Breaking News:

Bom Israel di Gaza Tewaskan 60 Tahanan Hamas, Korban Tertimpa Reruntuhan Gedung

Serangan Israel ke Jalur Gaza telah membunuh sebanyak 60 sandera yang ditahan Hamas tewas tertima reruntuhan bangunan.

Editor: Galuh Palupi
AFP/MAHMUD HAMS
Orang-orang yang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. 

Ia menjelaskan, seluruh jalur penyeberangan di Gaza ditutup, sehingga mustahil mendatangkan bahan bakar untuk pembangkit listrik atau generator yang sudah lama diandalkan oleh warga dan rumah sakit.

Baca juga: PILU Detik-detik Wanita Israel Dikabari Suami Tewas, Terekam saat Wawancara Stasiun TV, Histeris

Asap mengepul dari perbatasan Rafah Gaza dengan Mesir saat serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023. Perbatasan Gaza dengan Mesir, satu-satunya yang melewati Israel, terkena serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023 untuk kedua kalinya di 24 jam, kata para saksi dan kelompok hak asasi manusia. Para saksi mata mengatakan serangan itu menghantam tanah tak bertuan antara gerbang Mesir dan Palestina, sehingga merusak aula di sisi Palestina.
Asap mengepul dari perbatasan Rafah Gaza dengan Mesir saat serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023. Perbatasan Gaza dengan Mesir, satu-satunya yang melewati Israel, terkena serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023 untuk kedua kalinya di 24 jam, kata para saksi dan kelompok hak asasi manusia. Para saksi mata mengatakan serangan itu menghantam tanah tak bertuan antara gerbang Mesir dan Palestina, sehingga merusak aula di sisi Palestina. (KATA KHATIB/AFP)

Stok makanan hanya bertahan dua minggu

Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan, mereka memiliki persediaan makanan dan air kurang dari dua minggu untuk membantu lebih dari 180.000 warga yang berlindung di sekolah-sekolah.

"Jalan-jalan diblokir, kami tidak memiliki saluran telepon, jaringan kami terkena serangan udara.

Sangat sulit bagi kami untuk mengetahui apa yang terjadi," kata wakil direktur badan tersebut, Jennifer Austin.

Pihaknya mengandalkan staf yang juga merupakan bagian dari pengungsi dan tetap bertugas memberikan layanan.

"Ini benar-benar situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia.

(Bangka Pos/Kompas.com)

Sebagian diolah dari artikel Bangka Pos dan Kompas.com

Sumber: Bangka Pos
Tags:
GazaPalestinaIsrael
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved