahan seorang wali murid yang memaki-maki guru bernama Novi.
Viral unggahan seorang wali murid yang memaki-maki guru bernama Novi. Novi diviralkan hingga dicaci maki wali murid hanya karena perkara es krim Mixue.

"Guru enggak ada empati dan hati nurani," tulis walid murid tersebut di akun Facebooknya.

Wali murid tersebut rupanya merasa kesal dan marah kepada Novi karena mengira anaknya tak dibelikan es krim, saat ibu guru tersebut mengajak anak-anak muridnya jajan di Mixue.

"Teman-temannya pada jajan Mixue, tapi anak kita cuma nontonin teman-temannya pada makan es krim

Sebagai orangtua merasa ngenes melihat anak diperlakukan begitu," tulis wali murid tersebut.

Unggahan wali murid tersebut langsung viral di Facebook.

Sejumlah netizen lantas ikut-ikutan menghujat Novi.

Klarifikasi Novi

Setelah habis dimaki-maki dan dihujat, Novi akhirnya memberikan klarifikasi di TikToknya.

Ia mengaku pergi ke Mixue merupakan ide muridnya sejak beberapa hari lalu sebelum kasus ini viral.

Novi sudah memastikan bahwa semua siswa yang ikut akan membeli es krim di gerai es krim tersebut bersama-sama.

Namun salah satu siswa bernama Vano yang sempat beberapa hari tidak berangkat sekolah karena sakit, tidak mengetahui rencana ini.

Saat berada di gerai es krim, Novi pun melihat Vano tidak membeli es krim dan menanyakannya.

Es krim Mixue.
Es krim Mixue. (TribunMedan)

Menurut Novi, Vano memilih tidak membeli karena baru saja sembuh dari sakit.

Alasan Vano membuat Novi yakin, bahwa Vano tidak ingin membeli es krim seperti teman-temannya.

Mereka pun menikmati es krim dan berfoto-foto di gerai es krim.

Spontan, Novi mengirim foto-fotonya di grup chat yang berisi wali murid.

Melihat anaknya tidak ikut makan es krim, ibunda Vano, Yani mempertanyakannya kepada Novi.

Dalam postingan tersebut juga nampak Novi membalas chat Yani dengan mengatakan "gatau".

Baca juga: KELUHAN Guru Hadapi Siswa Nakal Viral, Tiap Hari Pukul Teman, Aku Bukan Babysitter Anakmu!

Tak mendapat jawaban yang memuaskan, Yani bersama seorang yang diduga adalah suaminya langsung tersulut emosi.

Novi dicaci maki dan tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan bagaimana kronologi sebenarnya.

Alih-alih menjelaskan dan membuat suasana kondusif, Novi memutuskan untuk keluar dari grup chatting tersebut.

Melihat tindakan Novi yang memilih untuk menghindar, Yani langsung tersulut emosinya dan semakin menjadi-jadi hingga memutuskan untuk memviralkan kejadian itu.

Namun kini Yani dan Novi dikabarkan sudah berdamai.

Penelusuran TribunTrends.com, di TikToknya Yani juga sudah mengucapkan permintaan maaf keapda Novi.

***

Artikel ini diolah dari TribunJabar

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
merokokBimasiswa SMKpukul
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved